PPDB
DKR Depok Tuntut Warga Miskin Diutamakan di PPDB Online 2020, Setelah itu Orang Kaya
Roy menyatakan di Kota Depok hanya memberikan kuota 20 persen bagi siswa miskin dari total keseluruhan penerimaan siswa baru di masing-masing sekolah.
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok menggelar aksi solidaritas mengusung tagline Untuk Siswa Miskin di Jalan Nusantara Raya, Pancoran Mas, Kota Depok, Kamis (2/7/2020).
Ketua DKR Kota Depok,Roy Pangharapan, mengatakan, aksi ini sebagai respon atas banyaknya pelajar miskin yang ditolak mengenyam pendidikan di sekolah negeri di Kota Depok.
Sebab, kata Roy hampir seluruh sekolah negeri di Kota Depok hanya memberikan kuota 20 persen bagi siswa miskin dari total keseluruhan penerimaan siswa baru di masing-masing sekolah.
• Mochamad Iriawan Punya Peran Besar di PSSI, Kisruh dengan Shin Tae-yong Bisa Cepat Teratasi
• Isyana Sarasvati Jadi Trending Twitter Usai Sang Kakak Memberikan Cuitan
Kuota itu dikatakan Roy merupakan jumlah minimal sesuai Permendikbud Pasal 19 Nomor 14 Tahun 2018.
"20 persen itu minimal loh, kan mestinya bisa lebih. Artinya masukkan dulu semua yang miskin baru sisanya yang kaya," kata Roy di depan SMA Negeri 1 Depok, Jalan Nusantara, Pancoran Mas, Kamis (2/7/2020).
Karena itu, Roy berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat mengakomodir semaksimal mungkin siswa miskin untuk dapat bersekolah di sekokah negeri.
Hal itu dikarenakan kewenangan Sekolah Menangah Atas Negeri ada di ranah Pemprov Jabar.
"Saya minta kepada pak Gubernur yang terhormat tolong pak, khusus Depok hentikan dulu proses PPDB sampai siswa miskin masuk dulu ke sekolah negeri,"
“Jadi secara umum SMA dan SMK Negeri di Kota Depok itu menolak siswa miskin dengan alasan yang tidak jelas," katanya.
Untuk itu, Roy menegaskan bahwa pihaknya akan terus memerjuangkan siswa miskin di Kota Depok agar bisa masuk ke sekolah negeri.
“Ini akan kami perjuangkan terus, karena bagi kami sekolah negeri itu kan 100 persen subsidi dari pemerintah, kalau bicara subsidi tepat sasaran, ya prioritas utamanya ya sekolah negeri itu untuk orang miskin,” ujarnya.
Dari data yang dimiliki DKR, Roy memaparkan saat ini ada sekitar 50 siswa mismin di Kota Depok yang belum diakomodir untuk bisa masuk sekolah negeri
“Kami tegaskan, kami tidak pernah memanfaatkan situasi ini untuk hal yang lain,” akunya.
Aksi diawali berkumpul di lampu merah Jalan Arif Rahman Hakim, Beji, Depok, yang kemudian disusul dengan long march atau berjalan kali ke SMAN 1 Kota Depok.
Selepas dari SMAN 1 Kota Depok yang diterima langsung oleh Kepala SMAN 1, aksi dilanjutkan long march ke Balai Kota Depok melalui Jalan Nusantara Raya, Jalan Dewi Sartika kemudian Jalan Margonda Raya.