Aksi KKB Papua
Satgas TNI-Polri Memburu KKB Papua yang Tembak Mati Tim Medis, Ini Kronologi Evakuasi Korban
Aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang menembak mati tim medis pada Jumat (22/5/2020) berbuntut panjang.
Polres itu berada di Distrik Sugapa, Intan Jaya.
• Pelatih Persib Bandung Berharap PSSI Pegang Janji Liga 1 2020 Dimulai pada Juli Nanti
Terdapat delapan distrik di Kabupaten Intan Jaya.
Namun, hanya tiga distrik yang memiliki pos polisi dan dijaga pasukan.
Sementara lima distrik lain, yaitu Tomasiga, Agisiga, Ugimba, Wandai, dan Lyandoga, belum memiliki pos keamanan dan anggota polisi.
• Sambut Idul Fitri 1441H, Duo Chika & Agus Kembali Salurkan Donasi ke Wilayah Ciledug Tangerang
Jarak dari Distrik Sugapa menuju Distrik Wandai membutuhkan waktu tempuh sekitar lima jam menggunakan kendaraan roda dua.
Kondisi jalan menuju distrik yang belum beraspal tak bisa dilewati kendraan roda empat.

Aksi Keji KKB Papua Lainnya di Jalan Tambang Area PT Freeport Papua
Sebelumnya, seorang warga ditemukan tergeletak dengan sejumlah luka tembak di jalan tambang Mile 61,7 area PT. Freeport Indonesia, Mimika, Papua, Kamis (21/5/2020).
Korban pertama kali ditemukan sopir bus yang sedang mengantar karyawan eksplorasi, Kamis pukul 06.15 WIT.
Informasi itu kemudian dilaporkan ke aparat keamanan dan tak lama kemudian petugas medis bersama mobil ambulans dari Rumah Sakit Tembagapura tiba di lokasi kejadian.
• Usai Puasa Ramadan, Rasulullah Ingatkan untuk Puasa Syawal, Pahalanya seperti Puasa 1 Tahun
Tindakan medis kemudian dilakukan kepada korban.
Selanjutnya, korban dibawa ke Rumah Sakit Tembagapura untuk menjalani perawatan akibat luka tembak di bagian punggung, leher, dan bawah perut.
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan, korban dalam kondisi selamat, meski terdapat sejumlah luka tembak.
• Wali Kota Jakarta Utara Ungkap Salat Idul Fitri di Rumah Tidak Kurangi Ketakwaan Terhadap Allah
"Lukanya masih bisa ditangani. Mudah-mudahan sehat," kata Paulus kepada wartawan di Timika, Kamis sore.
Menurut Paulus, pihaknya masih menyelidiki insiden itu, apakah korban diadang oleh kelompok kriminal bersenjata atau ada motif lain.
