Di Massa PSBB Transisi Lebih Banyak Driver Ojek Online yang Datang ke Pasar Pramuka

Pihak pengelola pasar juga menutup pintu di sebelah kana dan kiri. Hanya terdapar satu pintu di gerbang utama saja yang bisa diakses masyarakat.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Agus Himawan
Warta Kota/Rangga Baskoro
Ganjil genap di Pasar Pramuka efektif kurangi kerumunan massa, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (19/6/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM - Situasi Pasar Pramuka yang menjadi pusat perdagangan peralatan medis dan obat-obat, berjalan seperti biasanya, meski kunjungan warga tidak cukup ramai.

Roda perekonomian terus berputar seiring meningkatnya permintaan masyarakat terhadap barang-barang perlengkapan medis seperti masker, hand sanitizer, maupun termometer.

Meski begitu, sejak Pemprov DKI Jakarta memberlakukan kebijakan ganjil genap di pasar naungan Perumda Pasar Jaya, situasi di Pasar Pramuka cenderung tak ramai seperti hari-hari sebelumnya.

PSSI Pastikan Kompetisi Berlanjut, PT LIB Siapkan Beberapa Skema Jalankan Liga 1 dan Liga 2

Dari Sekian Dinas di Pemkab Bekasi, Dinas PUPR Paling Banyak Dipangkas Anggarannya Hingga Rp 540 M

Arema FC Terapkan Prosedur Protokol Kesehatan Ketat Sebelum Mulai Aktivitas Latihan

Pantauan  di lokasi, para pedagang mematuhi kebijakan ganjil genap yang diterapkan. Toko-toko yang telah diberi nomor genap, menutup operasional mana kala tanggal berganti menjadi nomor ganjil.

Pihak pengelola pasar juga menutup pintu di sebelah kana dan kiri. Hanya terdapar satu pintu di gerbang utama saja yang bisa diakses masyarakat. Petugas juga telah menyediakan bilik disinfektan harus dilewati masyarakat apabila hendak memasuki lingkungan Pasar Pramuka.

Kerumunan di dalam pasar juga berkurang drastis sehingga menghindari potensi penularan Covid-19. Meski pembeli terlihat berkurang, namun para pedagang terlihat masih sibuk melayani kebutuhan obat dan perlengkapan medis para pembeli yang memesan barang secara online.

Liga 1 Dilanjutkan, Persita Tangerang Ingin Segera Dapatkan Detail Aturan Kompetisi

Kisah Farida Achmad, Pengusaha Muda yang Sukses Gelar Pernikahan Artis

Dampingi Saat Rehabilitasi di RSKO Jaktim, Widi Mulia Ungkap Kondisi Terkini Dwi Sasono

“Masih banyak yang online, jadi yang ke sini kebanyakan ojek online dan kurir pengantar barang,” kata seorang penjual obat bernama Dita (43) di lokasi, Jumat (19/6/2020).

Perlengkapan medis anjuran pemerintah yang digunakan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona seperti masker, hand sanitizer, dan termometer masih jadi primadona yang banyak dipesan. “Selain itu, banyak juga sekarang yang beli obat dexamethasone. Saya saja stoknya sampai habis. Taoi di toko-toko lain masih banyak,” ucapnya.

Turun

Masker sepertinya sudah menjadi barang kebutuhan pokok yang wajib dikenakan masyarakat saat pandemi Covid-19 masih mewabah di Indonesia. Meski pemerintah telah menganjurkan masyarakat untuk mengenakan masker kain, namun hal itu tak menyebabkan penurunan permintaan terhadap kebutuhan masker bedah.

Pasalnya, satu boks masker bedah di Pasar Pramuka hingga kini masih stagnan di harga Rp 150.000 per boks.
“Masker masih banyak yang cari. Masih 150.000 per boks,” kata Dita (45) seorang penjual obat dan perlengkapan medis di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (19/6/2020).

VIDEO: Soal Persidangan Virtual, Begini Pendapat Juniver Girsang

Pelatih Atletico Diego Simeone Optimistis Timnya Bisa ke Liga Champions Musim Depan

Tanggapan Pelatih Persita Tangerang Widodo Cahyono Putro Soal Liga 1 2020 Bakal Dilanjutkan Kembali

Padahal, sebelum Indonesia dilanda pandemi, satu boks berisi 50 buah masker bedah dijual pada kisaran harga Rp 20.000 - Rp 25.000. Harga Rp 150.000, sambung Dita, sudah cenderung turun sebelum terjadi lonjakan harga. Sekira dua bulan lalu, harga masker bahkan menyentuh harga Rp 350.000 - Rp 300.000 per boks.

Sementara itu, barang kebutuhan medis lain seperti termometer relatif turun. Titik tertinggi harga termoter infrared pada dua bulan lalu mencapai Rp 1 jua - 1,5 juta. Kini, barang yang sering digunakan oleh petugas keamanan gedung, pusat perbelanjaan dan perkantoran itu, dijual seharga Rp 500.000.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved