Berita Daerah

Gadis SMK Dibawa Kabur Tetangga, Pulang ke Rumah Dalam Kondisi Hamil, Begini Penjelasan Polisi

P, gadis SMK dibawa kabur pria beristri tersebut membuat orang tua korban melaporkan ke pihak kepolisian.

Editor: PanjiBaskhara
istimewa
Ilustrasi - gadis SMK pulang ke rumah dalam kondisi hamil setelah dibawa kabur tetangga sendiri. 

Usai mengenakan pakaiannya yang diletakkan di atas meja dekat tempat tidur, BL selanjutnya meminta untuk diantar pulang ke kosan miliknya.

Namun permintaan tersebut tidak digubris, seorang kapten kapal bahkan menyarankan untuk menggunakan jasa Grab Bike untuk pulang.

"Saya bilang mana mungkin ada grab di Labuan Bajo tengah malam begini, mereka mau antar saya tapi, mereka hanya antar ke darat saja, sempat juga saya dikasih uang Rp 100 ribu, tapi saya tidak terima," katanya.

Beruntung, lanjut dia, seorang temannya di Labuan Bajo menelpon dirinya untuk menanyakan keberadaan BL, sehingga ia dapat kembali ke kosan miliknya.

Sesampainya di kos, BL merasa sakit pada bagian perut dan terdapat luka goresan bekas cakar pada bagian dada.

Tidak hanya itu, terdapat juga cairan sperma yang telah mengering di area pahanya.

"Saya tahu saat mau mandi," katanya.

BL mengaku, kapten D baru saja dikenalnya karena pernah mengajak ia dan beberapa rekannya berjalan-jalan ke gugusan pulau di Labuan Bajo.

BL tidak membayangkan kejadian tersebut menimpa dirinya, bahkan setelah kejadian ia mengaku mengalami trauma.

"Setelah kejadian saya takut dan susah tidur, sehingga saya sementara tinggal di kosan teman," keluhnya.

Atas kejadian tersebut, BL didampingi seorang kerabatnya S, melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Mabar pada Minggu siang sekitar pukul 12.39 Wita.

Laporan BL diterima SPKT Polres Mabar dengan nomor laporan polisi Nomor : STTLP/91/V/2020/NTT/ Res Mabar.

BL selanjutnya diambil keterangannya oleh Kanit 2 SPKT Polres Mabar, Bripka Jumadin di ruang SPKT Polres Mabar.

Usai melakukan laporan polisi, BL yang didampingi Kanit 2 SPKT Polres Mabar, Bripka Jumadin langsung menuju RSUD Komodo Labuan Bajo untuk menjalani visum et repertum.

Mereka tiba di rumah sakit Pemerintah Kabupaten Mabar itu sekitar pukul 14.30 Wita dan langsung menuju ruang UGD rumah sakit.

Dikesempatan yang sama, pihak keluarga korban dugaan pemerkosaan gadis 18 tahun di Labuan Bajo berharap, pelaku yang diduga kuat memperkosa korban ditangkap dan diproses hukum oleh pihak kepolisian.

"Kami harap pelaku ditangkap dan diproses hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata anggota keluarga korban berinisial S (45), saat ditemui di Mapolres Mabar pada Minggu siang.

Diakuinya, perbuatan tersebut merupakan perbuatan tidak manusiawi karena terduga pelaku telah melakukan tindakan tidak terpuji terhadap anggota keluarganya.

Menurutnya, kasus tersebut harus ditangani secara tuntas, sehingga kasus serupa tidak terulang kembali.

"Kami harap pihak kepolisian segera menyelesaikan kasus ini," harapnya.

Sementara itu, pihak kepolisian telah menerima laporan kasus tersebut secara resmi, dan tahap selanjutnya dari kasus tersebut dalam tahap penyelidikan.

"Selanjutnya akan dilakukan pemanggilan para saksi, nanti konfirmasi perkembangan kasus di Kasat Reskrim Polres Mabar," kata Kapolres Mabar, AKBP Handoyo Santoso, SIK., M.Si saat ditemui di Mapolres Mabar pada Minggu siang.

(Kompas.com/Laporan Reporter POS-KUPANG.COM/Gecio Assale Viana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gadis SMK yang Dibawa Kabur Pria Beristri Pulang, Tes Urine Positif Hamil" dan di pos-kupang.com dengan judul "Kronologi Gadis18 Tahun di Labuan Bajo Diduga Diperkosa di Kapal Pinisi Saat Mabuk Tak Sadarkan Diri"

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved