Kerusuhan di AS
Keamanan Amerika Serikat Bergejolak, Susilo Bambang Yudhoyono : Are You Ok Amerika?
Keamanan Amerika Serikat Bergejolak, Susilo Bambang Yudhoyono : Are You Ok Amerika?
Syaratnya, mereka menghormati kedaulatan Indonesia dan memiliki persamaan kepentingan dengan Indonesia.
"Sungguhpun saya tidak membenci dan anti Amerika, namun saya bukanlah tipe orang yang 'mendewakan' Amerika. Mengapa ini harus saya katakan?," tanya SBY.
"Banyak orang di dunia ini, saya kira di negeri kita juga ada, yang sangat mengagungkan Amerika Serikat. Seolah, negara itu selalu benar. Tidak pernah salah. Orang-orang itu juga menganggap Amerika bisa menjadi 'role model'," papar SBY.
"Menjadi panutan dan rujukan. Mungkin demokrasinya, HAM-nya, kebebasannya, pranata hukumnya, sistem politiknya, pemilunya, ekonomi pasarnya, ketokohan presidennya dan lain-lain," tambahnya.
Dalam waktu yang sangat lama, lanjutnya, Amerika Serikat juga dinilai sebagai negara yang segalanya 'paling hebat'.
Mulai dari ekonomi, militer serta dominasi politik luar negeri serta kemajuan teknologi.
Bahkan setelah berakhirnya Perang Dingin di akhir tahun 1980-an, Amerika Serikat diungkapkan SBY dianggap banyak pihak sebagai satu-satunya negara Adi Daya atau Super Power.
Melekat pula sebuah 'pengakuan' bahwa de facto Amerika adalah pemimpin dunia.
"Pertanyaannya sekarang adalah 'apakah Amerika masih seperti itu?' Inilah yang menarik untuk dijawab," ungkap SBY.
"Siapa yang bisa menjawab, di samping negara-negara lain, ya bangsa Amerika sendiri. Dengan catatan mereka harus jujur dan objektif," jelasnya.
Kejatuhan Bangsa Besar
Sebelum mengamati apa yang terjadi di Amerika saat ini, SBY mengulas sebuah buku berjudul 'The Rise and Fall of the Great Powers' yang ditulis oleh Paul Kennedy.
Buku yang menurutnya kini tidak lagi menjadi klasik dan mulai dilupakan.
Dirinya masih mengingat sebuah pesan mendalam yang tertulis dalam buku tersebut.
Pesan yang pernah didiskusikan ketika dirinya berpangkat letnan kolonel dengan sahabatnya almarhum Agus Wirahadikusumah.