Berita Daerah
Berani Akui Kekhilafan dan Meminta Maaf kepada Habib Umar Assegaf, Asmadi Diganjar Hadiah Umroh
Pada momen perdamaian itu, Ustaz Ajmad Al Habsyi melakukan siaran langsung di Instagramnya. Ia memberikan hadiah umroh untuk Asmadi.
WARTAKOTALIVE.COM, PASURUAN- Kasus antara seorang anggota Satpol PP Surabaya bernama Asmadi dengan Habib Umar Assegaf kini berakhir damai.
Keduanya sepakat melakukan islah dan saling memaafkan.
Asmadi tampak didampingi Kapolres Pasuruan dan perwakilan dari Polda Jatim, mendatangi rumah Habib Umar Assegaf untuk meminta maaf
Video detik-detik keduanya berdamai pun diposting di akun Twitter @dpplif dan @abubakarasegaf.
Asmadi, sambil memangis dan mencium tangan Habib Umar, menyampaikan permohonan maaf dan penyesalan karena sempat tersulut emosi pada saat itu.
• Berakhir Damai, Satpol PP Asmadi Menangis dan Meminta Maaf kepada Habib Umar Assegaf
• Digeruduk Ratusan Pendekar hingga Terjadi Bentrokan, Pemuda Pancasila Bekasi Minta Maaf ke PSHT
“Minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Habib Umar bin Abdullah Assegaf, pada saat itu saya khilaf, dan apa yang disampaikan Habib saya sedang kecapekan, jadi saya sebagai manusia biasa, saya minta maaf dari hati yang paling dalam,” kata Asmadi sambil mencium tangan Habib Umar Assegaf.
“Minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Habib Umar bin Abdullah Assegaf, pada saat itu saya khilaf, dan apa yang disampaikan Habib saya sedang kecapekan, jadi saya sebagai manusia biasa, saya minta maaf dari hati yang paling dalam,” kata Asmadi sambil mencium tangan Habib Umar Assegaf.
Usai Asmadi meminta maaf, Habin Umar Assegaf kemudian langsung memeluknya dan keduanya berpelukan dengan erat
Sementara di akun Twitter @abubakarasegaf, Asmadi menjelaskan kalau ia memiliki beban yang berat di lapangan sehingga terbawa emosi.
"Saya penuh khilaf, karena begitu covid di Jawa Timur sudah didengungkan, saya hanya 4 km dengan orangtua saya, tapi saya dengan Abah saya belum pernah ketemu sampai sekarang, karena adik-adik saya melarang saya ketemu dengan Abah saya karena umurnya sudah rentan. Jadi mohon maaf Bib, mungkin itu juga yang jadi tanggungan dan beban saya sehingga saya beban terlalu berat. Jadi sekali lagi saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam. Semoga Habib dan keluarga memaafkan saya," kata dia.
• Duel Maut Dua Kakek di Sidoarjo, Satu Tewas Ditebas Celurit, Penyebabnya Sepele
• Digeruduk Ratusan Pendekar hingga Terjadi Bentrokan, Pemuda Pancasila Bekasi Minta Maaf ke PSHT
Kemudian, Habib Umar Assegaf pun meminta setelah ini tak ada reaksi apapun dan saling hujat lagi.
"Jangan sampai ada reaksi apapun, di sini sudah damai, beliau sudah datang meminta maaf, dan saya lebih minta maaf dulu, sama-sama minta maafnya, sudah pelukan dan untuk bukti di sini saya pelukan lagi, mudah-mudahan diampuni dosanya ya semua yang ada di sini," kata dia.
Rupanya pada momen perdamaian itu, Ustaz Ahmad Al Habsyi melakukan siaran langsung di Instagramnya.
Ia memberikan hadiah umroh untuk Asmadi.
“Dan sebagai tanda rasa syukur saya sama Allah, terjadinya islah, antum saya hadiahkan umroh,” kata Ustaz Ahmad Al Habsyi.
“Aamiin, Alhamdulillah,” kata Asmadi yang berada di sambil Habib Umar Assegaf.
“Nanti berangkat bareng Ana, mudah-mudahan jadi jalan hidayah buat Antum dan semuanya, ini sebagai bentuk Ana kepada Habib Umar Assegaf, ingin turun langsung,” kaya Ustaz Ahmad Al Habsyi lagi.
“Aamiin,” kata Habib Umar Assegaf sambil terenyum.
Hal itu juga disampaikan di akun Twitter @abubakarasegaf
Ustadz Ahmad al-Habsyi ikut ngelive proses Islah tadi ,
serta menyampaikan supportnya & memberi hadiah umroh kepada bpk Asmadi (Satpol PP) yg telah meminta maaf kpd Habib Umar Assegaf," tulisnya.
Kronologi lengkap
Kasatlantas Polrestabes Surabaya Kompol Teddy Chandra sebelumnya menerangkan, kronologi insiden percekcokan antara pria berjubah putih itu dengan sejumlah aparat petugas gabungan di lokasi.
Insiden tersebut terjadi sekira pukul 16.45 WIB.
Saat itu, petugas sedang melakukan razia kendaraan jenis mobil yang hendak melintas di depan pos check point exit Tol Satelit.
Tibalah sebuah mobil jenis sedan hitam yang diketahui Toyota Camry bernopol N 1 B.
"Kendaraan dilakukan pemeriksaan pelanggaran PSBB yang didapati adalah tidak menggunakan masker, ada yang tidak menggunakan masker," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Kamis (21/5/2020).
Kedua, muatan penumpang melebihi kapasitas yang telah diatur dalam aturan PSBB Surabaya.
• Prank Pemenang Lelang Motor Jokowi, Ferdinand Hutahaen Minta Bamsoet Ambil Alih Pembayaran
• Pemerintah Tidak Tegas Dinilai Jadi Pemicu Pelanggaran PSBB, Rachel Maryam: Kan Nggak Jelas!
"Kedua pelanggaran PSBB-nya itu adalah kapasitas penumpang untuk jenis mobil tersebut sudah melebihi batas 50 persen.
Kalau jenis kendaraan sedan berarti kan kapasitasnya hanya 3 orang satu di depan dan 2 di belakang dengan ada spasi kanan kiri, tengah kosong," terangnya.
Saat petugas sedang memberi pemahaman, Habib Umar Assegaf keluar dari mobil.
"Bapak kami hormati ya. Bapak dengar baik-baik," ujar petugas polisi ke arah pria berjubah itu.
Bukannya menuruti permintaan petugas.
Pria berjubah itu justru membalas.
"Saya jauh lebih baik," tukasnya.
Namun balasan itu tak membuat petugas mundur.
Petugas polisi itu justru terus berupaya memberikan pemahaman kepada si pria tersebut.
"Saya udah bilang baik-baik. Kalau yang lain itu nurut Pak.
Yang tidak pakai masker, mulai sana dipakai," ujar petugas polisi seraya mengarahkan tangannya ke jalan raya di belakangnya.
Mendengar pernyataan dari sang polisi, pria berjubah itu kemudian menjawab dengan nada bicara yang terdengar berat.
• Dijenguk Deddy Corbuzier saat Sakit, Siti Fadilah Bantah Korupsi: Musuh Saya Besar, Jadi Saya Kalah
• Empat Selebgram yang Dapat Julukan sebagai Pemersatu Bangsa, Ada Maria Vania hingga Tante Ernie
"Penyakit itu orang yang tidak sembahyang," tukas pria berjubah itu seraya melenggang meninggalkan si petugas polisi.
Tak ingin kalah, sang polisi kembali menyodorkan argumen bantahan.
"Siapa yang tidak sembahyang. Apakah bapak sendiri yang sembahyang," jelasnya.
Di lain sisi, petugas Satpol PP yang turut menghentikan mobil hitam yang diduga ditumpangi oleh pria berjubah, juga ikut andil memberikan pengertian terhadap pria berjubah tersebut.
"Bapak ini juga sudah melebihi muatan. Bapak ini saya ingatkan," ujar petugas Satpol PP.
Tapi si pria berjubah itu malah makin berang.
Berkali-kali ia meneriakkan kata mundur memberikan intruksi pada sopir mobil warna hitam itu yang tampak masih duduk di bangku kabin kemudi.
"Mundur. Mundur," pekik parau pria berjubah itu.
Sang polisi sebelumnya pun kembali muncul.
• Dijenguk Deddy Corbuzier saat Sakit, Siti Fadilah Bantah Korupsi: Musuh Saya Besar, Jadi Saya Kalah
• Empat Selebgram yang Dapat Julukan sebagai Pemersatu Bangsa, Ada Maria Vania hingga Tante Ernie
• Pusing Pikirkan Masa Depan Usai Jadi Korban PHK, Buruh Cantik di Tangerang Ingin Diajak Nikah Saja
Ia kembali menyampaikan pengertian kepada pria berjubah itu.
"Muatannya 5, tidak boleh Pak. Pak ini ketentuan. Jangan marah. Jangan mentang-mentang Bapak," ujarnya dengan nada meninggi.
Namun tak disangka, ternyata pria berjubah itu makin berang, dengan menyebut petugas dengan kata-kata kasar.