Efektif Urai Kemacetan di Simpang Gaplek, Sopir Angkot Hingga Pemilik Usaha Senang Ada Flyover
Pengerjaan proyeknini dilakukan oleh PT Likatama Graha Tama Mandiri dengan pagu anggaran sebesar Rp 98,461 miliar dan nilai kontrak Rp 79,919 miliar.
Dibangunnya Flyover Simpang Gaplek, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, ternyata efektif mengurai kemacetan arus lalu lintas.
Seperti diketahui, sebelum dibangun flyover, ruas jalan yang menghubungkan Jalan RE Martadinata, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan Jalan Moh. Toha menuju arah Parung, Bogor, Jawa Barat, selalu dilanda kemacetan.
Terurainya kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut menguntungkan para sopir angkutan kota (angkot) yang beroperasi di sekitarnya.
Parto, sopir angkot 106 trayek Parung - Lebak Bulus mengatakan, dengan beroperasinya Flyover Simpang Gaplek membantu operasional angkot yang dikemudikannya itu.
“Biasnaya macet parah, sore sama pagi. Tapi sejak dioperasikan sangat bagus dan juga efektif lancar. Berpengaruh juga sama kami (operasional angkot),” kata Parto saat ditemui di kawasan Flyover Simpang Gaplek, Pamulang, Tangsel, Rabu (27/5/2020).
Hal yang sama disampaikan Afyudin, sejawat Parto. Sopir angkot D-15 trayek Lebak Bulus - Pamulang mengaku sangat terbantu dengan adanya Flyover Simpang Gaplek.
Sebab, menurutnya jarak yang ditempuh kini lebih lancar dari sebelum dibangun flyover.
“Ya sebelum dibangun sudah macet, biasanya pagi dan sore. Pokoknya semua pengendara dan pengguna jalan selalu mengeluh kalau lewat simpang gaplek ini. Tapi setelah di bangun flyover jadi lancar. Jadi arah masuk barat, timur sudah lancar,” papar Afyudin ditemui di lokasi.
“Berpengaruh sekali, sebelum dibangun banyak kendalanya, penumpang bahkan nyaris tidak ada,” kata Afyudin lagi.
Tak sulit parkir
Selain menguntungkan para sopir angkot, pemilik usaha yang beroperasi di sekitar kawasan flyover juga merasa senang.
Fendi, pemilik usaha bengkel bubut, mengatakan, sebelum dibangun flyover, pelanggannya kesulitan jika ingin memarkirkan kendaraannya sebab di sekitarnya macet.
“Kalau sebelum ada flyover ya memang macet, apalagi Sabtu dan Minggu itu macet banget. Apalagi di perempaatan ditambah musim hujan, macetnya parah banget. Setelah ada flyover sangat membantu banget, lalu lintas jadi lancar,” paparnya.
Seperti diketahui, pembangunan proyek Flyover Simpang Gaplek dimotori oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pengerjaan proyeknini dilakukan oleh PT Likatama Graha Tama Mandiri dengan pagu anggaran sebesar Rp 98,461 miliar dan nilai kontrak Rp 79,919 miliar.