Djoko Santoso Meninggal
Djoko Santoso Hidup Prihatin Sejak Kecil, Kadang Makan Kadang Tidak, Kata Adiknya
Adik keempat Djoko Santoso, Tutik Suyono (63) menuturkan masa kecil mendiang kakak sulungnya sama seperti kebanyakan anak-anak.
WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH - Adik keempat Djoko Santoso, Tutik Suyono (63) menuturkan masa kecil mendiang kakak sulungnya sama seperti kebanyakan anak-anak.
Mantan Panglima TNI Djoko Santoso merupakan anak sulung dari 10 bersaudara.
"Hidup prihatin dilakukan, kadang makan nasi kadang tidak, bapak-ibu saya itu ingin kesepuluh anaknya jadi orang hebat semua," tutur Tutik.
Separuh perjalanan kehidupan Panglima TNI era Presiden SBY Djoko Santoso dihabiskan di Solo, Jawa Tengah.
Sejak lahir hingga remaja Politikus Partai Gerindra ini menjalani kehidupan layaknya rakyat biasa.
Ia berasal dari keluarga yang sederhana, ayahnya seorang guru SMA dan ibundanya ibu rumah tangga pada umumnya.
Rumah orang tuanya kala itu masih berbentuk joglo di lingkungan RW II Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
• BREAKING NEWS: Djoko Santoso Meninggal Dunia karena Sakit Pendarahan Otak
• Djoko Santoso Meninggal Dunia, Menteri Pertahanan Pantau dan Doakan Selama Dirawat
• Profil Lengkap Djoko Santoso, Mantan Panglima TNI (2007-2010), Meninggal Dunia dalam Usia 67 Tahun
• RSPAD Sebut Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal Bukan karena Covid-19
• Jenazah Djoko Santoso Tiba di Rumah Duka, Siap Menuju Pemakaman Sandiego Hills
• Pihak Keluarga Pilih Makamkan Djoko Santoso di Sandiego Hills Meski Punya Hak di TMP Kalibata
Rumah tersebut kondisinya kini sudah cukup bagus bercat hijau di kawasan permukiman padat.
Gaji ayahnya menjadi andalan keluarga Djoko Santoso untuk bertahan hidup dan membuat mereka menjalani hidup prihatin.
Menurut Tutik Suyono, waktu menginjakkan jenjang pendidikan SMP, Djoko Santoso ikut membantu keuangan keluarga dengan menjual kartu ucapan hari raya.
"Waktu hari libur, beliau beli kartu ucapan hari raya terus dijual di Sriwedari, kartu itu berbagai macam," ujar Tutik.
Tutik lupa harga kartu-kartu ucapan itu dijual kakak pertamanya tersebut.
"Saya lupa untuk harganya berapa pada waktu itu," katanya.