Pilkada Serentak

Mendagri Tegaskan tidak Pernah Mengarahkan dan Mengintervensi Masyarakat Terkait Pilihannya

Bahtiar menyebut dalam berbagai kesempatan, Tito selalu mengingatkan agar calon kepala daerah baik petahana maupun non-petahana.

Editor: Mohamad Yusuf
Kemendagri
Mendagri Tito Karnavian 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar, mengatakan bahwa Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian tidak pernah mengarahkan dan mengintervensi masyarakat terkait pilihannya.

Bahtiar menyebut dalam berbagai kesempatan, Tito selalu mengingatkan agar calon kepala daerah baik petahana maupun non-petahana menjadikan Pilkada Serentak Tahun 2020 sebagai ajang adu ide, gagasan, inovasi, dan terobosan dalam menangani Covid-19.

 Ini Jadwal Pencairan Dana KJP Plus dan KJMU Tahap I Bulan Juni 2020

 Pemerintah Pastikan Gaji ke-13 PNS, TNI, dan Polri Cair, Namun Baru akan Dibahas Akhir Tahun

 Cerita Saeful Bahri Pria di NTB yang Nikahi Dua Pacarnya Sekaligus, Mereka Ikhlas Dimadu

"Pak Mendagri tidak bermaksud mengarahkan pilihan masyarakat untuk memilih petahana atau bukan petahana, yang beliau maksudkan adalah siapapun bakal calon kepala daerah, saat ini memiliki peluang yang sama dalam proses pelaksanaan Pilkada 2020 ditengah pandemi ini. Hak memilih adalah hak yang paling azasi yang dilindungi konstitusi" kata Bahtiar di Jakarta, Rabu (24/06/2020).

Sebagai musuh bersama, Covid-19 perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diperangi bersama.

Oleh karenanya, Mendagri Tito berharap hal tersebut dapat menjadi isu sentral dalam petarungan ide gagasan dalam pemilihan kepala daerah di 270 daerah.

Yaitu dengan adu ide dan inovasi melawan Covid-19 dan dampaknya, bisa menjadi materi debat pasangan calon kepala daerah.

"Yang Pak Mendagri maksudkan adalah bahwa fokus petarungan kompetisi Pilkada 2020 adalah kompetisi visi, program, ide, gagasan, dan tawaran inovasi. Mengenai bagaimana membangun kenormalan baru yang produktif dan aman dari Covid-19. Termasuk gagasan dan inovasi dalam mengatasi dampaknya baik sosial, ekonomi, pelayanan publik, dan lain sebagainya," jelas Bahtiar.

Karena pandemi Covid ini adalah pengalaman pertama terjadi dalam sejarah pemerintahan dunia termasuk pemerintahan lokal dimanapun.

Maka situasi ini adalah ujian bagi semua pemimpin baik pemimpin formal maupun pemimpin non formal.

"Bakal calon kepala daerah baik petahana atau non petahana, punya peluang sama merebut hati rakyat dan meyakinkan pemilih," kata Bahtiar.

 Video Viral, Kakek Pemulung Beli Ponsel Pakai Uang Receh Koin Sekarung, Nabung Rp 1.000 Setiap Hari

 Kumpulan Berita Kasus John Kei, Selasa 23 Juni, dari Isi Pesan WhatsApp hingga Trauma Anak Nus Kei

 Mengenal Sosok Kakek 70 Tahun Mbah Kung, yang Viral karena Kerap Pamer Foto dengan Wanita Cantik

 Bikin Heboh, Tiba-Tiba Video Porno Muncul saat Webinar KPU Sumatera Barat Berlangsung

Sebab, fokus konsentrasi pemilih dalam Pilkada Serentak Tahun 2020 adalah masyarakat berharap mendapat pemimpin daerah yang memilih kualitas kepemimpinan.

Yaitu yang tinggi dan mampu membuat terobosan inovasi dalam atasi masalah kesehatan dan dampak pandemi Covid-19 yang amat dibutuhkan masyarakat.

"Maka peluang yang dapat diperoleh dalam Pilkada ditengah pandemi adalah kita ingin memperoleh pemimpin daerah yang mampu memimpin rakyat di 270 daerah. Serta untuk memimpin masyarakat bangkit melawan Covid-19, optimis, tetap produktif di berbagai sektor, tapi aman dari Covid-19," tutup Bahtiar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved