Virus Corona
Ibu Temannya Jadi PDP, AHY Teringat Konsep Darwin : yang Sanggup Beradaptasi yang Bisa Bertahan
Ibu Temannya Jadi PDP, AHY Teringat Konsep Darwin : yang Sanggup Beradaptasi yang Bisa Bertahan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jaga kesehatan serta menjaga jarak dalam mencegah penularan virus corona rupanya tidak menjamin seseorang dapat terbebas dari virus corona atau covid-19.
Pasalnya terdapat seorang warga yang kini ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pemantauan (PDP), padahal pasien tersebut telah menjalankan protokol kesehatan pencegahan virus corona.
Hal tersebut diungkapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam status twitternya @AgusYudhoyono; pada Kamis (21/5/2020) malam.
Dalam postingannya, AHY mengungkapkan peristiwa tersbeut menimpa ibu dari seorang temannya.
Sang ibu katanya kini ditetapkan sebagai PDP, padahal selama ini selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak.
"Ibu salah satu teman saya jadi pasien dalam pemantauan (PDP) akibat Covid-19. Padahal selama ini beliau selalu jaga kesehatan, jaga diri dan jarak," ungkap AHY.
Virus diungkapkannya menyerang tanpa pandang bulu.
Tercatat, pada tanggal 21 Mei 2020, jumlah penderita positif bertambah 973 orang dalam 24 jam terakhir, sehingga total ada 20.162 kasus positif virus corona.
"Terbesar selama ini," ungkap AHY.
Selain itu, lanjutnya, dalam tujuh hari terakhir ini, terdapat tiga tenaga medis gugur akibat covid-19.
Dua diantaranya diungkapkan AHY diduga tertular dari Orang Tanpa Gejala (OTG)
"Melihat makin banyak orang berkeliaran di luar rumah menjelang Lebaran, saya jadi teringat konsep seleksi alam dari Darwin: hanya yang sanggup beradaptasi yang bisa bertahan," ungkap AHY.
"Ayo kita terus disiplin jaga diri, jaga kesehatan dan jaga jarak serta disiplin dalam PSBB untuk mempercepat memutus rantai penyebaran virus. Jangan sampai ada lagi tenaga medis yang gugur," tambahnya.
"Kebiasaan-kebiasaan baru ini bagian dari the new normal, cara kita beradaptasi untuk hidup bersama virus, sampai vaksin ditemukan," tutup AHY.
Update Virus Corona di Indonesia hingga Kamis (21/5/2020)
Jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 973 orang, per Kamis (21/5/2020).
"Sehingga total ada 20.162 kasus positif," ujar Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto, Kamis (21/5/2020).
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 263 orang, sehingga total pasien sembuh ada 4.838 orang.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Jakarta 21 Mei 2020: 6.220 Orang Positif, 1.536 Sembuh, 498 Meninggal
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 36 orang, sehingga total ada 1.278 pasien Covid-19 yang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 20 Mei 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 6236 (32.5%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 2.496 (13.0%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 1.876 (9.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 1.192 (6.2%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 1.101 (5.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 699 (3.6%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 646 (3.4%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 547 (2.9%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 428 (2.2%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 409 (2.1%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 393 (2.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 371 (1.9%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 264 (1.4%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 250 (1.3%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 241 (1.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 209 (1.1%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 202 (1.1%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 160 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 152 (0.8%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 140 (0.7%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 132 (0.7%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 124 (0.6%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 115 (0.6%)
RIAU
Jumlah Kasus: 107 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 106 (0.6%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 96 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 89 (0.5%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 85 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 78 (0.4%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 76 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 67 (0.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 35 (0.2%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 28 (0.1%)
ACEH
Jumlah Kasus: 18 (0.1%). (CC)