Transisi PSBB Jakarta

Gubernur Anies Lega Angka Reproduksi Covid-19 di Jakarta Kian Rendah, Sempat Tembus 4 pada Maret

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan angka reproduksi Covid-19 di Jakarta sempat berada di level tertinggi dengan menembus angka empat.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota/Desy Selviany
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat video conference dengan Warta Kota, Sabtu (20/6/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan angka reproduksi Covid-19 di Jakarta sempat berada di level tertinggi dengan menembus angka empat.

Asumsinya saat itu, bila ada 100 orang yang terkena Covid-19, maka tingkat penularan kepada yang lain mencapai 400 orang.

Atas fenomena ini, lalu membatasi aktivitas warganya dengan meliburkan kegiatan sekolah, rumah ibadah, tempat pariwisata, perkantoran hingga pembatasan jam operasional transportasi umum pada 16 Maret 2020.

Hingga menjelang pelaksanaan PSBB fase pertama pada 10 April 2020, tingkat Rt turun menjadi 1,5 lalu sampai 3 Juni menembus 0,9.

“Sesudah PSBB (fase pertama) mulai mengalami stabilisasi, karena itulah ini jasa warga Jakarta.

"Diminta di rumah, mereka di rumah semua,” kata Anies saat berbincang dengan Redaksi Warta Kota melalui virtual pada Sabtu (20/6/2020).

“Ini terjadi sebelum PSBB, artinya Jakarta sudah melakukan pembatasan sebelum secara resmi ada aturan pembatasan dari pemerintah pusat,” tambahnya.

Saat ini, kata dia, nilai Rt di DKI Jakarta mencapai 0,9. Angka ini dianggap lebih baik dari sebelumnya karena potensi penularan Covid-19 juga semakin rendah.

Karenanya, Anies membuat kebijakan baru yakni PSBB transisi yang dimulai pada Jumat (5/6/2020).

Kebijakan ini mengizinkan masyarakat untuk melakukan aktivitas sosial, budaya dan ekonomi namun tetap dibatasi dengan maksimal 50 persen dari kemampuan.

Selain itu masyarakat juga diminta tetap mengikuti pencegahan Covid-19 seperti memakai masker, berjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

“Ini fase pembelajaraan di mana kebiasaan baru itu dilakukan. Misal, kalau tidak perlu pergi dari rumah tetaplah di dalam rumah.

"Dan kalau pergi bagi yang sehat saja dan wajib memakai masker serta berjaga jarak,” imbuhnya.

“Itulah masa transisi. Diajarkan, dibiasakan lalu didisiplinkan sehingga menjadi sebuah kebiasaan.

"Kalau sudah biasa insyallah menjadi budaya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved