Kabar Artis

Tanggapi Aksi Rasial di USA yang Tewaskan George Floyd, Agnes Monica Ingatkan Sosok Nelson Mandela

Agnez Mo menentang isu rasialisme ini dengan mengutip kalimat dari tokoh perjuangan rasisme dari Afrika Selatan, Nelson Mandela.

Editor: Feryanto Hadi
Kompas.com
Agnes Monica alias Agnez Mo 

WARTAKOTALIVE.COM,JAKARTA--Isu rasisme yang merebak di Amerika Serikat membuat banyak orang bersuara.

Peristiwa tersebut bahkan berbuntut aksi besar di sejumlah kota di Amerika serta di banyak negara.

Sebab, bukan kali ini saja isu rasial di sana terjadi.

Penyanyi Agnez Mo pun turut memberikan reaksi atas tindakan yang menyebabkan meninggalnya pria kulit hitam bernama George Floyd.

Ini Alasan Polisi Kabulkan Pengajuan Assessment Rehabilitasi Dwi Sasono yang Miliki Ganja 16 gram

Dwi Sasono Sudah Tujuh Hari Mendekam di Penjara, Kenapa Widi Mulia Belum Juga Besuk Suaminya?

Dalam postingannya di Instagram, Agnez Mo menentang isu rasialisme ini dengan mengutip kalimat dari tokoh perjuangan rasisme dari Afrika Selatan, Nelson Mandela.

"Tidak ada orang yang dilahirkan membenci orang lain karena warna kulitnya, atau latar belakangnya, atau agamanya," tulis Agnez Mo di instagramnya, dikutip Wartakotalive.com, Selasa (2/6/2020).

Cita-Cita Agnes Monica Jika Tidak Menjadi Penyanyi, Agnez Mo: Pengin Jadi Criminal Profilers Gitu

Agnez Mo mengutip kutipan Nelson Mandela mengajarkan untuk membenci, mereka dapat diajari untuk mencintai, karena cinta datang lebih alami ke hati manusia daripada kebalikannya

"Orang harus belajar membenci, dan jika mereka bisa belajar membenci, mereka dapat diajari untuk mencintai, karena cinta datang lebih alami ke hati manusia daripada kebalikannya," tulis Agnez Mo.

Uang Hasil Jerih Payah Lisa Blackpink Sebesar Rp11,8 Miliar Dihabiskan Manajernya untuk Berjudi

Isu Rasisme di Amerika Kembali merebak setelah pria bernama George Floyd viral setelah dirinya ditangkap dan menerima perlakuan rasisme dari polisi di Minneapolis, Amerika Serikat.

Geogre Floyd meninggal dunia setelah kehabisan napas setelah disekap dengan lutut oleh Derek Chauvin. polisi yang menangkap George Floyd.

Berbuntut penjarahan

Demo memprotes kematian warga kulit hitam George Flyod di tangan polisi kulit putih pada Senin lalu, telah menyulut kerusuhan dan penjarahan di beberapa kota sepanjang akhir pekan lalu.

Di Kota Los Angeles, Negara Bagian California, kawasan Rodeo Drive yang dikenal sebagai pusat perbelanjaan barang kelas atas, menjadi arena demo terpanas sepanjang Sabtu dan Minggu, 30-31 Mei 2020.

Di kawasan ini berjajar butik barang-barang fashion kelas tajir macam Hermès, Fendi, Dolce & Gabbana dan Tiffany.

Sebagian butik atau toko tersebut sudah lebih dulu memasang papan tripleks untuk menutup kaca etalase.

Beberapa butik mengalami penjarahan, sedangkan sebagian lainnya hanya dirusak atau dicorat-coret dengan cat semprot.

Coretan di etalase toko di kawasan belanja Rodeo Drive, Los Angeles, AS, yang dibuat oleh pendemo pada Sabtu, 30 Mei 2020
Coretan di etalase toko di kawasan belanja Rodeo Drive, Los Angeles, AS, yang dibuat oleh pendemo pada Sabtu, 30 Mei 2020 (AFP/SCMP)

Tulisan yang tertera pada toko-toko itu, sebagaimana dilaporkan SCMP, antara lain berbunyi "no justice no peace", "eat the rich", dan "living hell".

Butik Adidas, yang berada Melrose Avenue, tak jauh dari Rodeo Drive, dijarah isinya.

Para penjarah juga kemudian membakar sejumlah bangunan di jalan tersebut.

Di Kota Portland, Oregon, butik Louis Vuitton, dirusak, dan sejumlah barang di dalamnya dibawa kabur penjarah.

Perancang kenamaan AS, Marc Jacobs, mengaku salah satu butiknya juga menjadi korban, tapi ia memuji para pemrotes.

Melalui akun Twitter-nya, ia bilang,"Janganlah kamu percaya bahwa merusak properti dan memecahkan kaca merupakan tindak kekerasan...Properti dapat diganti, tapi jiwa manusia tidak bisa".

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved