Lelang Motor Listrik Jokowi

Polemik Lelang Motor Listrik, Bamsoet: Saya yang Patut Disalahkan, Jokowi Tidak Tahu Apa-apa

Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta maaf terkait polemik lelang motor listrik Gesits bertanda tangan Presiden Joko Widodo.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua MPR Bambang Soesatyo memberi paparan saat diwawancarai Tribunnews.com di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2019). 

M Nuh pun disebut bukan pengusaha melainkan buruh harian.

 ADA 973 Kasus Baru Covid-19 pada 21 Mei 2020, Terbanyak di Jawa Timur Tembus 502 Orang

Bagaimana M Nuh bisa memenangkan lelang motor listrik Gesits Jokowi (Presiden Republik Indonesia Joko Widodo) senilai Rp 2,550 miliar?

Berikut ini kronologi M Nuh, warga Kampung Manggis, Kota Jambi, bisa menang lelang  motor listrik Gesits yang ada tanda tangan Jokowi.

Kabar tentang M Nuh ini santer di Jambi karena dikabarkan ditangkap Polda Jambi.

 22 Tahun Reformasi, Cak Imin: Negara Semakin Tak Berdaya Terhadap Kekuatan Pasar, Patut Hitung Ulang

Kapolda Jambi, Irjen Pol Firman Santyabudi, angkat bicara terkait penangkapan pemenang lelang motor listrik Jokowi senilai Rp 2,550 miliar.

Menurut Firman, pemenang lelang motor listrik itu atas nama M Nuh.

Warga Kampung Manggis Kota Jambi itu memang benar diperiksa di Polsek Pasar, Kota Jambi.

 Tambah 973 Pasien, 21 Mei 2020 Jadi Rekor Tertinggi Lonjakan Kasus Baru Covid-19 di Indonesia

Namun, kata Firman, tidak ada penahanan terhadap M Nuh.

"Tidak ada penangkapan dan penahanan kepada yang bersangkutan," kata Kapolda Jambi, saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Kamis (21/5) malam

Setelah dilakukan wawancara, ternyata yang bersangkutan mengaku tidak paham acara tersebut merupakan acara pelelangan.

 UPDATE 21 Mei 2020: Pasien Covid-19 di Indonesia Tembus 20.162 Orang, 4.838 Sembuh, 1.278 Meninggal

M Nuh mengira hal tersebut merupakan acara pembagian hadiah.

"Yang bersangkutan tidak paham acara yang diikuti adalah lelang. Yang bersangkutan malah mengira bakal dapat hadiah," tambahnya.

Karena yang bersangkutan ditagih, jadi ia meminta perlindungan ke pihak kepolisian.

 Surati Komisi III DPR, Kuasa Hukum Bahar bin Smith Sebut Pemerintah Diskriminatif dan Super Represif

"Karena ketakutan ditagih, dia justru minta perlindungan," tuturnya.

Dari hasil pantauan Tribunjambi.com, rumah M Nuh yang berlokasi di RT 20, Kampung Manggis, Kota Jambi merupakan bangunansemi permanen dengan ukuran 4x5 meter.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved