New Normal

New Normal, Balita Dilarang Naik KRL, Lansia Dibatasi Waktu Naik KRL, Simak Penjelasannya

New Normal, Balita Dilarang Naik KRL, Lansia Dibatasi Waktu Naik KRL, Simak Penjelasannya

Editor: Dwi Rizki
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp
Suasana KRL Commuter Line di Bogor, Jawa Barat, Senin (20/4/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Skenario kenormalan baru new normal dimana masyarakat hidup dengan cara baru yang menyesuaikan dengan pandemi Covid-19 sedang dibahas dan disusun oleh berbagai pihak.

Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengungkapkan dalam memberlakukan skenario kenormalan baru ini, nantinya PT KCI akan mengeluarkan beberapa kebijakan baru.

Kebijakan tersebut ditegaskannya berlaku dan wajib dilaksanakan bagi petugas frontliner maupun pengguna KRL.

Pada pemberlakuan kenormalan baru ini, PT KCI tetap menjalankan protokol kesehatan di moda transportasi publik yang sudah berjalan selama ini, yaitu wajib menggunakan masker selama berada di area stasiun dan di dalam KRL.

Selain itu, pemeriksaan suhu tubuh penumpang, dan penerapan physical distancing atau jaga jarak sesuai dengan marka-marka yang ada di area stasiun dan di kereta.

Untuk semakin memungkinkan kondisi jaga jarak ini, pada waktu-waktu tertentu saat padat pengguna akan ada penyekatan di sejumlah titik stasiun sehingga jumlah orang yang berada di peron dan di dalam kereta dapat terkendali.

Bila diperlukan, petugas juga melakukan buka tutup pintu masuk stasiun.

“Saat ini PT KCI juga sudah menyediakan fasilitas wastafel tambahan selain yang telah ada di toilet, agar dapat dimanfaatkan pengguna KRL untuk mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan KRL," ungkap Anne dalam siaran tertulis pada Selasa (2/6/2020).

Selain itu, pihaknya juga menempatkan fasilitas hand sanitizer di stasiun maupun yang dibawa oleh petugas pengawalan di dalam kereta.

Anne menambahkan, kebersihan kereta dan stasiun juga semakin dijaga oleh KCI.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, seluruh kereta dan stasiun rutin dibersihkan baik saat beroperasi melayani penumpang
maupun selepas jam operasional.

Sejak pandemi, pembersihan ini dilengkapi dengan cairan disinfektan dan penyemprotan disinfektan rutin di stasiun maupun sarana KRL.

Permukaan-permukaan yang rutin disentuh penumpang di stasiun seperti vending machine, gate tiket elektronik, tempat duduk, hingga pegangan tangga juga dibersihkan sekurang-kurangnya sembilan kali dalam satu hari.

Untuk menjaga kebersihan ini pula, musala stasiun selama masa pandemi Covid-19 ini tidak menyediakan
karpet, sajadah, sarung dan mukena.

"Kebijakan ini masih akan berlanjut untuk mencegah penularan dari
perlengkapan ibadah yang dipakai bersama-sama," ungkap Anne.

"Pembahasan kebijakan-kebijakan baru lainnya masih berlanjut secara intensif oleh pihak-pihak terkait, merujuk pada berbagai pedoman normal baru yang telah dikeluarkan pemerintah," tambahnya.

Aturan Baru

Saat ini, lanjutnya, yang sudah
disampaikan adalah himbauan kepada seluruh pengguna untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon seluler.

Alasannya karena salah satu penularan Covid-19 melalui droplet atau cairan yang keluar dari saluran mulut dan hidung saat batuk, bersin, maupun berbicara.

Aturan tambahan yang juga akan diterapkan mulai 8 Juni 2020 adalah larangan sementara bagi anak-anak di bawah usia lima tahun (balita) untuk naik KRL.

Sedangkan bagi kelompok yang menggunakan KRL untuk berdagang di lokasi tujuan, dan kelompok lansia diatur untuk menggunakan KRL hanya pada waktu-waktu di luar jam sibuk.

“Aturan ini dibuat untuk meminimalisir risiko bagi kelompok yang sangat rentan terhadap Covid-19, yaitu lanjut usia atau mereka yang telah berumur enam puluh tahun atau lebih," ungkap Anne.

"Mengingat adanya potensi kepadatan pengguna KRL pada jam sibuk, maka bagi lansia hanya diizinkan untuk naik KRL pada pukul 10.00 hingga 14.00 WIB,” jelas Anne.

Begitu pula untuk orang-orang yang menggunakan KRL dengan membawa barang dagangan untuk dijual di lokasi tujuannya.

Mereka katanya hanya dapat menggunakan kereta-kereta dengan jadwal keberangkatan pertama pada pagi hari dan di luar jam sibuk atau pukul 10.00 hingga 14.00 WIB.

Aturan ini diungkapkannya dibuat karena barang dagangan yang dibawa dapat menggunakan ruang yang seharusnya dapat diisi oleh pengguna KRL lainnya dan dapat mempersulit kondisi physical distancing di dalam KRL.

Sementara anak-anak balita selain cukup berisiko juga tidak memiliki kepentingan mendesak untuk keluar dari rumah dan menggunakan transportasi publik termasuk KRL di tengah situasi pandemi Covid-19 ini.

"Untuk itu, balita akan dilarang sementara menggunakan KRL," imbuhnya.

Meskipun demikian, bila ada kepentingan yang sangat mendesak bagi balita maupun lansia untuk naik KRL, antara lain untuk mendapat perawatan medis rutin ke rumah sakit, mereka katanya dapat berkomunikasi dan menjelaskan keperluan tersebut kepada
petugas di stasiun.

“Selain mengikuti sejumlah kebijakan baru, pengguna KRL kami ajak untuk memanfaatkan semaksimal mungkin fasilitas transaksi tiket non tunai dengan menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) dan kartu uang elektronik bank,” tambah Anne.

Himbauan menggunakan transaksi non tunai ini dijelaskannya untuk meminimalisir kemungkinan penularan Covid-19 dari uang tunai yang sangat sering berpindah tangan.

Petugas frontliner PT KCI juga telah mulai menggunakan pelindung wajah atau face shield sebagai upaya untuk semakin mencegahan penularan Covid-19.

"Nantinya seluruh petugas di stasiun maupun Kereta akan mengguna pelindung wajah ini," imbuh Anne.

Memasuki era kenormalan baru, tentu akan semakin banyak masyarakat yang kembali beraktivitas.

Namun jika memungkinkan sebaiknya tetap bekerja dari rumah.

Untuk meminimalisir risiko, hanya keluar
rumah dan gunakan transportasi publik untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak.

Kemudian untuk menghindari antrian, hindari naik KRL di jam-jam sibuk karena akan tetap ada pembatasan jumlah pengguna untuk menjaga physical distancing.

PT KCI juga menghimbau masyarakat terutama para pengguna KRL untuk gotong royong saling bekerja sama dan disiplin dalam menjalankan ketentuan dan arahan dari petugas di lapangan.

Tujuannya agar dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"PT KCI sebagai penyedia jasa layanan transportasi publik yang melintasi tiga provinsi siap menjalankan kebijakan pemerintah pada masa pandemi ini," ungkap Anne.

"Layanan KRL Commuter Line akan mengikuti perkembangan dan menyesuaikan dengan kebijakan yang diberlakukan pemerintah," tutupnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved