Virus Corona
Moeldoko: Masyarakat Mulai Tidak Waspada, di Pasar Seolah-olah Tidak Ada Lagi Covid-19
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, penerapan new normal atau kenormalan baru harus tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, penerapan new normal atau kenormalan baru harus tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Protokol yang dimaksud adalah mengenakan masker dan menjaga jarak saat berada di tempat keramaian, serta rajin mencuci tangan
Namun, Moeldoko menyebut saat ini masyarakat masih banyak yang belum sadar terkait protokol kesehatan tersebut.
• Survei BPS: Wanita Lebih Patuh Terapkan Protokol Pencegahan Covid-19, Pria Cuma Paham Jaga Jarak
Ia bahkan mengatakan muncul fenomena di mana masyarakat mulai tak waspada terhadap virus tersebut.
Hal itu disampaikan Moeldoko saat diskusi Government Roundtable Series 1: Komunikasi Publik di Era Digital secara daring, Senin (15/6/2020).
"Sampai saat ini, masyarakat masih ada yang belum sadar, tapi juga sudah mulai muncul apa itu fenomena masyarakat sudah mulai tidak waspada lagi kepada Covid-19 ya," kata Moeldoko.
• Laode M Syarif: Bukan Hal Sulit Merumuskan Tuntutan yang Memenuhi Rasa Kemanusiaan dan Keadilan
Mantan Panglima TNI ini pun mencontohkan bagaimana saat ini pasar tradisional sudah mulai ramai oleh aktivitas masyarakat.
Namun, masih banyak masyarakat yang tidak menjalankan protokol kesehatan.
"Kelihatan di pasar seolah-olah tidak ada lagi Covid," ucapnya.
• Pilkada di Tengah Pandemi, Kertas Suara Bakal Disemprot Disinfektan, Mencoblos Pakai Sarung Tangan
Maka dari itu, Moeldoko mengingatkan Presiden Jokowi telah memberikan petunjuk konkret kepada Gugus Tugas maupun masyarakat, agar tetap patuh terhadap protokol itu.
"Nah, ini supaya terus ditekankan masalah penggunaan masker, jaga jarak dan cuci tangan (kepada masyarakat)," jelasnya.
Per Senin (15/6/2020), kasus konfirmasi positif Covid-19 menjadi total 39.294, setelah ada penambahan 1.017 orang.
• Imam Nahrawi Dituntut 10 Tahun Penjara, Kuasa Hukum: Jaksa Hanya Merangkai Gosip, Bukan Fakta
Pasien sembuh menjadi 15.123, setelah ada penambahan sebanyak 592 orang. Sedangkan kasus meninggal menjadi 2.198 dengan penambahan 64 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 14 Juni 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 8.978 (23.5%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 7.793 (20.4%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 2.840 (7.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 2.604 (6.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 2.059 (5.4%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 1.887 (4.9%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 1.396 (3.6%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 1.249 (3.3%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 1.240 (3.2%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 915 (2.4%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 872 (2.3%)
BALI
Jumlah Kasus: 741 (1.9%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 681 (1.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 658 (1.7%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 586 (1.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 421 (1.1%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 378 (1.0%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 310 (0.8%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 283 (0.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 269 (0.7%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 268 (0.7%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 239 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 208 (0.5%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 185 (0.5%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 170 (0.4%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 170 (0.4%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 166 (0.4%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 144 (0.4%)
RIAU
Jumlah Kasus: 125 (0.3%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 108 (0.3%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 108 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 101 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 98 (0.3%)
ACEH
Jumlah Kasus: 27 (0.1%). (Fransiskus Adhiyuda)