Liga 1
Ini Alasan Riko Simanjuntak Pilih Nomor 25 Menempel di Punggung Jersey Persija Miliknya
Menurut Riko Simanjuntak pemilihan nomor punggung 25 dari gabungan antara nomor 2 dan nomor 5.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pemain sayap Persija Jakarta Riko Simanjuntak membeberkan alasan mengapa dia memilih nomor punggung 25 di jersey tim berjuluk Macan Kemayoran.
Seperti dilansir dari Persija.id, Riko memiliki alasan tersendiri pemilihan nomor punggung 25 yang ia kenakan di Persija.
Menurut Riko pemilihan nomor punggung 25 dari gabungan antara nomor 2 dan nomor 5.
Jika digabungkan dua angka tersebut menjadi 25.
“Tentunya saya memilih nomor punggung 25 ini pastinya memiliki arti. Alasannya tentunya berhubungan dengan kedua orang tua saya.Karena ulang tahun ibu saya tanggal 20 dan saya ambil angka 2-nya. Sementara untuk nomor punggung 5-nya untuk S, Simanjuntak. Simanjuntak sendiri merupakan nama marga dari ayah saya,” ujar Riko.
• 9 Tahun Berkarier di Sepakbola, Riko Simanjuntak Beberkan Rahasia Taklukan Bek Sayap Lawan
Lebih lanjut pemain asal Sumatra Utara ini menjelaskan angka 25 membawa dirinya teringat selalu dengan kedua orang tuanya.
Mengingat kedua orang tuanya jadi salah satu motivasinya terutama jelang pertandingan berlangsung.
“Setiap saya menggunakan jersey atau nomor punggung itu (25), saya selalu ingat kedua orang tua, makannya saya selalu bermain dengan maksimal,” tutupnya.
• Rahasia Sukses Duet Marko Simic dan Riko Simanjuntak Di Persija Jakarta
Lebih suka jadi penyumbang assist
Menjadi pencetak gol di sebuah ajang pertandingan bagi seorang pesepak bola tentu suatu kebanggan.
Namun bagi winger Persija Jakarta Riko Simanjuntak menjadi pengumpan bola atau pemberi assist adalah yang paling disuakinya.
Seperti dilansir dari Persija.id, bagi Riko Simanjuntak, gol bisa tercipta bila umpan yang diberikan cukup baik dan memberikan peluang untuk gol.
Menurut Riko, setiap pemain sudah memiliki tugas masing-masing.
Bergabung sejak 2018, Riko selalu menjadi top assist di Persija.
• Bukan Lawan Persib Atau Persebaya, Ini Pertandingan Paling Berkesan Buat Marko Simic Bersama Persija
Sembilan assist-nya berhasil membawa Macan Kemayoran menjuarai Liga 1 2018.
Musim berikutnya, dia mencatatkan tujuh assist yang membantu Persija lolos dari zona merah.
Kali ini, di musim ketiga, narasinya tak berbeda.
Riko masih menjadi pemain terdepan Persija untuk memberikan umpan manis.
Dua umpan pun berhasil diciptakannya berbuah menjadi gol.
• 2 Bulan Dipisahkan Gara-gara Virus Corona, Marko Simic Buka Rahasia Sosok Pemain Paling Dirindukan
Karena fakta ini wajar tentunya membuat pemain kelahiran Pematang Siantar Sumatera Utara itu menyatakan lebih senang membuat assist daripada menciptakan gol.
Bukannya tanpa alasan, Riko Simanjuntak mengaku ingin fokus menjalankan tugasnya sebagai pemberi umpan matang.
• Bambang Pamungkas Akhirnya Ngaku, Persija Bukanlah Klub Idolanya Semasa Muda, Ini Klub Idolanya
“Baik cetak gol maupun memberikan assist saya suka. Tapi saya lebih suka memberikan assist. Karena proses gol terjadi karena berkat umpan yang bagus. Ada kepuasan tersendiri saat memberikan umpan menjadi gol,” ujar Riko.
“Ditambah lagi posisi saya di sayap. Prioritas tugas pemain sayap adalah memberikan umpan atau crossing untuk mempermudah teman-teman mencetak gol,” lanjut Riko.
Persija ingin Liga 1 Dilanjutkan
Direktur Olahraga Persija Ferry Paulus menyatakan, jajaran Manajemen Persija berharap sepak bola tanah air segera dapat bergulir.
Meski demikian manajemen Macan Kemayoran tetap mempertimbangkan segala aspek baik dan buruk bila Liga Indonesia musim ini kembali bergulir ataupun sebaliknya.
Sebagai informasi menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada 18 Mei 2020, kasus infeksi Covid-19 pada anak di Indonesia tertinggi se-Asia.
Sekitar 3.400 anak Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan 584 anak terinfeksi.
• Sudah Rapat Virtual dengan Klub, PSSI Belum Putuskan Liga 1 Kembali Bergulir Atau Tidak
Hal tersebut cukup mengkhawatirkan karena pertandingan sepak bola dinikmati oleh berbagi kalangan.
Saat ini yang paling utama adalah kesehatan dan keselamatan banyak orang.
“Manajemen Persija sangat berharap liga dapat berjalan kembali. Tentunya para suporter sudah rindu menyaksikan timnya berlaga di stadion, setelah hampir 3 bulan liga berhenti dan jika liga bergulir kembali ekonomi rakyat akan kembali tumbuh serta para pemain bisa beraktivitas untuk memberikan tontonan dan hiburan bagi rakyat. Namun Persija ingin semuanya benar-benar telah kondusif terlebih dahulu,” tutur Ferry Paulus seperti dilansir dari Persija.id.
• Para Pelatih Liga 1 Mendesak PSSI Untuk Segera Melanjutkan Kompetisi Liga 1
Ferry Paulus beralasan karena saat ini kesehatan dan keselamatan manusia jauh lebih berharga dibanding sepak bola.
Apalagi sepak bola adalah olahraga yang melibatkan banyak orang dengan mobilitas tinggi baik itu di stadion atau dari satu kota ke kota lain.
Menurut pria yang akrab disapa FP itu, akan lebih sulit menghentikan kompetisi bila sudah berjalan.
Oleh karna itu Persija akan menunggu kebijakan final dari Pemerintah, meskipun ada himbauan Pemerintah untuk berdampingan dengan Covid 19.
“Jika liga benar-benar bergulir protokol Covid-19 harus benar-benar dipahami oleh semua pemangku kepentingan dan dapat diimplementasikan dengan baik,” tambah Ferry Paulus.
Madura United tak ikut kompetisi
Sementara itu Direktur Madura United Haruna Soemitro menyatakan sikapnya terkait adanya rencana keberlanjutan Liga 1 2020 di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Haruna, risiko dihelatnya kebali Liga 1 2020 di tengah pandemi Covid-19 sangat besar dibanding liga harus berhenti meski ada risiko lainnya.
“Lebih rumit dan berat menghitung risiko akibat kompetisi dimulai daripada menghentikannya total,” kata Haruna kepada wartawan, Rabu (27/5/2020).
• Para Pelatih Liga 1 Mendesak PSSI Untuk Segera Melanjutkan Kompetisi Liga 1
“Kalau dimulai lagi di tengah ketidakpastian kontrol penyebaran covid-19 ini risiko kontrol terhadap orang dengan mobilitas masing-masing akan lebih mengancam kesehatan dan keselamatan orang. Lebih-lebih jika terjadi risiko maka exit plannya akan lebih sulit dan rumit karena statusnya kompetisi sudah on,” jelas Haruna.
Sementara itu, jika Liga berhenti menurutnya total risiko lainnya yakni harus terfokus pada bagaimana klub tidak mendapatkan gugatan dari para pihak (pemain, pelatih dll).
• APSSI Sarankan Liga 1 dan Liga 2 2020 Dilanjutkan, PSSI Masih Tunggu Arahan Pemerintah
Tapi klub tidak memfasiltasi kegiatan yang beresiko terhadap penularan covid 19.
Dengan alasan tersebut, Haruna pun menegaskan jika Liga 1 kembali bergulir timnya tidak akan ikut demi keselamatan orang banyak.
Bahkan, ia sempat menyampaikan bahwa faktro kesehatan bersama da hal yang harus difokuskan.
• PSSI Gelar Rapat Khusus, APPI Mengadu dan Sarankan Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 Dilanjutkan
“Madura pasti tidak akan ikut kompetisi dengan title bersahabat dengan covid-19, tentu segala risikonya. Karena keselamatan dan kesehatan orang yang utama,”
“Seingat dan sepemahaman saya sepakbola itu bukan kebutuhan primer orang. Bahkan kebutuhan tersier saja bukan. Saat ini ada yang lebih primer yaitu kesehatan dan keselamatan orang,” pungkasnya.