Virus Corona Jabodetabek

Parekraf DKI Jakarta Kaji Kembali Acara yang Bakal Digelar saat Masa Tatanan Normal Baru

Sektor Pariwisata di DKI Jakarta saat ini tengah menyusun langkah-langkah menghadapi kebijakan tatanan normal baru.

Penulis: Joko Supriyanto |
Wartakotalive.com/Suprapto
Kepala Disparekraf DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pemerintah tengah menyusun tahapan menuju kenormalan baru alias new normal pada masa pandemi virus corona atau Covid-19.

Tatanan normal baru itu bakal diterapkan di sejumlah sektor termasuk Pariwisata di DKI Jakarta yang saat ini tengah menyusun langkah-langkah menghadapi kebijakan itu.

Apalagi sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung banyak acara batal digelar karena mencegah penyebaran virus corona.

Meski begitu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia, mengatakan, pihaknya tidak akan tergesa-gesa membuka acara-acara yang batal tersebut.

Kadisparekraf DKI Jakarta Sebut Karya Almarhum Didi Kempot Sangat Membumi: Punya Soul yang Kuat

Disparekraf DKI Jakarta Incar 30 Juta Penduduk Jabodetabek untuk Berkunjung Ke Kepulauan Seribu

"Kita akan lihat dulu event-nya seperti apa, risiko peningkatan penyebaran virus covid-19 seperti apa, tinggi atau rendah, harus kita kaji dulu, jadi tidak langsung kita buka begitu saja," kata Cucu Ahmad Kurnia, Kamis (28/5/2020).

Menurut dia, acara terdekat yang digelar pada Juni 2020 adalah Jakarta Fair.

Namun, dia belum bisa memastikan apakah acara itu akan digelar pada Juni 2020 mendatang.

"Nah itu nanti akan kita kaji dulu, kalau misalnya nanti terlalu rapet pengunjungnya kan juga akan lebih berbahaya. Kita akan cek apakah harus dibatasi pengujungnya, jaraknya dibatasi nggak," katanya.

Pelatihan Pemijatan Refleksi Kemenparekraf RI, Syarat Tidak Sedang Mengikuti Program Kartu Pra Kerja

Sudin Parekraf Jakarta Utara Sosialisasi Pencegahan Virus Corona bagi Asosiasi Industri Pariwisata

Jika dilakukan pembatasan jumlah pengujung, Cucu khawatir akan berdampak pada pendapatan event itu sendiri.

Oleh karena itu, Dinas Parekraf DKI Jakarta masih mendiskusikan langkah-langkah yang akan diterapkan.

"Nah ini yang akan kita diskusikan dan kita buat protokolnya. Tapi kalaupun masuk dalam kaidah keamanannya dapet, ekonomi masuk ya bisa saja," ucap Cucu Ahmad Kurnia.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved