Pembunuhan

Sadis, Begini Cara Sang Ayah Membunuh 2 Anaknya sebelum Gantung Diri, akibat Motif Ekonomi?

Seperti telah diduga sebelumnya seorang ayah membunuh anaknya terlebih dahulu sebelum akhirnya ia gantung diri.

Wartakotalive/Andika Panduwinata
Suasana rumah duka anak dibunuh ayah di Kampung Sukamantri RT 02 / RW 09 Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang. Hasil autopso menyimpulkan sebelum gantung diri sang ayah membunuh dua anak lelakinya. 

Meski demikian, kata Ivan, polisi belum berani menyimpulkan karena saat ini kasus masih dalam proses penyelidikan.

Untuk menyelidiki kasus tersebut, polisi memeriksa  4 saksi.

Selain mendengarkan saksi, polisi juga masih menunggu hasil otopsi terhadap ketiga jenazah di  RSUD Balaraja.

"Kami juga berencana akan memanggil istri pelaku, namun karena kondisinya masih shock, jadi belum bisa memanggilnya," ucapnya.

 Tidak Bisa Berjualan, Pedagang Pasar HWI Lindeteves Glodok Tuntut Pasar Dibuka Kembali

Menurut Ivan, rumah tangga pelaku tidak harmonis. Pelaku sedang pisah ranjang dengan istrinya selama satu bulan ini.

Rumah pelaku saat ini tak dihuni dan dijadikan tempat gudang limbah plastik.

Pelaku, kata Ivan, saat ini tinggal di Desa Sentul Kecamatan Balaraja. Sedangkan istrinya tinggal bersama orang tuanya yang letaknya tidak jauh dari tempat kejadian perkara.

Sebelumnya diberitakan, seorang pria berinisial RB (37) diduga bunuh diri setelah menghabisi dua anaknya sendiri.

Lokasi kejadian tragis seorang ayah bunuh diri diduga setelah membunuh kedua anak kandungnya di Balaraja, Tangerang.
Lokasi kejadian tragis seorang ayah bunuh diri diduga setelah membunuh kedua anak kandungnya di Balaraja, Tangerang. (istimewa)

Peristiwa tersebut terjadi  Kamis (11/6/2020) pukul 01.30 WIB. 

 Peristiwa tragis terjadi saatn seorang ayah diduga nekat gantung diri setelah menghabisi dua anak kandungnya yang berusia 14 tahun dan 3 tahun di Balaraja, Tangerang.

Kejadian ini diketahui, Kamis (11/6/2020) dinihari. Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui sebelum kejadian, sang ayah yang merupakan pengepul barang bekas, ribut dengan istrinya, atau ibu kandung dari dua anak yang dibunuhnya. Pemicu keributan diduga karena masalah ekonomi.

Komentar Pakar

Melihat fenomena ini, pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan Investigasi perlu disandarkan pada three level analysis.

"Pertama, pemicunya apakah keributan terakhir antara pelaku dan istri; perilaku anak-anak selaku korban, sesaat sebelum mereka dihabisi; serta ada tidaknya konsumsi obat-obatan yang menghilangkan kesadaran sesaat sebelum aksi pembunuhan dilakukan," kata Reza kepada Warta Kota, Kamis (11/6/2020).

 Ini Rahasia Tony Sucipto Selalu Dapat Kesempatan Bermain untuk Membela Persija Jakarta

Kedua, katanya, adalah pembiasaan, yakni misalnya kemelaratan secara ekonomi atau konflik berkepanjangan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved