Virus Corona

Minta Petugas Lapangan Tegas ke Masyarakat Patuhi Aturan PSBB, Johnny G Plate: Tetapi Tidak Kasar

Menkominfo Johnny G Plate minta para petugas lapangan tegas ke masyarakat namun tidak kasar dalam mematuhi aturan PSBB.

Penulis: domu d ambarita | Editor: PanjiBaskhara
Tangkap Layar video conference Zoom
Menkominfo Johnny G Plate minta para petugas lapangan tegas ke masyarakat namun tidak kasar dalam mematuhi aturan PSBB. Hal itu dikatakannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Komunikasi Publik via video conference Zoom, Selasa (19/5/2020) mulai pukul 20.30 WIB. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate minta para petugas lapangan tegas ke masyarakat, dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurut Johnny G Plate, tindakan tegas ke masyarakat dalam aturan PSBB dalam mencegah penularan virus corona atau Covid-19, bukan berarti melakukan tindakan kasar.

Hal itu perlu dilakukan, karena pemerintah telah menetapkan aturan soal protokol kesehatan sesuai keputusan presiden.

“Aparat perlu tegas di lapangan, tetapi tidak kasar. Tetap jalankan protokol kesehatan sesuai ketentuan. Kan sudah ada Keputusan Presidennya, jalankan dan implementasikan di lapangan dengan baik,” ujar Johnny saat Rapat Koordinasi Komunikasi Publik via video conference Zoom, Selasa (19/5/2020) mulai pukul 20.30 WIB.

Wabah Virus Corona Belum Berakhir, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo: Kita Jangan Lengah

Kemenkominfo Sindir Kelakuan Youtuber Indira Kalistha Sepelakan Virus Corona

Berikut Ini Sejumlah Aplikasi Pendeteksi Dini Virus Corona Versi Kemenkominfo RI

Diketahuim dalam Rapat Koordinasi Menkominfo dan Ketua Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Nasional Letnan Jenderal TNI Doni Monardo bersama unsur lain, turut dihadiri para pemimpin media massa arus utama.

Rapat ini membahas mengenai penguatan sosialisasi kebijakan pemerintah tentang pengendalian Covid-19 dan arahan strategi komunikasi menjelang Hari Raya Idul Fitri dari Menkominfo, dan Kepala Gugus Tugas percepatan Penanganan Covid-19.

Johnny mengatakan, saat ini, semua negara berperang melawan pandemic Covid-19.

“Bangsa kita sedang berperang secara semesta. Berperang secara total. Berperang bersama-sama. Penjajah saja sekuat apa pun, kita bisa melawan dengan bambu runcing"

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate saat menggelar Rapat Koordinasi Komunikasi Publik via video conference Zoom, Selasa (19/5/2020) mulai pukul 20.30 WIB.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate saat menggelar Rapat Koordinasi Komunikasi Publik via video conference Zoom, Selasa (19/5/2020) mulai pukul 20.30 WIB. (Wartakotalive.com/Domu D. Ambarita)

"Tapi saat ini, kita melawan Covid-19 secara semesta dan bergotong-royong, maka kita berharap dapat segera mengakhiri pandemi Covid,” ujarnya.

Untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, kebijkan terpusat di tangan Presiden.

Sebaiknya lembaga apa pun tidak mengambil kebijakan yang tumpang tindih dan dipertentangakan dengan kepbijakan presiden.

Usaha bersama kita untuk menangani Covid, apabila dilakukan dengan usaha bersama.

Sebagus apa pun usaha yang dilakukan, kalau tidak dipahami, kalau tidak dimengerti, dan kalau tidak dapat dilakukan, maka akan sulit mencapai tujuan.

“Covid ini bukan hanya dialami Indonesia, tetapi sesuai negara di dunia, 213 negara di dunia dibuat pusing"

"Maka tanpa kehendak masyarakat yang baik, akan sulit kita mengatasinya,” ujar Johnny, yang masih menjabat Sekretaris Jenderal Partai Nasdem.

Pada bagian lain, ia meminta data-data medis dan non-medis jangan dipertentangkan.

Jangan juga komunikais publik dipertentantangkan, untuk memilih salah satu pilihan, tetapi menjalankan dua-duanya; medis dan non-medis.

Sebab presiden dalam mengambil keputusan, kerap mempertimbangkan data-data dari lapangan, termasuk dari daerah-daerah.

PSBB jangan diartikan karantina total atau lockdown. Kedua hal ini berbeda. PSBB bukan karantina total.

Belakangan adanya dibuka akses terbatas untuk tranportasi udara, tapi itu bukan berarti pelonggaran terhadap PSBB, namun dilakukan dengan tetap berpedoman pada protokol PSBB.

Menurutnya ada juga masyarakat yang bingung menghadapi istilah PSBB dan lockdown.

Semestinya masyarakat tidak perlu bingung menafsirkan.

Ia juga meminta aparatur pintar menafsirkan kebijakan.

Terkait larangan untuk mudik maupun salat berjamaan pada Idul Fitri pada 23 atau 24 Mei mendatang, menurut Johnny, pasti banyak pro-kontra.

Tetapi percayalah, presiden mengambil tindakan berdasarkan Undang-undang, bukan atas perasaan-perasaan.

Pada rapat ini, Niniel dari Kepala Staf Presiden (KSP) menyebut banyak hal mispersepsi di tengah masyarakat, termasuk media massa.

“Seakan-akan ada pelonggaran terhadap PSBB, sebenarnya tidak,” ujar Niniel.

Doni Monardo: Wabah Covid-19 Belum Berakhir

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional Letnan Jenderal TNI Doni Monardo sebut wabah virus corona atau Covid-19 belum berakhir.

Maka dari itu, Doni Monardo meminta seluruh masyarakat untuk jangan lengah menghadapi pandemi Covid-19.

Menurut Doni Monardo, sampai saat ini penyakit virus corona masih menular sehingga protokol kesehatan tak boleh longgar.

“Wabah Covid ini belum berakhir, kita tidak boleh lengah. Kita jangan kendor,” ujar Letjen TNI Doni Monardo saat Rapat Koordinasi Komunikasi Publik via video conference Zoom, Selasa (19/5/2020) pukul 20.30 WIB.

Doni berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk mengajak masyarakat tetap dapat menjalankan atau menaati Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Diketahui, Rapat Koordinasi Komunikasi Publik saat ini membahas mengenai penguatan sosialisasi kebijakan pemerintah.

Kebijakan tersebut tentang pengendalian Covid-19 dan arahan strategi komunikasi jelang Hari Raya Idul Fitri dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), dan Kepala Gugus Tugas percepatan Penanganan Covid-19.

Rapat tersebut dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, para Wakil Ketua GTPPC19 Nasional, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, dan Kemenko Kemaritiman.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional Letnan Jenderal TNI Doni Monardo sebut wabah virus corona atau Covid-19 belum berakhir. Hal itu dikatakannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Komunikasi Publik via video conference Zoom, Selasa (19/5/2020) pukul 20.30 WIB.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional Letnan Jenderal TNI Doni Monardo sebut wabah virus corona atau Covid-19 belum berakhir. Hal itu dikatakannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Komunikasi Publik via video conference Zoom, Selasa (19/5/2020) pukul 20.30 WIB. (Tangkap Layar video conference Zoom)

Selain itu turut dihadiri dari investasi, Koordinator, wakil koordinator dan para anggota Bidang Bidang di dalam GTPPC19 Nasional, Kepala Sekretariat Presiden RI, Asdep/Kepala Pusat/Kepala Biro Humas Kementerian dan Lembaga, TNI/Polri yang tergabung dalam Bakohumas.

Juga diundang para pemimpin redaksi media massa arus utama.

Doni melanjutkan jumlah dokter di seluruh Indonesia kurang dari 200 ribu orang.

Berbanding jumlah penduduk sekitar 260 juta jita, sehingga jumlah dokter tidak memadai.

“Dengan jumlah dokter kurang dari 200 ribu, sehingga satu dokter menangani lebih dari 1.300 warga negara,” kata Doni.

Demikian mengenai jumlah dokter paru yang sangat penting keberadaannya menangani pasien terpapar virus Corona 2019 atau Covid-19, yang antara lain menyerang saluran pernafasan.

“Kami mendapat dua infromasi, satu menyebut jumlah dokter paru di Indonesia sebanyak 1.576, dan satu lagi menyebut 1.106 orang dokter paru"

"Sehingga jumlah dokter kita sangat minim. Katakan jumlah dokter paru 2.000 saja, maka satu dokter paru menangani 140 ribu warga negara,” kata Doni.

Demikian juga mengenenai rasio tempat tidur rumah sakit masih sangat kecil, 1 berbanding 2.000.

WartaKotaLive.com menyadur dari katadata, tasio tempat tidur rumah sakit di Indonesia sebesar 1,17 per 1.000 penduduk.

Artinya, Indonesia hanya memiliki 1 tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduknya.

Demikian juga jumlah rumah sakit, jumlahnya terbastas.

“Dengan demikian, diharapkan, warga masysarakat agar tidak jatuh sakit. Jangan sampai masuk rumah sakit. Kita berharap, masyarakat dapat menjaga kesehatannya.

Doni juga berharap dokter istirahat dapat yang cukup. Dokter-dotker juga jangan sampai kelelehan, sebab kalau kelelahan, maka tingkat imunnya menjadi berkurang, dan ini sangat rentan.

“Kalau kita sayang dengan dokter yang jumlahnya sangat terbatas, maka marilah kita mengingatkan wagar jangan gegabah. Jangan longgar terhadap protocol kesehatan,” kata Doni.

Ia juga mengimbau para pihak agar informasi disampaikan kepada masyarkat.

“Informasi yang kami peroleh, 63 persen sosialisasi berhasil oleh karena disampaikan media massa,” ujar Doni.

Apa yang dikerjakan pemerintah, tanpa didukung teman-teman media, maka pesan-pesan tersebut sulit sampai kepada masyarakat.

Bukti Pemerintah Serius Tangani Covid-19

Doni Monardo mengatakan, pihaknya sangat serius menangani penyebaran Covid-19.

Ia dan tim Gugus Tugas mengaku sudah 9 pekan tidur di kantor.

"Kami di Gugus Tugas pusat sudah pekan kesembilan kami berkantor dan tidur di kantor."

"Ini untuk membuktikan bahwa kami serius," ujar Doni Monardo seusai rapat terbatas perkembangan penanganan Covid-19, Senin (11/5/2020).

Doni Monardo berharap dengan seriusnya pemerintah dalam menangani Covid-19, masyarakat juga bersikap sama.

Masyarakat serius dengan mengikuti protokol kesehatan dan menganggap penyebaran Virus Corona merupakan masalah bersama yang tidak bisa ditangani sendiri.

"Kami berharap seluruh unsur masyarakat juga serius."

"Bahwa ini adalah masalah bersama bangsa dan tidak bisa sendirian diatasi."

"Kita harus bisa menunjukkan diri kita sebagai patriot."

"Dan menjadikan diri kita sebagai pahlawan kemanusiaan," tuturnya.

Doni Monardo kembali menegaskan, masyarakat tetap dilarang mudik.

Demi keluarga, Lebaran kali ini sebaiknya cukup dilakukan secara virtual.

"Saya yakin kalau kita semua sabar dan disiplin, kita segara memutus mata rantai penularan, dan kita segera memulai hidup normal," ucapnya. (AMB/Wartakotalive.com/Tribunnews.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved