Bisnis

Catat Laba Bersih Rp 18,66 Triliun, Bisnis Digital dan IndiHome Topang Pertumbuhan Telkom Group

Pertumbuhan signifikan pendapatan Digital Business Seluler (23,1%) dan pendapatan IndiHome (28,1%) menjadi lokomotif pertumbuhan perseroan.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Fred Mahatma TIS
Istimewa
ILUSTRASI Telkom Indonesia. Sepanjang tahun 2019 Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 135,57 trilliun tumbuh positif sebesar Rp 4,78 triliun (3,7%) dibanding tahun 2018. 

Sampai dengan akhir Tahun 2019, Telkomsel telah memiliki total BTS sebanyak 212.235 dengan 161.938 unit di antaranya adalah BTS 3G/4G.

Basis pelanggan data, jumlah dan jangkauan BTS 3G/4G serta peningkatan lalu lintas data akan menjadi pondasi untuk pertumbuhan positif kinerja Telkomsel di tahun 2020.

Segmen consumer

Di segmen Consumer, IndiHome terus melanjutkan momentum positif dan menjadi pendorong pertumbuhan Perseroan.

IndiHome mencatat kenaikan pendapatan signifikan sebesar 28,1% menjadi Rp 18,3 triliun. Jumlah pelanggan IndiHome tumbuh 37,2% jika dibanding akhir 2018 menjadi 7 juta pelanggan pada akhir 2019.

Pencapaian ini semakin mengukuhkan IndiHome sebagai market leader bisnis fixed broadband di Indonesia. Profitabilitas IndiHome juga semakin baik dengan EBITDA margin mencapai 33,9%, mendekati standar profitabilitas global.

Segmen enterprise

Sementara pada segmen Enterprise, di tahun 2019 Perseroan melakukan perubahan kebijakan bisnis dengan berfokus pada lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi yang bersifat recurring terutama pada layanan enterprise solutions seperti enterprise connectivity, data center dan cloud, dan secara selektif mengurangi dan tidak memprioritaskan solusi bisnis yang memiliki tingkat margin relatif rendah dan non-recurring.

Sepanjang tahun 2019 profil bisnis segmen Enterprise menjadi lebih baik dengan pendapatan sebesar Rp18,7 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 14% terhadap pendapatan konsolidasian.

Segmen wholesale & internasional

Segmen Wholesale and Internasional Business pada tahun 2019 menunjukkan kinerja yang cukup baik dan menjadi enabler bagi segmen lainnya.

Di segmen ini, Telkom memberikan layanan kepada operator telekomunikasi, internet service provider dan digital player baik domestik maupun global.

Perseroan mencatat pendapatan segmen ini sebesar Rp10,61 triliun atau tumbuh 5,2% dari tahun sebelumnya, yang memberikan kontribusi sebesar 8% terhadap Pendapatan konsolidasian.

Belanja modal

Total belanja modal Perseroan pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp 36,59 triliun atau 27,0% dari total pendapatan.

Belanja modal tersebut terutama digunakan untuk meningkatkan kapabilitas digital dengan terus membangun infrastruktur broadband yang meliputi BTS 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut dan terestrial, serta sebagian juga untuk keperluan bisnis menara.

Laporan keuangan berbasis IFRS

Sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang listed di NYSE, Telkom wajib menyusun laporan keuangan barbasis IFRS.

Thun ini Telkom telah mengadopsi standar akuntansi pelaporan keuangan baru yaitu IFRS 16, yang turut mempengaruhi kompleksitas penyusunan Laporan Keuangan Perseroan.

Penyampaian Laporan Keuangan Perseroan masih sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengacu pada Surat Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nomor S-92/D.04/2020, tanggal 18 Maret 2020, tentang Relaksasi atas Kewajiban Laporan Keuangan dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham dimana batas waktu Laporan Keuangan tahun buku 2019 adalah 31 Mei 2020, sedangkan batas waktu penyelenggaraan RUPST tahun buku 2019 adalah 31 Agustus 2020.

Antisipasi disrups

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved