Kelestarian Alam

Pernah Tangkap Capung? Sudah Tahu Belum Bahwa Capung Awalnya Hidup di Air & Makan Ikan

Capung ternyata pada awal kelahirannya merupakan binatang predator di air. Kok bisa? Simak yuk selengkapnya.

Repro Kompas
Capung endemik Jawa, Pantala Flavescens (Fabricius, 1798), yang disiarkan gambarnya oleh Indonesia Dragonfly Society, Minggu (15/12/2013). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sewaktu kecil kita pasti kerap menangkap capung. 

Ya, anak-anak kecil kerap menangkap capung dengan jari, getah, sampai plastik. 

Salah satu capung yang kerap terlihat adalah yang bertubuh hijau. 

Tapi anak-anak biasanya sangat senang bila bisa menangkap capung berwarna merah. 

Nah, kini Taman Nasional Gunung Ciremai mencoba memperkenalkan capung lebih jauh secara virtual. 

Hal itu dilakukan lewat akun instagram resmi Taman Nasional Gunung Ciremai @gununn_ciremai. 

Dalam postingannya, @gunung_ciremai menulis bahwa capung ialah serangga yang tergolong ke dalam bangsa "Odonata". Satwa terbang ini nyaris tak pernah berada jauh-jauh dari air. Y

Hal itu karena air merupakan tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pra dewasa anak-anaknya.

Satwa bersayap ini biasanya meletakkan telur pada tumbuhan di air.

Ada jenis Capung yang senang dengan air menggenang, tapi ada pula jenis Capung yang senang menaruh telurnya di air yang agak deras.

Setelah telur mentas, tempayak atau larva Capung hidup dan berkembang di dasar perairan.

Kemudian tempayak mengalami 'metamorfosis' menjadi 'nimfa' dan akhirnya keluar dari air sebagai Capung dewasa.

Siklus hidup Capung dihabiskan dalam bentuk 'nimfa' yang menggunakan insang internal untuk bernapas.

Tempayak dan 'nimfa' Capung hidup sebagai pemangsa daging atau 'karnivora' yang ganas.

'Nimfa' Capung yang berukuran besar bahkan dapat memburu dan memangsa berudu dan anak ikan.

Namun hidup Capung amat singkat. Umumnya ia hanya bisa hidup empat bulan saja saat dewasa.

Keistimewaan Capung dewasa yakni tidak pernah dianggap sebagai satwa pengganggu atau hama.

Ini postingan dari @gunung_ciremai :

Jelajah Virtual Taman Nasional

Sementara itu, Indonesia sedang bersiap menuju new normal di tengah pandemi covid-19. 

Masyarakat nanti harus mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona. 

Selain itu, sosialisasi new normal diinstruksikan dapat dilakukan secara besar-besaran.

"Saya minta protokol beradaptasi dengan tatanan normal baru yang sudah disiapkan oleh Kemenkes ini disosialisasikan secara masif kepada masyarakat," kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat kabinet terbatas lewat video conference, seperti ditulis kompas.com.

 Harimau Turun dari Gunung Leuser dan Masuki Pemukiman Warga, 1 Mati, 1 Terluka, 4 Hilang

Sambil menunggu new normal, tampaknya kita bisa melakukan liburan virtual ke taman nasional di beberapa wilayah di Indonesia. 

Sehingga ketika nanti taman nasional kembali buka, kita bisa mulai mengarahkan tujuan. 

1. Taman Nasional Manusela

 Hanya Bertelur 2 Tahun Sekali, Petugas Gunung Salak Terus Pantau Kondisi Anak Burung Garuda Terbaru

Taman Nasional Manusela berada di Kabupaten Masohi, Maluku Tengah. 

Hutan Manusela merupaka gerbang menuju Puncak Gunung Binaiya 3.027 mdpl. 

Selain puncak binaiaya, manusela juga memiliki wisata goa hatusakka. 

Goa hatusakka merupakan salah satu goa vertikal terdalam di Indonesia. 

Ditulis instagram resmi Balai Taman Nasional Manusela @tnmanusela, Gua Hatusaka TN Manusela menjadi salah satu gua yang menjadi incaran para penelusur gua.

Popularitasnya bahkan sudah muncul sejak pertama kali dijelajahi oleh Tim Ekspedisi Gabungan 4 Negara (Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Australia) pada tahun 1996.

 Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Pantau Sarang Burung Garuda, Simak Momen Menakjubkan

Gua ini pertama kali ditaklukkan oleh Tim Gabungan tersebut pada tahun 1998, setelah gagal di tahun 1996.

Tim kedua yang berhasil mencapai dasar gua adalah Tim Italia, delapan belas tahun setelahnya.

Namun, hingga 2018 belum ada satupun orang Indonesia yang berhasil menaklukkan dasar gua, padahal ada dua ekspedisi Indonesia yang pernah mencobanya.

Tahun 2018, Balai Taman Nasional (BTN) Manusela berniat menjejakkan orang Indonesia pertama di dasar Gua Hatusaka.

Bekerjasama dengan Kelompok Penelusur Gua Acyntyacunyata Speleological Club (ASC), BTN Manusela menyelenggarakan Ekspedisi Gua Hatusaka.

Tujuannya jelas: membuat sejarah mengirim orang Indonesia pertama ke dasar gua sebagai hadiah HUT RI ke 73 Tahun 2018.

Pada 6 Agustus 2018, ada dua orang putra Indonesia yang berhasil menjejak dasar gua dan mengklaim sebagai orang Indonesia pertama yang mencapai dasar Gua Hatusaka.

Inilah bukti sejarah bahwa anak bangsa ini mampu bersaing dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

 Hasil Assessment Diterima Polisi, Kemungkinan Tio Pakusadewo Jalani Rehabilitasi di RSKO Cibubur

Kekayaan hutan manusela tidak berhenti pada keanekaragaman hayati. 

Tetapi hutan ini juga memiliki kehidupan budaya yang sangat menarik. 

Di sekitar hutan manusela terdapat negeri-negeri di mana masyarakatnya masih sangat menjalani ada mereka. 

Setiap negeri memiliki para tetua adatnya masing-masing. 

Hutan Manusela juga memiliki kekayaan lain, yakni kehidupan adat masyarakatnya.

Sehingga di sekitar Hutan Manusela di huni oleh negeri-negeri yang dipimpin oleh para Tetua adat.

Mari kita lihat keindahan Taman Nasional dari foto-foto di akun di bawah ini :

 Resmi, Vivo Y70s Triple Camera dengan Chip Samsung Exynos 880 5G, Ini Spesifikasi dan Harganya

2. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Gunung ini merupaka favorit para pendaki jabodetabek. 

Bentang alamnya indah, dan pendakian di gunung ini juga relatif nyaman menjadi alasan para pendaki berbondong-bondong ke sana setiap pekan. 

Tapi di masa pandemi covid-19, gerbang gunung ini ditutup. 

 Dentuman Disebut Akibat Badai Petir di Gunung Salak,Simak Sejarah Erupsi Gunung yang Masih Aktif itu

Ada tiga titik jalur resmi pendakian di gunung ini. 

Pertama, jalur cibodas di Kabupaten Cianjur. 

Kedua, jalur gunung putri di Kabupaten Cianjur.

Ketiga, jalur selabintana dari Kabupaten Sukabumi. 

Jalur Cibodas cenderung menjadi favorit lantaran objek wisatanya lebih banyak. 

Mulai dari air terjun, sampai kawasan air panas di salah satu titik pendakiannya. 

Selain itu gunung ini memiliki ladang edelweis yang besar, yakni Lembah Suryakencana di Gunung Gede dan Lembah Mandalawangi di Gunung Pangrango. 

Mari kita liha foto-foto gunung gede pangrango di bawah ini ; 

 Harimau Sumatera Ditemukan Mati Terjerat di Area Konsesi

3. Taman Nasional Gunung Leuser

Gunung ini juga menjadi tujuan bagi para pendaki. 

Keindahan alamnya tidak perlu lagi diragukan. 

Mendaki gunung ini bisa memberikan pengalaman melihat binatang-binatang unik. 

Salah satunya adalah burung rangkong badak. 

Tapi pendaki juga harus waspada, karena gunung leuser merupakan tempat tinggal harimau sumatera. 

Mari kita simak beberapa foto gunung leuser : 

4. Taman Nasional Bantimurung Bulusarung

Bagi para pecinta telusur gua, Taman Nasional Bantimurung Bulusarung sangat layak dijadikan destinasi. 

Di dalam TN Babul, terdapat Gua Kalibbong Aloa.

Gua ini memililki stalagnit sangat indah. 

Sedangkan bagi para pecinta arung jeram, dapat pula mencoba pengalaman lain di gua ini. 

Pengalaman itu adalah mencoba mengarungi leang londrong.

Leang Londrong adalah gua berair seperti kolam. 

Sehingga perahu kecil dapat masuk ke gua tersebut dan menelusurinya. 

Mari kita simak foto-fotonya : 

5. Taman Nasional Gunung Ciremai

Gunung Ciremai juga memiliki keindahan yang sangat layak untuk dikunjungi. 

Gunung ini menjadi salah satu favorit pendakian karena jalur pendakiannya cukup menantang. 

Puncak Gunung CIremai pun sangat luas, sehingga dapat dijelajahi dengan mengitarinya. 

Mari kita simak foto-foto gunung ciremai :

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved