Viral Medsos
Facebook Cekal Content Ujaran Kebencian, Kekerasan dan Orientasi Seksual setelah Ditinggal Pengiklan
Facebook akan cekal content berisi ujaran kebencian dan mempersoalkan orientasi seksual dan SARA setelah ditekan pengiklan besar.
* Facebook cekal content berisi ujaran kebencian, kekerasan, dan SARA
* Content tertentu akan diberi tanda khusus
* Unilever dan Honda tekan Facebook
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Bos Facebook akan mencegal content berisi ujaran kebencian yang diunggah di platform media sosial (medsos) tersebut.
Selain itu, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, Facebook juga akan memberi tanda khusus pada posting-an yang 'layak diberitakan, tetapi melanggar aturan platform tersebut.
Diberitakan AFP Jumat (Sabtu WIB), selama ini Facebook banyak mendapat kecaman terkait content yang dinilai berisi kemarahan atau ujaran kebencian yang diunggah di platform tersebut.
Menurut Mark Zuckerberg, Facebook akan menambahkan tag ke posting yang "layak diberitakan" tetapi melanggar aturan platform.
Langkah ini jejak Twitter yang telah menggunakan label seperti itu di tweet dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Inisiatif ini hadir dengan jejaring sosial terkemuka yang menghadapi boikot yang semakin meningkat oleh pengiklan.
Para pengiklan besar seperti dari Inggris-Belanda (Unilever) dan raksasa mobil Jepang Honda telah bergabung pada Jumat untuk menekan Facebook.
• Pemilu AS Memanas, Juru Kampanye Joe Biden Minta Twitter dan Facebook Hapus Unggahan Trump
• VIRAL! Akun Facebook Wizh Khalifa Pamer Pakaian Dalam Wanita Hasil Curian, Simak Penjelasan Psikolog
Langkah pengiklan besar itu dilakukan setelah para aktivis mencari tindakan lebih keras pada konten yang menurut para kritikus mempromosikan diskriminasi, kebencian, atau kekerasan.
Kebijakan baru tentang konten yang mengandung kebencian dalam iklan akan "melarang klaim bahwa orang dari ras tertentu, etnis, asal kebangsaan, afiliasi agama, kasta, orientasi seksual, identitas gender atau status imigrasi merupakan ancaman terhadap keselamatan fisik, kesehatan, atau kelangsungan hidup orang lain," kata Zuckerberg di halaman Facebook-nya.
"Kami juga memperluas kebijakan kami untuk melindungi imigran, migran, pengungsi, dan pencari suaka dengan lebih baik dari iklan yang menunjukkan bahwa kelompok-kelompok ini lebih rendah atau menyatakan penghinaan, pemecatan, atau kejijikan yang ditujukan pada mereka."

Facebook telah menggarisbawahi langkah-langkahnya untuk membendung rasisme dan diskriminasi setelah kerusuhan sipil yang dipicu oleh kematian 25 orang Afrika-Amerika George Floyd di tangan polisi Minneapolis, Amerika Serikat.