Virus Corona
Penelitian di Eropa, Anjing Bisa Endus Orang yang Positif Covid-19
Dalam waktu relatif singkat, hewan ini dapat mengidentifikasi air kencing dari orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 dengan ketepatan setara dengan tes PCR
WARTAKOTALIVE.COM -- Universitas Helsinki di Finlandia melakukan riset dengan memanfaatkan anjing yang sudah dilatih sebagai pembantu diagnosa medis yaitu mencium bau virus corona jenis baru SARS-Cov-2 pemicu penyakit Covid-19.
Anjing punya penciuman tajam dan sudah terbukti mengendus orang yang mengidap beberapa penyakit seperti kanker.
Kini satwa peliharaan manusia ini terbukti mampu mencium bau virus corona jenis baru SARS-Cov-2 pemicu penyakit Covid-19.
Seperti dilansir dari TribunMedan, riset yang dilakukan Universitas Helsinki di Finlandia beberapa minggu, anjing bisa melacak dengan tepat sampel air seni dari pasien Covid-19 dan membedakannya dari sampel air kencing orang sehat.
• UPDATE Covid-19 di Depok Selasa (26/5/2020): Tambah 24 Kasus, Total 535 Orang Positif Covid-19
“Kami punya banyak pengalaman dengan pelatihan anjing untuk mengenali berbagai penyakit“, ujar Anna Hielm-Björkman, dosen untuk riset klinis pada binatang peliharaan di fakultas kedokteran hewan Universitas Helsinki.
“Tapi sangat fantastis bisa melihat, bagaimana anjing itu dengan cepat belajar mengenali bau penyakit baru tersebut,“ tambah Hielm-Björkman.
Dalam waktu relatif singkat, hewan ini dapat mengidentifikasi air kencing dari orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 dengan ketepatan setara dengan tes PCR yang lazim digunakan.
• Sebagai Permulaan, 25 Kabupaten/Kota di Empat Provinsi akan Terapkan New Normal Covid-19
Para ilmuwan di Finlandia kini sudah memulai riset tahap kedua, yang berskala lebih besar dengan metode acak pada sampel pasien yang lebih banyak. Jika uji endus ini sukses, barulah tes bau khas Covid-19 akan diterapkan dalam praktik klinis.
Hasil riset yang menjanjikan dari Finlandia ini juga amat penting bagi ilmuwan di negara Eropa lainnya yang melakukan ujicoba serupa.
• 340.000 Personel TNI/Polri Disiagakan untuk Persiapan New Normal di 4 Provinsi dan 25 Kabupaten/Kota
Misalnya bagi para periset dari Inggris dan Prancis yang juga melakukan pelatihan anjing pelacak untuk mengendus dan mengenali infeksi virus corona SARS-CoV-2.
Sementara para pelatih anjing pelacak Jerman bersikap menahan diri, walaupun memuji hasil riset dari Finlandia.
“Kami mula-mula akan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin. Pasalnya para pakar virologi Jerman menyarankan tidak melakukan ujicoba. Alasannya, sejauh ini mereka hanya tahu sedikit mengenai virus ini,“ ujar Luca Barrett dari pusat asistensi dan pelatihan anjing di Jerman.
• Kekasih Bek Tengah Juventus Daniele Rugani Sempat Khawatir Virus Corona Memengaruhi Janinnya
Terbukti akurat untuk penyakit lain
Hingga kini para ahli belum mengetahui, substansi apa dalam air kencing yang memicu bau khas Covid-19.
Pasalnya virus corona SARS CoV-2 tidak hanya menyerang paru-paru, melainkan juga organ penting lainnya seperti ginjal atau pembuluh darah.