Berita Jakarta

Kisah Wahati yang Melahirkan di Semak-semak Sendirian, Kepala Pusing Berhari-hari Sebelum Kejadian

Wahati masih ingat betul bagaimana sakitnya melahirkan seorang diri. Kepalanya pusing berhari-hari menjelang melahirkan.

Penulis: Desy Selviany |
Warta Kota
Wahati saat ditemui di PSBI BD 2 Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (22/6/2020). Ia ingat betul bagaimana pusing berhari-hari sebelum melahirkan sendiri di semak-semak 

WARTAKOTALIVE.COM, CIPAYUNG - Wanita yang melahirkan di semak-semak Cengkareng, Jakarta Barat, Wahati blak-blakan tentang pengalamannya melahirkan.

Ia masih ingat betul bagaimana sakitnya melahirkan seorang diri.

Kepalanya pusing berhari-hari menjelang melahirkan.

Wahati menceritakan bahwa saat melahirkan sebenarnya ia tidak betul-betul sendiri.

Wahati melahirkan sendirian di sebuah semak-semak di bilangan Cengkareng, Selasa (9/6/2020)
Wahati melahirkan sendirian di sebuah semak-semak di bilangan Cengkareng, Selasa (9/6/2020) (Humas Polres Metro Jakarta Barat)

Saat itu ada suaminya yang juga tinggal di sebuah gubuk di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Wahati mengaku tidak pernah sadar bahwa dirinya tengah mengandung.

Selain Punya Bayi, Wahati Mengaku Sudah Punya 3 Anak, Katanya Dititipkan di Parung

Harapan Wahati, Dibalik Tatapannya yang Kosong Minta Dibelikan Daster

Bahkan, selama sembilan bulan mengandung, Wahati tidak pernah memeriksakan kandungannya ke dokter atau bidan.

"Saya enggak tahu saya hamil. Tiba-tiba saja melahirkan," ujar Wahati ditemui di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Ceger, Cipayung, Jakarta Barat, Jumat (26/6/2020).

Saat ini Wahati memang masih menjalani rawat jalan penyakit kejiwaan.

Wanita berusia 43 tahun itu masih dapat diajak berbicara tentang kisah hidupnya.

Kisruh Shin Tae-yong dengan PSSI, Pemain Timnas U19 Diminta Tak Ikut Campur dan Terpengaruh

Meskipun di beberapa kesempatan ia terlihat bingung dan berbicara di luar konteks pertanyaan.

Namun Wahati masih mengingat betul masa-masa ia berjuang melahirkan anak laki-lakinya Selasa (9/6/2020).

"Sebelumnya saya sakit kepala terus menerus. Lalu mual-mual. Gejala itu terjadi bisa berhari-hari," papar Wahati.

Hingga akhirnya, gejala pusing dan mual-mual semakin parah.

VIDEO: Bendera PDI Perjuangan, Herman Herry Sebut Polda Metro Sudah Identifikasi Pelaku

Tanpa merasakan mulas, Wahati melahirkan seorang bayi laki-laki di semak-semak Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Ketika hendak melahirkan, suami biologisnya meminta bantuan ke security komplek dekat semak-semak yang Wahati namai Kebon Petai.

Hal itulah yang membuat satu Binmas Bripka Achmad Haris dan Babinsa Koramil Cengkareng Serda Deni mengevakuasi Wahati.

Saat menit-menit kelahiran bayinya itu, suami biologis Wahati sempat ribut dengan warga sekitar.

Inilah Hasil Seleksi Sementara Jalur Zonasi dan Jalur Afirmasi PPDB DKI Jakarta

Banyaknya warga yang menyaksikan prosesi kehamilannya, membuat suami biologis Wahati canggung hingga akhirnya mengamuk.

"Banyak yang menonton tapi tidak ada yang menolong," jelas Wahati.

Karena bertengkar dengan warga, suami biologis Wahati pergi meninggalkan Wahati sendiri saat hendak melahirkan.

Hingga akhirnya bayinya lahir dengan sendirinya. Tidak berselang lama Binmas dan Babinsa pun datang dan menyelamatkan Wahati juga bayinya.

Tunggu SKB 4 Menteri, Kemendikbud: Para Pekerja Film Indonesia Sudah Bisa Bekerja di Lokasi Syuting

Wahati ingat betul siapa saja yang membawanya ke Puskesmas usai ia melahirkan.

"Ada polisi, marinir (aparat TNI), dan security," paparnya.

Sampai saat ini Wahati belum bertemu dengan bayinya. Ia tidak menampik ingin bertemu dengan bayi yang pernah dikandungnya.

Meski belum resmi, Wahati sudah memberikan nama untuk bayi tersebut sesaat dilahirkan.

Nama itu sudah sempat dibicarakannya dengan pihak Puskesmas.

Mal Dibuka untuk Umum Selama PSBB Transisi, Pengelola Pastikan Kapasitas Mal Dibatasi 50 Persen

"Namanya Budi Haryanto. Seperti nama kakeknya dulu Yanto," ungkap Wahati.

Diberitakan sebelumnya, di bawah hujan deras, Wahati melahirkan bayinya hanya beratapkan kardus. Memakai kain sarung wanita berusia 41 tahun itu melahirkan bayinya tanpa bantuan siapapun di semak-semak kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.

Informasi tentang seorang penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang melahirkan sendiri itupun sampai ke Polsek Cengkareng.

Akhirnya Bripka Achmad Haris, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Cengkareng Jakarta Barat bersama Babinsa Serda Deni turun ke lokasi wanita itu melahirkan.

Saat ditemukan, gubuk milik Wahati hanya beratapkan kardus dan beralas kasur busa bekas.

Tak Punya Uang, PSK di Serpong Kembali Melayani Pria Hidung Belang

Tubuh Wahati juga hanya berlapis kain sarung saat ditemukan di bawah hujan deras.

Ia ditemukan ketika tengah menyusui bayi merahnya di bawah hujan deras.

Akhirnya pihak Polisi dan TNI pun mengevakuasi Wahati dan bayinya ke Puskesmas Cengkareng.

Kapolsek Cengkareng Polres Metro Jakarta Barat Kompol H Khoiri mengatakan pihaknya mendapat informasi PMKS melahirkan dari seorang security perumahan West One City, Selasa (9/6/2020).

Wahati (baju putih) saat ditemui di PSBI BD 2 Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (22/6/2020). Ia mengaku sudah punya 3 anak selain bayi yang dilahirkan di semak-semak
Wahati (baju putih) saat ditemui di PSBI BD 2 Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (22/6/2020). Ia mengaku sudah punya 3 anak selain bayi yang dilahirkan di semak-semak (Warta Kota/Rangga Baskoro)

Ibu itu melahirkan di semak-semak dekat perumahan tersebut.

Akhirnya Binmas dan Babinsa mendatangi lokasi tersebut. Sesampainya di lokasi, benar saja Wahati tengah menyusui bayi berjenis kelamin laki-laki.

"Kemungkinan baru dilahirkan. Karena saat ditemukan ari - ari bayi masih menempel di perut bayi tersebut," kata Khoiri dikonfirmasi Selasa (9/6/2020) siang.

Tak Punya Uang, PSK di Serpong Kembali Melayani Pria Hidung Belang

Ketika itu juga Binmas dan Babinsa melakukan evakuasi si Ibu dan bayi ke Puskesmas Kecamatan Cengkareng menggunakan angkutan umum.

Lokasi Wahati melahirkan cukup jauh dari jalan raya. Ia melahirkan di tengah kebon yang jarang dilintasi orang.

Memakai terpal Binmas dan Babinsa pun menutupi atas kepala Wahati dan bayinya agar tidak terkena hujan.

Data Sebaran Jalur Afirmasi PPDB DKI Jakarta, Usia Siswa SD Paling Rendah 6 Tahun

Mereka berjalan di bawah hujan sampai akhirnya mencapai jalan raya.

"Di TKP, ibu dan bayi selamat, namun sang ibu terlihat pucat dan lemas usai persalinan yang dilakukannya sendiri," jelas Khoiri.

Saat ini Wahati sudah berada di bawah penanganan tenaga medis. (m24)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved