Virus Corona

Donald Trump Sebut Hydroxychloroquine Mampu Menangkal Virus Corona, Begini Reaksi Media AS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut hydroxychloroquine (HCQ) mampu tangkal virus corona atau Covid-19.

Editor: PanjiBaskhara
https://www.theolivepress.es/
Presiden Amerika Serikat Donald Trump 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut hydroxychloroquine (HCQ) mampu tangkal virus corona atau Covid-19.

Akan tetapi, pernyataan Donald Trump soal hydroxychloroquine tersebut membuat sejumlah media di Amerika Serikat.

Sebaliknya, media AS kecam penggunaan hydroxychloroquine tersebut untuk dijadikan penangkal virus corona.

Kecamaan muncul pasca Donald Trump anggap obat hydroxychloroquine adalah obat pencegahan (profilaksis) terhadap virus corona (Covid-19).

Tak Ingin Disaingi China, Presiden Donald Trump Kembali Akan Membantu Pendanaan WHO

Presiden Donald Trump Ancam Putus Hubungan Diplomatik dengan China, Hemat 500 Miliar Dolar AS

Robert De Niro Sebut Si Gila Trump Tak Peduli Seberapa Banyak Orang Mati karena Virus Corona

Para pakar menyebut obat itu berbahaya dan tidak efektif menangkal virus tersebut berdasarkan hasil studi.

Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (19/5/2020), Trump memang telah menyampaikan dalam sebuah acara yang digelar di Gedung Putih pada Senin kemarin bahwa dirinya telah mendengar manfaat penggunaan obat itu dari para tenaga medis profesional.

"Saya sudah memakainya selama satu setengah minggu, dan sekarang saya masih di sini," kata Trump.

Mewakili kantor berita FOX, Neil Cavuto pun segera bereaksi dengan memunculkan satu efek samping yang telah lama didokumentasikan soal obat yang digunakan selama beberapa dekade untuk mengobati penyakit malaria dan lupus itu.

"Jika kamu berada dalam populasi berisiko di sini, dan kamu menganggap ini sebagai obat pencegahan, ketahuilah, itu akan membunuhmu," kata Cavuto.

Cavuto kemudian melanjutkan wawancaranya dengan dua dokter.

Namun ia secara cepat memotong pernyataan yang sedang disampaikan seorang dokter mengenai obat tersebut.

"Itu mungkin bermanfaat dan berpotensi menyelamatkan jiwa bagi beberapa pasien, sementara yang lain akan berpendapat bahwa tidak ada yang boleh mengkonsumsi obat apapun tanpa berkonsultasi dengan dokter pribadi mereka," jelas Cavuto.

Satu per satu kantor berita di AS, seperti The Washington Post, The Guardian, NowThis, dan beberapa media lainnya memilih mengedepankan peringatan yang disampaikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada bulan lalu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved