Kuliner
Terjun ke Bidang Pertanian, Begini Cara Chef Herdinda Arum Pradipta Meningkatkan Derajat Singkong
Herdinda Arum Pradipta berharap bisa mengubah persepsi masyarakat, terutama pemuda, tentang pangan lokal.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dunia pertanian belum banyak ditengok anak-anak muda, sekalipun memiliki gelar sarjana pertanian.
Bidang pertanian dan profesi sebagai petani seakan belum menjadi pekerjaan menarik untuk ditekuni.
Pertanian seolah kental dengan imej 'kemiskinan' dan 'usia tua' hingga secara ekonomi belum dapat menjanjikan kehidupan yang lebih sejahtera dibandingkan bidang lainnya.

Meski demikian, tetap ada anak muda dengan latar pendidikan tinggi sebagai sarjana pertanian yang terjun menekuni dunia pertanian.
Diantara mereka adalah Herdinda Arum Pradipta.
Saat diskusi online Obrolin Pangan #11 bertajuk Petani: Profesi yang (tak) Dirindukan Sarjana Pertanian digelar, Jumat (29/5/2020), Herdinda Arum Pradipta mengisahkan pengalamannya.
• Ketika Ada Anak Muda Masa Kini Nekat Terjun ke Dunia Pertanian, Apa Motivasi dan Hasilnya?
• Rawan Kelaparan dan Kesulitan Pangan Dampak Wabah Virus Corona, Warga di Papua Berkebun Massal
Herdinda Arum Pradipta, yang akrab disapa Arum, adalah sarjana dengan latar belakang pendidikan teknologi pangan dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang, Banten.
Ia merupakan pemilik Griya Pangan Arum Ayu yang secara konsisten memproduksi makanan sehat berbahan dasar tepung dan tanaman pangan lokal.
Selain melakukan aktivitas produksi, Griya Pangan Arum Ayu aktif mendampingi beragam kelompok untuk menggiatkan keanekaragaman sumber pangan lokal sebagai komoditas unggulan.
Usaha yang dilakukan Herdinda Arum Pradipta saat ini melanjutkan usaha yang dirintis orangtuanya.
"Saya di bagian pengolahan dan pemasaran produknya, Arum Ayu Local House," ujarnya.
Herdinda Arum Pradipta terinspirasi menekuni usaha pertanian karena terinspirasi ibunya yang jadi salah satu pelopor ketahanan pangan.
• Bima Arya Tetapkan PSBB Transisi, Pedagang Nonpangan dan Restoran Boleh Berjualan, Mall Masih Tutup
• Kementan Dorong Aneka Ubi, Jagung Lokal dan Sorgum Sebagai Pangan Alternatif Saat Covid-19
"Kami ingin meneruskan usaha ibu. Tidak hanya toko kue, ikhtiar ini merupakan upaya memberi inovasi pangan olahan asli dari bahan Nusantara," kata Herdinda Arum Pradipta.
Selama belajar ilmu pertanian, Herdinda Arum Pradipta banyak mengetahui di sekitarnya ada banyak tumbuhan yang bisa dimanfaatkan dan banyak orang belum mengetahuinya.
Misalnya, tanaman-tanaman pangan lokal seperti umbi-umbian.
"Masih ada persepsi bahwa yang makan pangan lokal adalah makanan orang tidak mampu," kata Herdinda Arum Pradipta.
Namun, dengan terjun ke pertanian, Herdinda Arum Pradipta ingin mengubah persepsi anak muda tentang pangan dan bahan lokal.
Singkong misalnya, bisa didapatkan di pasar tradisional seharga Rp 5 ribu-10 ribu.
"Coba kalau singkong diolah lagi, kita bisa mendapatkan nilai lebih dari hasil penjualan sekaligus dapat meningkatkan derajat singkong," ucap Herdinda Arum Pradipta.
Chef Muda Beraksi
Lewat Griya Pangan Arum Ayu, Herdinda Arum Pradipta juga rutin melakukan sosialisasi, khususnya ke anak-anak, pemuda dan ibu-ibu PKK.
Lewat sosialisasi itu, Herdinda Arum Pradipta berharap bisa mengubah persepsi masyarakat, terutama pemuda, tentang pangan lokal.
Salah satunya adalah mengolah pangan lokal menjadi bahan makanan alat barat.

Upaya menaikkan kelas pangan lokal yang dilakukan Herdinda Arum Pradipta misalnya, membuat tortilla dari bahan dasar singkong.
"Bagaimana kita mengemas pangan lokal dengan taste anak muda saat ini. Bahan lokal saat ini bisa dimanfaatkan jadi produk kekinian, sekaligus memanfaatkan kearifan lokal," ujarnya.
Selain menjadi peluang, upaya ini juga menjadi tantangan Herdinda Arum Pradipta.
• Cerita Raffi Ahmad Jualan Keripik Singkong Hasilkan Omzet Rp100 Miliar
• Berikut Ini Kandungan Nutrisi dan Manfaat Singkong Bagi Tubuh
"Tantangannya bagaimana pangan lokal bisa dikonsumsi banyak orang dan mengikuti perkembangan zaman. Kenapa tidak mengonsumsi pangan lokal daripada makanan impor," katanya.
Dalam upaya menyebarluaskan pengalaman mengolah bahan pangan lokal, Herdinda Arum Pradipta tidak hanya melakukan di Jawa Barat saja.
Lewat Manggulu Project, chef muda ini bersama KRKP di Sumba Timur juga mengembangkan beberapa makanan dengan beranekarupa dan rasa dari bahan pangan lokal di NTT.

Arum menggubah sorgum dan singkong menjadi kue-kue yang enak rasanya dan memiliki nilai tambah.
Di Waingapu, Sumba Timur, sorgum ditanam di halaman rumah mama-mama dan tidak perlu beli.
"Sorgum ini kami olah menjadi cake, namanya 'Watarhamu (sorgum dalam bahasa Sumba-red) Cake'," jelas Arum.