Kilas Balik
Miris, Kondisi Kores Anak Pahlawan Nasional Mayor TNI Abraham Dimara, Tinggal Kulit dan Tulang
Salah satu kehidupan pahit dialami keluarga Mayor TNi Joannes Abraham DImara, dimana anaknya bernama Kores sedang sakit.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Miris kehidupan keluarga Pahlawan Nasional kita, tak semua bisa hidup berkecupan. Bahkan sampai meninggal pun tidak bahagia.
Salah satu kehidupan pahit dialami keluarga Mayor TNi Joannes Abraham DImara, di mana anaknya bernama Kores sedang sakit.
Hal ini diketahui dari unggahan Instagram aktor Zack Lee setelah mengisahkan kehidupan anak seorang pahlawan bangsa yang sedang butuh bantuan.
Rabu 13 Mei 2020, Zack Lee mengunggah foto seorang pria dengan tubuh kurus kering di akun Instagramnya.
Zack Lee menyebut pria itu bernama Kores.
• Enam Tokoh Ini Bakal Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional oleh Jokowi, Ada Profesor
Kores merupakan putra pahlawan negara yang bernama Mayor TNI Johannes Abraham Dimara.
Abraham Dimara sendiri adalah pahlawan yang berjasa dalam peristiwa pembebasan Irian Barat.
Sosoknya menjadi inspirasi pembuatan Monumen Pembebasan Irian Barat yang terletak di Lapangan Banteng, kawasan Gambir, Jakarta Pusat.
Monumen tersebut merepresentasikan seorang pria yang berdiri tegak.
Mimiknya berteriak, kedua tangan direntangkan lebar-lebar.
• Wanita Cantik Jadi Rebutan Pejabat, dari Soekarno Sampai Mantan KSAD Bahkan Sudah Menikah
Di pergelangan kaki dan tangan pria itu, terpasang borgol yang sudah terlepas.
Rantainya menguntai kemana-mana, seakan ingin menyimbolkan kebebasan.
Simbol borgol yang terlepas ternyata terinspirasi dari Abraham Dimara.
Kala itu dalam perayaan HUT RI tahun 1962, Dimara yang baru pulang dari New York mengikuti pawai.
Ia mengenakan pakaian seragam tentara dengan pangkat mayor di lengkapi dengan rantai yang terputus di kedua kaki dan tangannya.

Putusnya rantai belenggu merupakan simbol bahwa negaranya telah bebas dari penjajah.
Bung Karno yang melihat aksi Dimara lantas terinspirasi membuat patung pembebasan Irian Barat.
Maka dibuatlah Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng.
Namun kini setelah puluhan tahun berlalu, nasib anak Dimara justru memprihatinkan.
• Sedih Lihat Penolakan Pemakaman Tenaga Medis Karena Corona, Ganjar Siapkan Taman Makam Pahlawan
Kores tengah sakit keras dan membutuhan bantuan biaya.
Hal tersebut diungkap Zack Lee dalam postingan Instagram.
Berikut bunyi lengkap unggahan Zack Lee dikutip TribunStyle.com:
"Ini adalah kores.
Anak pertama dari mayor TNI Johanes Abraham Dimara, pahlawan yang berandil besar dalam pembebasan Irian Barat.
Kita bisa menemukan patung nya di lap banteng dan belum lama di kasih penghargaan lagi.
Kebetulan dia sedang sakit yang cukup parah.
Saat ini kita butuh sumbangan untuk urus keperluan rumah sakit dan lain2.
Dengan post ini, aku berharap bisa ada yang tergerak untuk membantu dan meringankan kita yang mengurus dia.
• Ditembak Sniper Berjarak 7 Meter saat Sedang Sholat, Aneh Peluru Gagal Meluncur ke Arah Soekarno
Kores adalah temen baik kita yang kalau pernah atau sering ke blok m pasti mengenal dia.
Orang yang begitu baik dan selalu ceria.
Please help us to help him. We really need ur care n help at this moment.
(Tolong bantu kami untuk membantunya. Kami sangat butuh perhatian kalian di momen ini)
We are trying our best and praying and beliving that he will be completely healed.
(Kami mencoba yang terbaik dan percaya dia bisa sepenuhnya sembuh)
If you cant give its ok but please pray for our dear beloved brother Kores.
(Jika kamu tidak bisa memberi tak apa, doakan saja untuk saudara kami tercinta)
Thank you. Please DM me for details. Yes also if u cant help. Reposting will very much help.
(Terimakasih. DM untuk detailnya. Repost postingan juga sangat membantu)
If you cant help a thousand lets start with one.
(Mari memulai dengan satu kebaikan)," tulis Zack Lee.
Masuk rumah sakit
Dalam unggahan yang lain, Zack Lee mengabarkan jika Kores masuk ke rumah sakit.
Tampak tubuh kurusnya terbaring di ranjang rumah sakit.
"Hari ini kores udah masuk rumah sakit.
Terima kasih banget buat semua support kalian.
Lets pray for a miracle.
Thank you juga @crossjodi yang udah sangat membantu.
God bless ur heart," tulisnya.

Sebelumnya Zack Lee menceritakan kisah Kores, ada satu video yang memperlihatkan bagaimana dirinya tetap semangat, berjoget mengikuti irama lagu Dont Worry Be Happy.
Tubuh Korea yang tinggal kulit dan tulang tampak dipenuhi tato. Sungguh menyedihkan anak pahlawan nasional beigut kondisinya.
Unggahan Zack Lee ini mendapat respon positif dari netizen.
"Harusnya d perhatikan pemerintah ini. Anak pahlawan bangsa pembebasan irian barat cuy."
"Tuhan pasti sanggup menyembuhkan , dengan bilur2Nya Kores sembuh."
"Lekas sehat bung Kores."
Sosok Abraham Dimara
Dikutip dari Wikiperdia, Johannes Abraham Dimara dilahirkan di Korem, Biak Utara, Papua, pada 16 April 1916. Ia tamat pendidikan dasar di Ambon pada tahun 1930.
Ia kemudian masuk Sekolah Pertanian di Laha hingga tahun 1940. Ia kemudian masuk Sekolah Pedidikan Injil, dan setelah lulus ia menjadi seorang guru injil di Pulau Buru.
Pada tahun 1946, ia ikut serta dalam Pengibaran Bendera Merah Putih di Namlea, pulau Buru.
Ia turut memperjuangkan pengembalian wilayah Irian Barat ke tangan Republik Indonesia.

Pada tahun 1950, ia diangkat menjadi Ketua OPI (Organisasi Pembebasan Irian Barat).
Ia pun menjadi anggota TNI dan melakukan infiltrasi pada tahun 1954 yang menyebabkan ia ditangkap oleh tentara Kerajaan Belanda dan dibuang ke Digul, hingga akhhinya dibebaskan tahun 1960.
Ketika Presiden Soekarno mengumandangkan Trikora, ia menjadi contoh sosok orang muda Papua dan bersama Bung Karno ikut menyerukan Trikora di Yogyakarta.
Ia juga turut menyerukan seluruh masyarakat di wilayah Irian Barat supaya mendukung penyatuan wilayah Irian Barat ke dalam pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada tahun 1962, diadakanlah Perjanjian New York.
Ia menjadi salah satu delegasi bersama Menteri Luar Negeri Indonesia.
Isi dari perjanjian itu akhirnya mengharuskan pemerintah Kerajaan Belanda untuk bersedia menyerahkan wilayah Irian Barat ke tangan pemerintah Republik Indonesia.
Maka mulai dari saat itu wilayah Irian Barat masuk menjadi salah satu bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Melansir dari buku karya Carmelia Sukmawati berjudul, Fai Do Ma, Mai Do Fa, Lintas Perjuangan Putra Papua,J.A. Dimara tahun 2000.
Mengisahkan sepak terjang Pahlawan Nasional Mayor Abraham Dimara sekligus beberapa penghargaan yang diperolehnya.
- Satyalancana Perang Kemerdekaan Kesatu, tanda kehormatan yang diserahkan pada anggota Angkatan Bersenjata yang sepenuhnya andil dalam peristiwa Perang Kemerdekaan I.
- Satyalancana Peristiwa Perang Kemerdekaan Kedua, mengikuti peristiwa Perang Kemerdekaan II.
- Satyalancana Satya Dharma, berkat jasanya yang telah mendharmabaktikan diri untuk keamanan dan keutuhan NKRI.
- Satyalancana Bhakti
- Satyalancana Gerakan Operasi Militer III
- Satyalancana Perintis Pergerakan kemerdekaan
(TribunStyle.com/Galuh Palupi)