Guyonan Gusdur

Guyonan Gus Dur soal 'Polisi Jujur' Dipermasalahkan, Stafsus Presiden:Seharusnya Jadi Bahan Evaluasi

Dini sangat menyayangkan langkah Kepolisian Resor Sula yang memeriksa Ismail Ahmad.

Editor: Feryanto Hadi
instagram @dini_purwono
Dini Purwono dari PSI ketika ditunjuk menjadi staf khusus Jokowi 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Pemeriksaan pengunggah guyonan Gus Dur ke polisi jadi perbincangan publik, hingga menimbulkan polemik.

Polemik ini muncul, ketika Polres Kepulauan Sula memanggil pengunggah guyonan Gus Dur atau Abdurrahman Wahid.

Staf Khusus Presiden bidang Hukum, Dini Purwono menanggapi kabar pemeriksaan itu.

Dini sangat menyayangkan langkah Kepolisian Resor Sula yang memeriksa Ismail Ahmad.

Reino Barack Ingin Segera Punya Momongan, Syahrini Kini Jalani Program Hamil

Maret Menjadi Puncak Reproduksi Covid-19 di Jakarta Alasan Gubernur Anies Terapkan PSBB Transisi

Ismail diketahui mengunggah di Facebook-nya terkait guyonan Gus Dur yakni; 'Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng'.

Hal itu disampaikan Dini Purwono saat diskusi bertajuk 'Antara Riuh-Keruh Media Sosial dan Kebebasan Berpendapat: Bagaimana Menertibkan?' melalui virtual, Sabtu (20/6/2020), dikutip Wartakotalive.com dari Tribunnews.com.

"Jangan defensif dong, manggil-manggil orang gitu. Tidak perlu reaktif. Kalau (polisi--red) disamakan dengan lelucon itu, berarti ada yang enggak beres dengan institusi kita," kata Dini.

Dini menyebut, langkah yang dilakukan Kepolisian Resor Kepulauan Sula, Maluku Utara itu menunjukkan bahwa oknum yang bersangkutan tak memahami hukum.

Keinginan Menjadi Insinyur Pupus, Tukul Arwana Syukuri Kini Sukses Menjadi Pelawak

"Jangan dibatas-batasi, kritik itu sah-sah saja dan seharusnya menjadi bahan evaluasi agar kita lebih baik," ujar Dini.

Sebelumnya diberitakan, Ismail Ahmad dan Riman Iosen, warga Kepulauan Sula, Maluku Utara ditangkap Polres Kepulauan Sula.

Keduanya diamankan karena mengunggah celotehan Presiden Republik Indonesia keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur soal polisi jujur di Indonesia.

Kabar penangkapan kedua pemuda itu disampaikan oleh politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik.

Masuk Jajaran 20 Orang Berpengaruh di Indonesia, Veronica Tan: Masih Banyak yang Lebih Baik

Dalam sebuah artikel yang dibagikannya, keduanya ditangkap karena diduga melakukan pencemaran nama baik Polri.

Keduanya pun diminta meminta maaf depan Wakapolres Kepulauan Sula, Kompol Arifin La Ode burry, KBO Reskrim Abd Rahim Umaternate, Paur Humas Brika Suwandi Sangadji dan sejumlah awak media di Mapolres Kepulauan Sula.

Keduanya berjanji tidak akan lagi mengulangi perbuatannya.

Andre Rosiade Usul Agar Arief Puyoono Dipecat dari Gerindra Jika Tak Hadiri Sidang Mahkamah Partai

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved