Protokol Jaga Jarak Masih Sering Dilanggar, Wali Kota Bekasi Ingatkan Terpenting Pakai Masker Dulu
Di tengah masa new normal ini, Pemkot Bekasi akan tetap rutin melakukan tes corona, baik menggunakan rapid test maupun tes swab.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI --- Protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 mengenai jaga jarak masih sulit dilakukan dan paling sering yang dilanggar.
Melihat hal itu, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi meminta masyarakat tetap memakai masker.
“Saya mengimbau bahwa selama pergerakan, selama melakukan kegiatan menggunakan masker maka protokol kesehatan sudah berjalan. Sekarang protokol pertama adalah masker,” kata Rahmat di Bekasi, pada Selasa (30/6/2020).
Rahmat menjelaskan sejumlah aktivitas ekonomi di Kota Bekasi sudah mulai berjalan setelah selama tiga bulan lebih terganggu.
Pemerintah akan tetap mengawasi protokol kesehatan dalam kegiatan ekonomi.
Walaupun demikian kesadaran masyarakat itu menjadi utama.
“Jadi tidak melulu diingatkan, tetap kesadaran warga utama,” ucapnya.
Di tengah masa new normal ini, Pemkot Bekasi akan tetap rutin melakukan tes corona, baik menggunakan rapid test maupun tes swab.
Tindakan itu sebagai upaya dalam memetakan penyebaran covid-19 di tengah ekonomi yang sudah mulai kembali normal.
Mulai restoran, hiburan, hotel, jasa, pasar tradisonal dan lainnya.
Diharapkan perekonomian di Kota Bekasi kembali meningkat sehingga pendapatan asli daerah (PAD) kembali meningkat.
"Kita lihat saja kemampuan ini naik engga daya belinya. Biar tambah meningkat PAD nya," ucapnya.
Rahmat menambahkan saat ini perkembangan Covid-19 di Kota Bekasi tersisa 15 pasien positif.
Pasien positif itu tersebar di 7 dari 12 Kecamatan.
Tujuh kecamatan itu, Bekasi Barat satu pasien positif, Bekasi Utara ada dua pasien.
Kecamatan Jatisampurna, Medan Satria, Pondok Gede, Pondok Melati masing-masing satu pasien.
Kemudian Kecamatan Rawalumbu ada delapan pasien positif corona.
"Yang banyak ini di Rawalumbu, ini ada yang satu keluarga nih ada 4 orang. Semua yang positif itu ada yang isolasi mandiri di RSUD maupun swasta," paparnya.