Berita Video
VIDEO: Warga Tetap Mudik Naik Bus dari Terminal Bayangan Kebon Nanas Tangerang
"Saya ngontrak di Cipondoh. Kerja jadi buruh, tapi sekarang sudah enggak kerja lagi karena adanya virus corona ini," imbuhnya.
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Terminal bayangan di Kebon Nanas, Kota Tangerang terpantau ramai pada Senin (11/5/2020). Para pemudik nekat pulang ke kampungnya meski dalam ancaman wabah virus corona atau Covid-19.
Bus Asli Prima berwarna biru muda terparkir di lokasi tersebut. Moda transportasi ini mengangkut mereka yang tengah menunggu di terminal bayangan Kebon Nanas, Kota Tangerang.
Kendaraan berplat nomor A 7552 KC ini mulai dinaiki penumpang. Sang sopir pun bahkan turun dari bus untuk membantu mengangkut barang bawaan para pemudik.
"Mau kemana? Mau kemana?" tanya sopir kepada mereka yang menunggu di terminal bayangan Kebon Nanas, Kota Tangerang.
Sopir pun berteriak - teriak menyebut rute tujuan bus ini. "Ayo mau ke Serang ke Merak berangkat," ucapnya terdengar lantang.
Satu per satu para pemudik ini mulai masuk ke dalam bus. Di dalam bus terdapat kursi dengan pola 3 dan 2 baris.
Di kursi ini tak terdapat tanda jaga jarak. Penumpang pun leluasa mendudukinya.
"Ini bus biasanya dari Terminal Kalideres ke Merak. Ngetem di Kebon Nanas," kata Sopir tersebut saat dijumpai Warta Kota.
Sang sopir pun mengaku lolos dari hadangan penjagaan petugas dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Seperti diketahui Pemerintah Kota Tangerang tengah menerapkan PSBB fase kedua yang berakhir pada 15 Mei mendatang.
Pantauan Warta Kota di lokasi, check point jaraknya dekat dengan terminal bayangan Kebon Nanas ini. Berkisar hanya satu kilometer.
Dan menjadi pembatasan penjagaan antara Kota Tangerang dengan Tangerang Selatan. Namun di posko penjagaan check point tampak tak ada petugas.
Bus itu pun leluasa masuk ke Tol Tangerang - Merak yang jaraknya hanya sekitar 500 meter saja dari gerbang pintu Tol. Sang sopir berdalih kalau dirinya baru beroperasi pada hari ini.
"Hanya hari ini saja jalannya," ungkapnya.
Pengamatan Warta Kota, siang itu bus tersebut baru mengangkut 8 penumpang. Dan masih menunggu penumpang - penumpang lainnya lagi yang berdatangan.
Hafid (28) satu dari penumpang duduk di bagian tengah dekat jendela. Ia mengaku nekat mudik karena kehidupan sehari - harinya semakin terasa sulit.