LIGA 1
Javlon Guseynov Sambut Liga 1 Dengan Latihan Mandiri Di Stadion Segiri
Beberapa pemain, bahkan mulai menjalani latihan rutin di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Rencana PSSI melanjutkan lagi Liga 1 2020 pada Oktober mendatang disambut antusias pemain Borneo FC.
Beberapa pemain, bahkan mulai menjalani latihan rutin di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur.

Salah satu pemain Borneo FC, Javlon Guseynov, mengatakan mereka mulai berlatih mandiri dibantu dengan hadirnya asisten pelatih, Antonio Claudio, dan pelatih kiper, Carlos Salomao.
Para pemain yang tak pulang kampung pun melahap porsi latihan, baik di stadion maupun gym.

"Kami sudah berlatih sejak lama, tapi baru bersama dengan asisten pelatih seminggu terakhir. Sebelumnya, kami berlatih berdasarkan pengalaman saja tidak ada instruksi khusus dari pelatih," kata Javlon Guseynov.
• Kuncoro, Asisten Pelatih Arema FC Pantau Perkembangan Pemain Muda
"Sehari latihan fisik di sini (gym), sehari di lapangan. Kami sering latihan menendang juga karena dibantu oleh dua kiper muda (Zul dan Rizky)," imbuhnya.
Javlon Guseynov berharap Liga 1 2020 segera bergulir tanpa ada halangan, karena sudah kangen merumput.

Apalagi, Borneo FC dalam trek bagus dengan menempati peringkat kedua klasemen sementara dari tiga pekan yang telah dijalani.
"Ya, kalau harapan saya tentu secepatnya. Kalau bisa September atau mungkin Agustus," harap pemain asal Uzbekistan itu.
• Rezaldi Bule Hehanusa Mulai Tingkatkan Intensitas Latihan Jelang Liga 1 Dimulai Lagi
Meski sudah diumumkan lanjut pada September, tanggal kick off lanjutan Liga 1 2020 belum ditetapkan PSSI.
Federasi masih membahas beberapa hal lain seperti perubahan regulasi, perubahan kontrak pemain, protokol kesehatan, dan lainnya.

Kerugian besar akibat pandemi Covid-19 tak ditampik Borneo FC Samarinda. Tanpa kompetisi membuat tim tak ada pemasukan.
Di sisi lain, klub berkewajiban membayar biaya operasional, serta menggaji pemain beserta staf pelatih.
• Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita Merespon Positif Surat Keputusan PSSI
Secara global, kerugian akibat mandeknya kompetisi nasional ditaksir hingga Rp 3 triliun. Dampak ekonomi ini besar karena sepak bola Tanah Air sudah menjadi industri.
Sekaligus menggerakkan kesempatan kerja hingga 24 ribu orang.