Berita Internasional
Tentara China Dalam Kondisi Siaga Perang Paling Tinggi, Siap Tempur dengan India dan Negara Lain
Militer China dilaporkan dalam kondisi siaga perang paling tinggi dan siap menghadapi konfrontasi dengan negara manapun.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Militer China dilaporkan dalam kondisi siaga perang paling tinggi dan siap menghadapi konfrontasi dengan negara manapun.
Pakar militer China menyebutkan, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) saat ini memiliki kesiapsiagaan perang yang sangat tinggi di semua lini.
"Tetapi, meskipun ada ketegangan, risiko konflik militer berskala besar tetap sangat rendah berkat kekuatan dan pencegahan strategis PLA," kata Wei Dongxu, pakar militer yang berbasis di Beijing, kepada Global Times.
• Bukti Baru, China Melakukan Kegiatan Konstruksi di Wilayah yang Disengketakan dengan India
Menurut Wei, Amerika Serikat (AS) tidak mungkin berbaris ke garis depan sendiri.
Karena itu, negeri uak Sam mengambil keuntungan dari ketegangan antara India dan China di perbatasan yang disengketakan.

Sumber-sumber intelijen barat juga menyampaikan China dalam posisi siap perang.
Melansir Global Times, mulai Rabu (1/5/2020) selama lima hari, Badan Keselamatan Maritim China mengumumkan, PLA menggelar latihan militer di perairan Kepulauan Xisha di Laut China Selatan, dekat Vietnam.
Surat kabar Vietnam, VN Express melaporkan, tidak ada kapal yang boleh memasuki wilayah di Laut Cina Selatan, yang Vietnam sebut sebagai Laut Timur, ketika latihan militer China tersebut sedang berlangsung.
• Militer AS Terus Berada di Laut China Selatan Membuat Para Pejabat Beijing Geram dan Peringatkan Ini
Sebelumnya, China Military Online dalam laporannya pada Jumat (26/6) pekan lalu menyebutkan, Komando Selatan Angkatan Laut PLA mengirim kapal perusak dan fregat untuk melakukan operasi maritim di Laut China Selatan pada 18 Juni.
Kemudian, melansir laporan CCTV, Jumat (26/6), Grup 73 Angkatan Darat PLA baru-baru ini mengadakan latihan pendaratan amfibi dengan tembakan langsung yang menampilkan senjata berat dan peralatan seperti kendaraan serbu amfibi ZBD-05 di Provinsi Fujian.
Ketegangan yang meningkat di Indo-Pasifik membuat Australia mendongkrak anggaran pertahanan.
• Berpengalaman di Kashmir, Tentara India Mengungguli China dalam Pertempuran di Gunung Salju
Ketegangan yang meningkat di Indo-Pasifik membuat Australia mendongkrak anggaran pertahanan sebesar 40% selama 10 tahun ke depan, yang berfokus pada kawasan tersebut.
Dalam pidatonya, Rabu (1/7), Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, Australia akan membelanjakan A$ 270 miliar atau US$ 186,5 miliar selama 10 tahun ke depan untuk mendapatkan kemampuan serangan jarak jauh di udara, laut, dan darat.
Mengutip Reuters, Morrison menyebutkan, Australia juga akan mengalihkan fokus militernya ke kawasan Indo-Pasifik.

“Kami ingin Indo-Pasifik bebas dari paksaan dan hegemoni. Kami menginginkan sebuah wilayah di mana semua negara, besar dan kecil, bisa terlibat secara bebas satu sama lain dan dipandu oleh aturan dan norma internasional,” kata Morrison.
Baca: Pengakuan Gulnar Omirzakh, Warga Uighur Dipaksa KB oleh Otoritas China
Menurut Morrison, Australia pertama-tama akan membeli 200 rudal anti-kapal jarak jauh AGM-158C dari Amerika Serikat (AS) dengan nilai A$ 800 juta.
Negeri kanguru juga akan mengembangkan rudal hipersonik yang bisa terbang setidaknya lima kali kecepatan suara.
"Ketegangan atas klaim teritorial meningkat di seluruh wilayah Indo-Pasifik, seperti yang kita lihat baru-baru ini di perbatasan yang disengketakan antara India dan China, di Laut China Selatan, dan di Laut China Timur," ujar Morrison.
"Risiko salah perhitungan dan bahkan konflik meningkat," tambahnya.
• VIDEO VIRAL Perkelahian Tentara India vs China di Gunung Salju, 20 Tentara India Tewas di Himalaya
China saat ini menghadapi banyak persoalan.
Selain berkonfrontasi dengan India di perbatasan, China juga menghadapi banyak tekanan dari negara-negara di Laut China Selatan.
Terutama dari Amerika Serikat yang memprotes agresifitas China di Laut China Selatan.
Bahkan kapal perang Amerika sudah dikerahkan ke wilayah tersebut.