New Normal
Sulit Jaga Jarak, Penumpang KRL Disarankan Pakai Baju Lengan Panjang dan Sarung Tangan
Lonjakan jumlah penumpang KRL Commuter Line tak terbendung pasca diterapkan adaptasi new normal.
Penulis: Muhammad Azzam |
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Lonjakan jumlah penumpang KRL Commuter Line tak terbendung pasca diterapkan adaptasi new normal.
Kondisi itu membuat penumpang KRL sulit melakukan jaga jarak khususnya di area stasiun.
Atas hal itu, Pemerintah Kota Bekasi melakukan sosialisasi penggunaan baju lengan panjang dan sarung tangan selama masa new normal bagi penumpang KRL.
"Tadi ada satu ide mulai kita sosialisasikan adalah penggunaan baju lengan panjang, jadi baju tangan panjang mulai kita sosialisasikan. Selain wajib pakai masker," ujar Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto di Stasiun Bekasi, pada Senin (15/6/2020).
Selain baju lengan panjang, penumpang KRL juga disarankan mengenakan sarung tangan.
Hal tersebut menjadi komponen dalam penerapan protokol kesehatan penumpang KRL.
"Ini langkah-langkah tambahan preventif terkait dengan protokol kesehatannya, sedang kita bahas sosialisasi kan di Stasiun Bekasi," tutur dia.
Sebelumnya, Tri Adhianto menuturkan masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat jumlah penumpang di Stasiun Bekasi mengalami lonjakan dratis.
Kenaikan jumlah penumpang itu mencapai dua kali lipat lebih dari sebelum diterapkannya masa transisi atau adaptasi new normal.
Jumlah lonjakan penumpang yang terjadi, dari sebelum transisi PSBB atau adaptasi new normal hanya sekitar 100-200 ribu penumpang per hari.
Saat ini bisa mencapai 600 ribu penumpang per hari.
"Jadi memang cukup luar biasa, artinya kalau KRL itu bagimana pengaturan naik turunnya penumpang karena potensi penularan tetap ada," tandas Tri.
Jumlah Penumpang KRL Commuterline di Bekasi Melonjak Dratis
Masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat jumlah penumpang di Stasiun Bekasi mengalami lonjakan dratis.
Kenaikan jumlah penumpang itu mencapai dua kali lipat lebih dari sebelum diterapkannya masa transisi atau adaptasi new normal.