PSSI

Yeyen Tumena Curiga Ada yang Beri Informasi tidak Benar ke Shin Tae-yong

Jangan-jangan Shin Tae-yong dapat masukan yang tidak benar dalam situasi ini. Kasihan dia, mungkin saja ada agen atau orang di balik layar.

Penulis: Merdisikandar | Editor: Merdisikandar
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Pelatih Caretaker Bhayangkara FC, Yeyen Tumena, 2019. 

Ketua Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI), Yeyen Tumena, menyayangkan tindakan pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong, yang berkeluh kesah kepada awak media massa di negaranya, Korea Selatan (Korsel).

Keluh kesah itu memicu konflik Shin dengan pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Meski Yeyen menyayangkan tindakan Shin itu, tetapi dia tidak mau menimpakan semua kesalahan kepada mantan pelatih tim nasional Korsel itu. Yeyen justru merasa kasihan kepada Shin.

Selain itu, Yeyen khawatir ada pihak ketiga di balik komentar dan keluhan yang disampaikan Shin kepada para kuli tinta di negaranya.

Yeyen Tumena
Yeyen Tumena (Tribunnews.com)

“Saya kok melihat ada yang aneh. Jangan-jangan Shin Tae-yong dapat masukan yang tidak benar dalam situasi ini. Kasihan dia, mungkin saja ada agen atau orang di balik layar,“ kata Yeyen, seperti dilansir Tribunnews.com.

”Tidak dimungkiri, Shin Tae-yong belum fasih bahasa Indonesia dan saat ini dia jauh dari kita. Jadi, bukan tidak mungkin situasi ini terjadi tanpa disadari Shin Tae-yong, akibat masukan atau saran pihak ketiga. Tidak sebaiknya dia mengumbar emosi lewat media massa. Ingat, saat ini dia bekerja untuk PSSI. Ada etika bekerja antara pemberi kerja dan penerima kerja,“ imbuh Yeyen.

Di mata Yeyen, ketika seorang pelatih sudah menandatangani kontrak dengan klub atau federasi, dia sudah menjadi karyawan dan berhak memperoleh upah atas hasil kerja yang telah disepakati bersama.

Namun, pada saat yang bersamaan, pelatih itu juga harus memenuhi kewajiban yang berlaku, seperti menjaga nama baik klub atau federasi.

Yeyen khawatir Konflik PSSI dan Shin akan memengaruhi persiapan tim yang sedang dilatihnya, terutama tim nasional Indonesia U-19, yang akan berlaga di Piala Asia U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021.

Selain dua tim itu, Shin juga harus mempersiapkan tim nasional Indonesia senior yang akan tampil di Piala AFF 2020.

”Menurut saya, Shin Tae-yong silakan bekerja sesuai kontraknya dengan PSSI. Sebagai pelatih tim nasional, tentu dia harus berkoordinasi dengan Direktur Teknik terkait program kerjanya,“ ujar Yeyen.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan foto bersama dengan Shin Tae-yong dengan memperlihatkan bukti kontrak di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (28/12/2019).
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan foto bersama dengan Shin Tae-yong dengan memperlihatkan bukti kontrak di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (28/12/2019). (Tribunnews/Abdul Majid)

“Entah programnya disetujui atau tidak, lain cerita. Silakan dibahas di internal, jangan lewat media massa,“ imbuh Yeyen.

“Shin Tae-yong harus segera memberikan klarifikasi perkataannya di media Korsel, sebab setahu saya ada poin-poin di kontrak kerja sama yang mencantumkan keharusan menjaga nama baik klien. Jika itu tidak dilakukan, berarti Shin Tae-yong melanggar bunyi kontrak PSSI,” tutur Yeyen.

Sementara mengenai penunjukan Indra Sjafri sebagai Direktur Teknik Tim Nasional dan penempatan beberapa pelatih Indonesia di dalam tim yang dipimpin Shin, kata Yeyen, itu merupakan hal yang wajar.

Langkah itu dilakukan PSSI agar terjadi transfer ilmu dari Shin kepada pelatih-pelatih Tanah Air.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved