Menko Luhut Jamin Pemerintah Konsisten Tangani Corona: 'Paling Tepat Berdamai dengan Covid-19'

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjamin pemerintah fokus dalam menangani pandemi virus corona atau Covid demi keamanan dan keselamatan masyarakat Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga mengutamakan kesejahteraan seluruh warga Tanah Air.

Menurut Luhut, hal tersebut menjadi tujuan utama dari setiap kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah dalam hal penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 ini.

Setiap kebijakan sudah melalui kajian yang cermat dan mendalam.

Namun, pemerintah juga terus berhati-hati dan melihat perkembangan dinamika yang terjadi.

• Kisah Para Dokter Merawat Pasien Covid-19, Tak Pernah Libur Sampai Mual Pakai APD Berjam-jam

Luhut juga membantah jika pemerintah tidak konsisten dan terus berubah-ubah.

Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah untuk menyesuaikan diri dengan dinamika Covid-19 yang sedang terjadi saat ini.

Karena belum adanya pengalaman dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini, pemerintah harus berhati-hati dalam setiap pengambilan keputusan.

Selain itu, Luhut juga menganggap esensi dari 'berdamai dengan corona' sudah tepat, mengingat pandemi ini tidak akan berakhir sebelum vaksin ditemukan.

“Pemerintah bukannya tidak konsisten dan berubah-ubah, tetapi dinamika Covid-19 harus disesuaikan," ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com.

• Tren Kasus Covid-19 Kian Meningkat, Jokowi Luncurkan 55 Produk Inovasi Tangani Pandemi di Indonesia

"Karena kita belum ada pengalaman dan perlu kehatian-hatian dalam mengambil keputusan."

"Berdamai dengan covid esensinya benar karena menurut WHO, Covid-19 ini tidak akan habis sebelum ada vaksinnya," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (20/5/2020).

Berdamai itu lanjut Luhut adalah tetap patuh terhadap protokol kesehatan.

Begitu pula dengan lola hidup masyarakat yang nenurutnya harus lebih bersih dan tetap sehat.

Luhut mengingatkan, walaupun grafik Covid-19 sudah menunjukkan penurunan di beberapa negara, namun terdapat beberapa titik baru yang bermunculan dan riset juga menunjukkan adanya gelombang kedua.