Hari Raya Idul Fitri
Hikmah Lebaran di Masa Pandemi Covid-19, Anies Baswedan Tak Cuma Silaturahmi dengan yang di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaksanakan Salat Idul Fitri 1441 Hijriah di kediamannya, Jalan Lebak Bulus II Dalam, Jakarta Selatan.
Penulis: Junianto Hamonangan |
WARTAKOTALIVE, TANJUNG PRIOK - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaksanakan Salat Idul Fitri 1441 Hijriah di kediamannya, Jalan Lebak Bulus II Dalam, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (24/5/2020).
Anies Baswedan menjadi imam sekaligus khatib dalam melaksanakan Salat Idul Fitri berjemaah di rumahnya bersama istri, Fery Farhati, empat anaknya, serta sang ibu, Aliyah R Baswedan.
Setelahnya, Anies Baswedan langsung bersilaturahmi virtual bersama keluarga besar melalui panggilan video (video call), mengingat pada tahun-tahun yang lalu mereka berkumpul bersama di rumah itu.
• Pasien di RS Wisma Atlet Kerap Sharing Penyebab Terpapar Covid-19, Shock Saat Hasil Tes Swab Positif
“Kita pakai video conference dengan semuanya,” ungkap Anies Baswedan melalui keterangan tertulis, Minggu (24/5/2020).
Anies Baswedan juga menyebutkan, pandemi Covid-19 membawa hikmah agar masyarakat terbiasa memanfaatkan teknologi digital.
“Biasanya kalau Lebaran hanya ketemunya yang di Jakarta, tapi tadi yang di mana saja kita sambung."
• KASUS Covid-19 di Indonesia Tembus 22.271, Achmad Yurianto: Pekerjaan Kita Masih Cukup Berat
"Jadi, silaturahminya virtual,” ucap Anies Baswedan.
Menurut Anies Baswedan, video conference sebenarnya bukan barang baru.
Hanya saja, selama ini tidak digunakan secara maksimal dan kini dimanfaatkan sebagai kegiatan sehari-hari selama pandemi.
• Tips Kabid Humas Polda Bengkulu Lawan Covid-19: Hadapi dengan Tenang, Jangan Lupa Berdoa
“Dulu rasanya tidak puas kalau tidak ketemu langsung."
"Tidak lega kalau tidak ketemu langsung."
"Sekarang karena diharuskan, terjadi lah, dan terbiasa lah,” ungkapnya.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 24 Mei 2020: 22.271 Pasien Positif, 5.402 Sembuh, 1.372 Meninggal
“Ingat, ini sebagai sebuah peristiwa yang kita ambil hikmahnya,” sambung Anies Baswedan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta seluruh warganya menaati seruan MUI DKI dan DMI DKI, dengan tetap berada di rumah masing-masing saat Idul Fitri.
Anies Baswedan menjelaskan, Jakarta dan kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi adalah satu kesatuan episenter penularan Virus Corona.
• Maruf Amin: Kami Pemerintah Mohon Maaf Bahaya Corona Belum Hilang
Sehingga, menurutnya aturan yang dibuat pasti mirip-mirip.
Ia juga meminta tak ada anggapan soal daerah aman dan tak aman.
"Bila ada bertanya apa ada kampung hijau merah, Jakarta, Jabodetabek masih episenter."
• Hacker Klaim Curi Data 2,3 Juta Pemilih Pemilu 2014, Begini Respons KPU
"Karena itu tidak ada wilayah di sini kuning, hijau, merah."
"Semua kawasan satu kesatuan," ungkap Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (22/5/2020).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini meminta masyarakat sama sekali tidak melonggarkan diri saat dan sesudah Lebaran.
• 39.783 Napi Ikut Program Asimilasi dan Integrasi, 126 Diantaranya Melanggar, Termasuk Bahar Smith
Sikap yang sama seperti hari-hari sebelumnya diharapkan tetap dijaga dan ditaati.
Sebab, jangan sampai masyarakat lupa aturan ketika tengah merayakan hari kemenangan, dan justru berujung Jakarta kembali menghadapi situasi seperti bulan Maret.
"Saya garisbawahi, tetaplah di rumah, menjelang Lebaran, saat Lebaran, dan hari-hari setelah Lebaran."
• Kecewa Banyak Masyarakat Abaikan Jaga Jarak, Perawat RS Wisma Atlet: Kami Kan Kangen Keluarga Juga
"Jangan longgarkan diri, supaya tidak kembali di Bulan Maret," papar Anies Baswedan.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 23 Mei 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 6.515 (30.0%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 3.596 (16.5%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 2.045 (9.4%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 1.288 (5.9%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 1.265 (5.8%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 768 (3.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 725 (3.3%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 590 (2.7%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 494 (2.3%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 474 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 443 (2.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 388 (1.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 294 (1.4%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 292 (1.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 274 (1.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 225 (1.0%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 215 (1.0%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 201 (0.9%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 168 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 163 (0.7%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 157 (0.7%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 150 (0.7%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 129 (0.6%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 119 (0.5%)
RIAU
Jumlah Kasus: 110 (0.5%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 105 (0.5%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 99 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 91 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 86 (0.4%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 79 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 69 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 49 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 39 (0.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 19 (0.1%). (*)