Virus Corona
Pandemi Corona Makin Memburuk, Jumlah Kematian Hampir Mencapai Setengah Juta Orang
Lonjakan jumlah kasus baru masih terjadi di Amerika Serikat, India, Brazil, Meksiko, dan kawasan Eropa
Penulis: |
Wartakotalive, Jakarta - Para pejabat kesehatan Amerika Serikat percaya sebanyak 20 juta orang Amerika telah mengontrak virus corona. Itu hampir 10 kali lebih banyak infeksi daripada 2,3 juta kasus yang telah dikonfirmasi.
Pandemi virus corona semakin memburuk secara global, dengan jumlah kasus infeksi diperkirakan mencapai 10 juta minggu depan, kata Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Data dari worldomenters.info hari Jumat, 26 Juni 2020, menunjukkan, kasus positif covid-19, penyakit yang diakibatkan virus corona, mencapai 9.736.692, yang sebanyak 492.379 di antaranya meninggal dunia.
Berdasarkan tren jumlah korban meninggal setiap hari yang cenderung meningkat, angka kematian 500.000 besar kemungkinan akan terjadi besok atau lusa.
Dari jumlah kasus positif terinfeksi tersebut sebanyak 5.269.741 di antaranya sudah sembuh.
Lonjakan jumlah kasus baru masih terjadi di Amerika Serikat, India, Brazil, Meksiko, dan kawasan Eropa.
Di AS kemarin saja, menurut laporan aljazeera.com, ditemukan lebih dari 39.000 kasus, melampaui jumlah kasus harian sepanjang pekan lalu.
Kasus baru tersebut terutama ditemukan di negara bagian Florida, California, Arizona dan Texas, yang belum lama ini membuka penguncian.
Dengan demikian, di AS saja kasus yang sudah resmi dilaporkan positif covid-19 mencapai lebih dari 2,5 juta orang, dengan korban meninggal sebanyak lebih dari 126 ribu.

Akibat lonjakan persebaran kasus covid-19 itu, beberapa gubernur negara bagian AS sedang memertimbangkan untuk memberlakukan kembali aturan penguncian (lockdown).
Bahkan Gubernur Texas Greg Abbott kemarin sudah menghentikan pembukaan kembali ekonomi Texas, ketika Kota Houston kehabisan tempat untuk perawatan pasien covid-19.
Wilayah North Carolina juga menghentikan rencana untuk melonggarkan pembatasan minggu ini, bersama dengan Louisiana dan Kansas.
"Kami membuka penguncian terlalu dini," kata Prof Peter Hotez, dosen di Baylor College of Medicine di Houston. "Masker saja tidak akan memadai."
Lonjakan jumlah kasus secara drastis juga terjadi di India, dengan angka kasus yang dikonfirmasi mendekati setengah juta.
Kasus baru yang ditemukan per hari Kamis sebanyak lebih dari 17.000.