Virus Corona Jabodetabek
Permasalahan Data Penerimaan Bansos ke Warga, Mensos Juliari P Batubara: Enggak Usah Dibawa Serius
Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara bagikan bansos di RT 005 RW 002, Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara minta jangan permasalahkan data penerimaan Bantuan Sosial (Bansos).
Pernyataannya mengenai permasalahan data penerimaan bansos tersebut, saat pembagian bansos Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi, ke warga terdampak wabah virus corona atau Covid-19.
Diketahui, pembagian bansos Jokowi ini berlangsung di lingkungan RT 005 RW 002, Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Ia mengatakan terdapat 328 paket bantuan yang siap dibagikan kepada warga Kelurahan Ciater.
• Bagikan Paket Bansos Presiden, Mensos Minta Penerima Bantuan Berbagi
• Kesalahan Penerima Bansos DKI Hingga 1,6 Persen, Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI: Itu Kata Pak Anies
• Gunakan Aplikasi Id Fleet, Bansos untuk Tiga Kota di Jateng Disalurkan Bertahap
Menurutnya satu paket bantuan diberikan berbentuk sembako yang ditaksir senilai Rp. 300.000 kepada sekitaran 73.000 Kepala Keluarga (KK) penerima.
Kendati demikian, Juliari tak memungkiri bila adanya data penerima yang tak sesuai dengan target penerima.
Target yang tak sesuai dimaksud berupa warga yang rentan terimbas wabah virus corona secara pendapatan ekonomi.
Namun, dirinya hanya menanggapi permasalahan tersebut dengan pernyataan yang sederhana dan tak terlalu memperdulikan hal tersebut.
"Ya dibenahin saja (data warga penerima bantuan yang tak sesuai target). Enggak usah dibawa serius yang begituan ya," kata Juliari menjawab pertanyaan tersebut di lokasi, Ciater, Serpong, Tangsel, Rabu (13/5/2020).
Ia menjelaskan bila Kemensos mendapati data warga penerima bantuan melalui data yang dimiliki oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.
Juliari pun memastikan bila Kemensos tak melakukan pengecekan ulang terhadap data yang diajukan Pemkot Tangsel.
Meski target penerima tak sesuai dengan tujuan, maupun data ganda penerima bantuan.
"Dari daerah datanya. Nanti diperbaiki lagi saja datanya kalau misalnya ada masalah. Gini kalau data langsung sempurna tidak mungkin"
"kan masalahnya waktu cepat. Ada double nanti tahap keduanya diperbaiki," pungkasnya.