MotoGP
Fabio Quartararo Semakin Percaya Diri dan Ingin Akhiri Dominasi Marc Marquez
Fabio Quartararo bertekad mengakhiri dominasi Marc Marquez di arena MotoGP. Dia semakin percaya diri setelah direkrut tim utama Yamaha.
Penulis: Merdisikandar | Editor: Merdisikandar
Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, bertekad mengakhiri dominasi Marc Marquez di arena balap sepeda motor kelas MotoGP.
Pebalap asal Prancis itu semakin percaya diri karena mulai tahun depan dia akan membela tim pabrikan Yamaha.
Quartararo baru merasakan ketatnya persaingan di MotoGP mulai tahun 2019.

Namun, pada tahun pertamanya di kelas puncak itu dia sudah bisa menorehkan tujuh podium, enam posisi pole, dan berada di urutan kelima pada papan klasemen akhir 2019.
Prestasi memukau pemuda berusia 21 tahun itu yang membuat Monster Energy Yamaha, tim pabrikan Yamaha, tidak ragu untuk merekrut dan mengontraknya selama dua tahun.
Modal kuat yang kini dimilikinya membuat Quartararo mulai memasang target tinggi.
”Mengakhiri era Marc Marquez? Itu targetnya. Tidak perlu diragukan lagi. Untuk melakukannya, Anda harus bekerja keras agar bisa terus kompetitif,“ kata Quartararo, seperti dilansir laman Tuttomoriweb.
Quartararo juga menyadari fakta dia memperkuat tim pabrikan Yamaha mulai tahun depan akan membuatnya lebih berpeluang untuk mengalahkan Marquez.
“Pada dua tahun ke depan saya mengemban tanggung jawab besar, tetapi juga sekaligus kesempatan besar,“ ucap pebalap kelahiran Nice, Prancis, 20 April 1999, itu.
Marquez sendiri merupakan fenomena di MotoGP.
Sejak tahun pertama berpartisipasi di kelas paling bergengsi itu, tahun 2013, dia hanya sekali gagal menjadi juara, yaitu pada tahun 2015.

Dia sudah merasakan enam gelar juara MotoGP dan itu semua dia rasakan dengan memperkuat satu tim saja, yaitu Repsol Honda.
Sementara itu, balap MotoGP 2020 akan diputar lagi pada bulan depan.
Putaran pertama akan digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Kata pebalap penguji Yamaha, Jorge Lorenzo, Marquez masih berstatus favorit juara tahun ini.
Katanya, dominasi Marquez sejak tahun 2013 membuat dia sulit untuk disaingi pebalap lain.
“Hanya sekali dia gagal, saat saya jadi juara (2015),“ kata Lorenzo.
“Dia itu Toni Bou (juara dunia motor trail) di arena MotoGP. Dia sangat superior dibandingkan semua lawan dan sangat sulit untuk mengalahkannya,” tambah Lorenzo.
Meski begitu, Lorenzo menyebut ada satu faktor yang bisa membuat Marquez tersandung dan kalah bersaing melawan pebalap lain.

Kata Lorenzo, jika Honda gagal memberikan motor RC213V yang kompetitif, Marquez bisa tersandung, karena sepeda motor adalah faktor yang sangat krusial di arena MotoGP.
“Jika Marc punya masalah (dengan motor), sangat sulit bagi dia untuk mengalahkan pebalap Yamaha, karena Fabio Quartararo dan Maverick Vinales telah menemukan keseimbangan mental yang sangat kuat,” ujar Lorenzo.
Pebalap asal Spanyol itu juga mewaspadai sepak terjang pebalap senior, seperti Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi.
“Jika Honda kompetitif, Marc masih favorit. Andai motornya payah, dia bisa kehilangan gelar,” tutur Lorenzo.