Virus Corona Jabodetabek

KISAH ART Usia 16 Tahun Terpaksa Jual Paket Sembako Bansos Demi Bantu Ibunya yang Sakit Strok

Jalan kecil berukuran 1,5 meter di permukiman padat penduduk, mengantarkan Wartakotalive ke rumah berukuran sekitar 2,5 X 6 meter.

WARTA KOTA/RIZKI AMANA
Novi Rahmadani (16) yang sempat viral karena menjual bantuan paket sembako, saat ditemui di kawasan Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan. 

WARTAKOTALIVE, SERPONG - Jalan kecil berukuran 1,5 meter di permukiman padat penduduk, mengantarkan Wartakotalive ke rumah berukuran sekitar 2,5 X 6 meter.

Rumah itu disewa gadis belia berusia 16 tahun bernama Novi Rahmadani, di kawasan Jalan Haji Lati, Kampung Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).

Novi menjadi sosok yang viral di berbagai jejaring sosial media (sosmed).

Juru Bicara Luhut Panjaitan: Jika 500 TKA Asal Cina Tidak Datang, Pekerja Lokal Takkan Bisa Bekerja

Hal itu akibat postingannya menjual paket sembako dari bantuan sosial (bansos) yang didapat dari masyarakat, saat wabah Virus Corona mulai mematikan roda perekonomian.

Ribuan komentar dari netizen pun tak henti membanjiri postingan Novi yang menjual bantuan paket sembako yang didapatnya itu.

Namun, bukan tanpa alasan dirinya nekat menjual bantuan paket sembako di tengah banyaknya masyarakat yang membutuhkan.

UPDATE 30 Mei 2020: Berkurang 66 Orang, RS Wisma Atlet Rawat 619 Pasien Positif Covid-19

Keputusan Novi untuk menjual paket sembako miliknya, didasari kebutuhan sejumlah nominal uang untuk sang ibu yang berada jauh darinya di Semarang, Jawa Tengah.

Ditambah, sang ibu terserang gejala sakit strok sejak beberapa tahun belakangan.

"Awalnya itu karena THR (Tunjangan Hari Raya) sudah dibagi-bagi."

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 30 Mei 2020: 7.015 Pasien Sembuh, 25.773 Positif, 1.573 Wafat

"Sudah buat transfer orang tua, bayar kontrakan."

"Orang tua di sana buang air besar enggak ada WC, susah juga."

"Jadi minta transfer lagi buat bikin WC."

Jelang Pembukaan Kembali Rumah Ibadah, Pemprov DKI Koordinasi dengan Majelis Tinggi Agama

"Memang benar-benar mendadak."

"Aku ada sembako di rumah ya aku jual."

"Karena daripada mubazir juga aku jual."

RISET LSI Denny JA: Masyarakat di 158 Wilayah Ini Bisa Bekerja Lagi Secara Bertahap Mulai 5 Juni

"Biar uangnya bisa ditransfer juga buat orang tua," kata Novi saat ditemui di rumah kontrakannya dengan ukuran sekitar 2,5 X 6 meter, di Serpong, Tangsel, Sabtu (30/5/2020).

Novi mengatakan, paket sembako yang dijualnya itu didapat bukan dari program bansos pemerintah.

Melainkan, dari warga tempat ia bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).

Menteri Agama Terbitkan Surat Edaran Panduan Ibadat di Rumah Ibadah, Ini 11 Kewajiban yang Diatur

Sebab, dirinya tak berharap banyak dari bantuan pemerintah.

Karena, identitas diri yang belum dimiliki, serta dirinya yang hnaya tinggal sebatang kara di kediamannya.

"Dua kali dapat sembako, terus aku pecahin jadi tiga paket."

UPDATE 30 Mei 2020: KABAR Gembira! Warga Jakarta Sembuh dari Covid-19 Tambah 196 Jadi 2.003 Orang

"Hasilnya dapat Rp 130 ribu buat tambah-tambahan transfer orang tua."

"Karena memang sedang sakit."

"Jadi yang mencari nafkah aku, karena aku anak satu-satunya."

Kembali Berdagang Setelah Lebaran, PKL Pasar Tanah Abang: Kalau Tutup Terus Mau Makan Apa?

"Sudah bertahun-tahun yang lalu (ibu sakit) dari aku masih sekolah."

"Pertama sakit masih bisa kerja, sampai sekarang sudah benar-benar enggak bisa kerja," sambungnya.

Novi pun mengaku perbuatannya menjual bansos cukup tidak terpuji, hingga banyak warganet yang menghujatnya.

LSI Denny JA Sarankan Daerah Lain Contoh Kesuksesan Bali Tanggulangi Covid-19

Namun, untuk memenuhi biaya orang tua di kampung, ia terpaksa melakukan cara itu sebagai jalan keluar.

"Saya cuma mau minta maaf atas kesalahpahaman tentang status saya yang buat sakit hati."

"Tentang penerimaan sembako, saya sudah meminta maaf," paparnya. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved