Ikan Napoleon Muncul Lagi Setelah 26 Tahun Hilang, Menteri KKP Nilai Laut Indonesia Membaik
Edhy Prabowo mengaku senang dengan temuan Ikan Napoleon atau Cheilinus Undulatus di perairan Pieh, Laut Sumatera Barat (Sumbar).
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo mengaku senang dengan temuan Ikan Napoleon atau Cheilinus Undulatus di perairan Pieh, Laut Sumatera Barat (Sumbar), oleh Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN).
Ikan Napoleon sebelumnya dinyatakan menghilang pada tahun 1994, atau 26 tahun lalu.
“Saya senang ikan Napoleon muncul lagi setelah 26 tahun hilang. Ini patut kita syukuri," kata Edhy lewat keterangan tertulis, Jumat (1/7/2020).
• Menteri Pertanian Klaim Kalung Kayu Putih Ampuh Bunuh Covid-19 dalam 30 Menit
Edhy menilai kemunculan ikan Napoleon semakin menunjukkan kondisi laut Indonesia membaik.
Ikan Napoleon, kata Edhy, dikenal sebagai ikan penjaga terumbu karang.
Selain itu, Ikan Napoleon juga memiliki harga cukup mahal dan merupakan satwa yang dilindungi.
• 833 Pedagang di Pasar Tradisional Positif Covid-19, 35 Orang Meninggal, Paling Banyak di Jakarta
“Ini harus kita jaga bersama-sama. Apalagi ikan ini juga terkenal sebagai ikan penjaga terumbu karang."
"Karena ikan ini berasosiasi dengan terumbu karang dan habitat sekitarnya,” ujar Menteri Edhy.
Ikan Napoleon itu terlihat ketika tim dari LKKPN melakukan monitoring di perairan Pieh ketika mengawasi kondisi terumbu karang.
• Gelar Apel Siaga Ganyang Komunis di Kebayoran Lama, Panitia Klaim Ada Lima Ribu Peserta
Pada pekan lalu, hasil monitoring 14 titik di taman wisata perairan Pieh, Sumbar, didapati penampakan ikan Napoleon di dua titik.
Kepala Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru Fajar Kurniawan menerangkan, Ikan Napoleon terakhir ditemukan sekitar tahun 1994-1995.
Mengutip laman kkp.go.id, Ikan Napoleon di Indonesia dikenal dengan beberapa nama, yaitu Napoleon, maming, langkoe, dan somay.
• Jokowi Dinilai Kebanyakan Staf, Imbasnya Keputusan Presiden Lelet Dilaksanakan Bawahan
Di luar negeri dikenal dengan nama maori, Napoleon atau humphead wrasse (Inggris), so-mei (Hong Kong, Cina Selatan dan Taiwan), dan maml (Palauan).
Berdasarkan ukurannya, ikan ini merupakan anggota paling besar dari famili Labridae, dengan ukuran maksimum lebih dari 2 m dan berat 190 kg.
Ikan ini adalah salah satu komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
• UPDATE 5 Juli 2020: 667 Pasien Positif Covid-19 Dirawat di RS Wisma Atlet, di Pulau Galang 21 Orang
Di Beijing, ikan yang berasal dari Indonesia dengan ukuran 1.5-2.5 kg dihargai hingga USD 320/kg.
Secara alami, kelimpahan maksimum ikan Napoleon dewasa yang tercatat jarang melebihi 10 ind./ha dan 10 kali lebih rendah pada daerah dengan intensitas penangkapan ikan yang tinggi.
Beberapa hasil survei yang telah dilakukan di wilayah perairan Indonesia menunjukkan angka populasi yang rendah.
• Sebar Hoaks dan Provokasi Tarik Dana di Tiga Bank, Dua Tersangka Mengaku Cuma Iseng
Seperti hasil studi yang dilakukan Colin pada tahun 2005, kelimpahan ikan Napoleon di Indonesia adalah 0.04-0.86 ind./ha, dengan panjang track survei 125 km di Bali Kangean dan Raja Ampat.
Di Kepulauan Sembilan Sinjai 0-6.3 ind./ha, di Takabonerate 0-4.17 ind./ha, dan bahkan survei di Teluk Maumere tidak ditemukan jenis ikan ini.
Ikan Napoleon bersifat hermaprodit protogini dan mencapai kematangan seksual pada umur 57 tahun.
Peran ekologi Ikan Napoleon sebagai predator yang menyukai bintang laut mahkota (Acanthaster planci), yaitu spesies pemakan polip karang.
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Actinopterygii
Order: Perciformes
Famili: Labridae
Species: Cheilinus undulatus
Nama umum: Giant Wrasse, Humphead, Humphead Wrasse, Maori Wrasse, Napoleon Wrasse,
Truck Wrasse, Undulate Wrasse
Nama lokal: Napoleon, maming, mengkait, ketipas, siomay, bele-bele, ikan lemak, ikan licin.
Penyebaran
Distribusi ikan napoleon secara luas berada disekitar terumbu karang dan habitat dekat pantai di sepanjang daerah tropis IndoPacific.
Dari bagian barat Indian Ocean dan Red Sea sampai bagian selatan Jepang, New Caledonia dan termasuk Pacific Ocean bagian tengah.
Kepulauan Indonesia yang terbentang antara Samudera Hindia dan Samudra Pasifik memiliki luas terumbu karang mencapai 50.875 Km219, atau sekitar 18% dari total kawasan terumbu karang dunia.
Sebagian besar terumbu karang tersebut berada di Indonesia bagian timur.
Terumbu karang Indonesia yang masuk kedalam kawasan segitiga karang (coral triangle) merupakan salah satu keanekaragaman hayati terkaya dan merupakan habitat bagi 590 spesies karang keras.
Berdasarkan kondisi dan keberadaan terumbu karang di wilayah Indonesia, kemungkinan ditemukannya Ikan Napoleon di perairan Indonesia cukup tinggi.
Hasil pemetaan potensi yang dilakukan oleh LPSPL Sorong, sebaran Ikan Napoleon ditemukan hampir di seluruh kawasan ekosistem terumbu karang yang terdapat di wilayah kerja Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara. (Lusius Genik)