Virus Corona Jabodetabek

UPDATE! Tercatat Ada 93.879 Warga DKI Jakarta Jalani Swab Test Covid-19

Puluhan ribu warga DKI Jakarta ikut swab test virus corona, dengan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota/Joko Supriyanto
Beberapa pengendara melakukan uji swab test drive thru di RS Pertamina Jaya, Cempaka Putih Jakarta Pusat. Jumat (8/5). Dilayani dua tenaga medis berseragam protak covid-19 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Sebanyak 93.879 warga DKI Jakarta jalani swab test Covid-19 secara kumulatif.

DIketahui, puluhan ribu warga DKI Jakarta ikut swab test virus corona, dengan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

Pengecekan yang dilakukan sampai Selasa (12/5/2020) ini dianggap lebih akurat karena sampel swab test diambil dari hidung dan tenggorokan.

Menurut Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati, pelaksanaan tes PCR per Selasa (12/5/2020) kemarin ada 2.606 orang.

UPDATE Virus Corona Indonesia Rabu (13/5/2020) Total 15.438 Kasus, Tewas 1.028, Sembuh 3.287 Orang

UPDATE Virus Corona Rabu (13/5/2020) Total 5.437 Kasus, Sembuh 1.277 Orang dan Tewas 461 Orang

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 13 Mei 2020: 15.438 Pasien Positif, 3.287 Sembuh, 1.028 Wafat

“Rinciannya, sebanyak 1.564 orang mengikuti tes untuk menegakkan diagnosis kasus baru, dengan hasil 134 orang positif dan 1.430 orang negatif,” kata Ani berdasarkan keterangan yang diterima pada Rabu (13/5/2020).

Sementara itu, kata dia, untuk jumlah warga Jakarta yang mengikuti rapid test atau tes cepat Covid-19 ada 95.301 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 3.671 orang atau empat persen dinyatakan reaktif Covid-19, sedangkan 91.630 orang dinyatakan negatif.

Bagi orang yang hasilnya dinyatakan reaktif Covid-19, petugas akan membawanya ke rumah sakit rujukan Covid-19 untuk pengecekan lebih lanjut dengan swab tes.

Melalui pengecekan PCR, petugas dapat memastikan keberadaan virus Covid-19 yang bersarang di hidung maupun tenggorokan seseorang.

Sedangkan rapid test, hanya melakukan pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Bila seseorang terkena serangan kuman, antibodi akan bereaksi sehingga hasilnya akan positif.

Begitu juga sebaliknya, bila tidak terkena serangan kuman, antibodi tidak akan bereaksi sehingga hasilnya negatif.

“Rapid test dilakukan di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP),” kata Ani.

Pelaksanaan rapid test ditujukan bagi orang yang berisiko tinggi menularkan ataupun tertular Covid-19.

Contohnya tenaga medis dan orang-orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP).

Kemudian, orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien konfirmasi Covid-19, dan orang dalam pemantauan (ODP).

Seperti, seseorang yang mengalami demam di atas 38 derajat celcius atau riwayat demam, gejala gangguan sistem pernapasan seperti flu dan batuk.

Termasuk orang yang memiliki riwayat perjalanan di area terdampak Covid-19 maupun dari luar negeri.

Dalam kesempatan itu dia, mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan, physical distancing atau jaga jarak.

Misalnya bekerja, belajar dan beribadah di rumah, menghindari keramaian, menjaga kebersihan melalui cuci tangan dan mengunakan masker jika harus keluar rumah.

“Upaya dan langkah-langkah memutus penyebaran Covid-19 ini perlu dilakukan bersama oleh seluruh komponen masyarakat,” jelasnya.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap masyarakat yang terdampak COVID-19.

Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mencatat ada 85.071 warga Jakarta secara kumulatif mengikuti swab test Covid-19 memakai alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

Pengecekan yang dilakukan sampai Minggu (10/5/2020) ini dianggap lebih akurat karena sampel swab diambil dari hidung dan tenggorokan.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menuturkan, pelaksanaan tes PCR per Minggu (10/5/2020) kemarin ada 1.677 orang.

“Rinciannya, sebanyak 830 orang mengikuti tes untuk menegakkan diagnosis kasus baru, dengan hasil 55 orang positif dan 775 orang negatif,” kata Ani berdasarkan keterangan yang diterima pada Senin (11/5/2020).

Sementara itu, kata dia, untuk jumlah warga Jakarta yang mengikuti rapid test atau tes cepat Covid-19 ada 87.952 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 3.505 orang atau empat persen dinyatakan reaktif Covid-19, sedangkan 84.447 orang dinyatakan negatif.

Bagi orang yang hasilnya dinyatakan reaktif Covid-19, petugas akan membawanya ke rumah sakit rujukan Covid-19 untuk pengecekan lebih lanjut dengan swab tes.

Melalui pengecekan PCR, petugas dapat memastikan keberadaan virus Covid-19 yang bersarang di hidung maupun tenggorokan seseorang.

Sedangkan rapid test, hanya melakukan pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Bila seseorang terkena serangan kuman, antibodi akan bereaksi sehingga hasilnya akan positif.

Begitu juga sebaliknya, bila tidak terkena serangan kuman, antibodi tidak akan bereaksi sehingga hasilnya negatif.

“Rapid test dilakukan di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP),” kata Ani.

Pelaksanaan rapid test ditujukan bagi orang yang berisiko tinggi menularkan ataupun tertular Covid-19.

Contohnya tenaga medis dan orang-orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP).

Kemudian, orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien konfirmasi Covid-19, dan orang dalam pemantauan (ODP).

Seperti, seseorang yang mengalami demam di atas 38 derajat celcius atau riwayat demam, gejala gangguan sistem pernapasan seperti flu dan batuk.

Termasuk orang yang memiliki riwayat perjalanan di area terdampak Covid-19 maupun dari luar negeri.

Dalam kesempatan itu dia, mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan, physical distancing atau jaga jarak.

Misalnya bekerja, belajar dan beribadah di rumah, menghindari keramaian, menjaga kebersihan melalui cuci tangan dan mengunakan masker jika harus keluar rumah.

“Upaya dan langkah-langkah memutus penyebaran Covid-19 ini perlu dilakukan bersama oleh seluruh komponen masyarakat,” jelasnya.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19.

Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id. (FAF/Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved