Kasus Narkoba
Ditresnarkoba Polda Metro Akan Tes Urine Anggotanya Secara Rutin
Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya akan melakukan tes urine secara rutin dan random untuk memastikan tidak ada anggotanya terjerat narkoba
Penulis: Budi Sam Law Malau |
"Makanya saya minta segera dimusnahkan," kata Idham.
Menurut Idham, dirinya cukup sering dan rewel meminta Ditnarkoba agar memastikan pengamanan barang bukti narkoba.
"Juga saya minta cek anggota untuk dites urine. Karena banyak kejadian polisi kena narkoba. Dan hukumannya harusnya mati," tegasnya lagi.
Idham menjelaskan penanganan narkoba harus dilakukan secara komperehensif.
"Kejahatan narkoba ini tergolong kejahatan luar biasa atau extraordanary crime dan lintas negara. Di Polri tidak bisa ditangani secara struktur.
"Sehingga Satgas Merah Putih yang dibentuk Pak Tito, saya minta menangani ini, karena lintas daerah," kata Idham.
Karenanya kata Idham penanganan narkoba tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri.
"Saya sudah bilang ke Kabareskrim dan Satgas, ini harus ditangani bersama teman-teman BNN, Bea Cukai dan Bakamla.
"Tujuannya adalah agar indonesia bebas dari narkoba. Apalagi ini di tengah situasi musibah pandemi," katanya.
Idham memastikan bahwa pihaknya tidak akan berhenti memberantas jaringan pengedar dan bandar narkoba.
"Karena Indonesia tidak boleh jadi tempat transit, apalagi menjadi pasar perdagangan narkoba ini," kata Idham.
Dalam kesempatan itu Kapolri Jenderal Idham Azis memimpin langsung pemusnahan narkoba jenis sabu, ekstasi dan ganja di Lapangan Promoter Ditlantas Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/7/2020).
Narkoba dimusnahkan dengan menggunakan mobil incenerator.
Yakni sebanyak 1,2 ton sabu, 35.000 butir ekstasi dan 410 kg ganja kering siap edar.
Hadir dalam pemusnahan itu Ketua MPR Bambang Soesatyo, Komisi III DPR Herman Heri, Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari dan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana.