Adi Kurdi Meninggal
Tak Tampak Rekan Artis, Pemakaman Adi Kurdi Khidmat Dihadiri Umat Gereja dan Seniman Bengkel Teater
Setelah disemayamkan satu malam, jenazah aktor gaek Adi Kurdi (71) dimakamkan di pemakaman keluarga di Bengkel Teater WS Rendra, Cipayung, Kota Depok.
Penulis: Arie Puji Waluyo | Editor: Fred Mahatma TIS
Peti jenazah dibopong dari aula Bengkel Teater WS Rendra untuk memasuki mobil jenazah, yang kemudian dibawa ke pemakaman keluarga yang jaraknya dari aula sekitar 300 meter.
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Duka menyelimuti industri perfilman Indonesia yang telah kehilangan aktor senior Adi Kurdi untuk selama-lamamya.
Setelah disemayamkan satu malam, jenazah aktor gaek Adi Kurdi (71) dimakamkan di pemakaman keluarga di Bengkel Teater WS Rendra, Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020).
Pantauan Wartakotalive.com, proses pemakaman berlangsung pukul 11.00 WIB setelah Misa Requiem (Misa Arwah) Konselebrasi oleh tiga Imam, yaitu Romo Gregorius, Romo Yoga, dan Romo Anton, dibantu pengurus Gereja Katolik Paroki Santo Markus Depok II Timur.
• Pihak Gereja Tegaskan Adi Kurdi Meninggal Bukan karena Terinfeksi Virus Corona
• Putri Adi Kurdi: Kami akan Setia dengan Ajaran-Ajaran Bapak, Sampai Nanti Bertemu Kembali di Surga
• Yuk Tonton Film Terimakasih Emak Terimakasih Abah, Film Terakhir Adi Kurdi yang Dilakoni Meski Buta
Peti jenazah dibopong dari aula Bengkel Teater WS Rendra untuk memasuki mobil jenazah, yang kemudian dibawa ke pemakaman keluarga yang jaraknya dari aula sekitar 300 meter.Setibanya di pemakaman keluarga, jenazah Adi Kurdi disambut hangat oleh para pelayat yang sudah menantinya.
Proses pemakaman berlangsung dengan hikmat yang dipimpin oleh Romo Broto. Letak makam Adi Kurdi pun berderetan dengan makam penyair kondang Indonesia WS Rendra.
Lantunan lagu 'Doa Bapa Kami' dinyanyikan oleh para pelayat selama proses pemakaman berlangsung.
Saat tabur bunga, lagu 'Nderek Dewi Maria' juga dinyanyikan oleh pelayat yang sebagian besar dari umat gereja.
Usai pemakaman, anak tunggal Adi Kurdi, Maria Advena Victoria mengucapkan terima kasih kepada para pelayat yang hadir.
"Terima kasih sudah hadir dalam pemakaman dan persembahan terakhir untuk almarhum ayah saya," kata Maria Advena Victoria.
Selama pemakaman berlangsung sampai akhir, tidak terlihat rekan selebriti tanah air atau kerabat artis Ardi Kurdi yang datang.
Hal ini diduga lantaran situasi saat ini yang berada di tengah wabah virus corona atau covid-19.
Meski begitu, kehadiran umat gereja dan para seniman yang lahir dari Bengkel Teater WS Rendra membuat pemakaman tersebut tetap berlangsung khidmat.

Bukan karena Covid-19
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, sekitar pukul 10.00 tadi Misa Requiem Adi Kurdi digelar aula Bengkel Teater WS Rendra, yang dipandu oleh petugas-petugas dari Gereja Katolik Santo Markus Depok II Timur.
• UPDATE Misa Requiem Adi Kurdi Hari Ini Pukul 09.00, Keluarga Minta Pelayat Tetap Jaga Jarak
• Pesan Anak Tunggal Adi Kurdi, Berharap Akan Kembali Berkumpul dengan Sang Ayah di Surga
• Kesaksian Putri Tunggal Adi Kurdi: Semua yang Bapak Inginkan Sudah Tercapai
Misa konselebrasi dipimpin oleh Romo Gregorius, Romo Yoga, dan Romo Anton.
Sesudah misa, dilanjutkan dengan ibadat tutup peti dan upacara pemakaman.
Sementara itu, Ketua Lingkungan Maria Margareta, Yohanes Mukrianto, kembali menegaskan bahwa aktor senior bernama asli Agustinus Adi Kurdi itu meninggal dunia bukan karena wabah virus corona atau covid-19.
"Memang Pak Adi meninggal dunia di tengah kondisi yang memprihatinian, ada wabah virus corona atau covid-19. Tapi, beliau meninggal karena sakit, bukan karena terpapar covid-19," kata Mukrianto.
Setelah Misa Reqeem, jenazah bintang film 'Keluarga Cemara' itu diberangkatkan ke pemakaman. Berjarak sekitar 500 meter, peti jenazah Adi Kurdi dibawa dengan menggunakan ambulan.

Sakit
Seperti diberitakan sebelumnya, Adi Kurdi menghembuskan nafas terakhirnya di RS Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (8/5/2020) pukul 11.31 WIB.
Istri Adi Kurdi, Bernadetta Siti Restyratuti atau yang akrab dipanggil Tuti menerangkan bahwa suaminya meninggal dunia lantaran tumor otak.
"Bahwa bapak ada tumor di otak sebelah kiri," tuturnya.
Sebelumnya, Adi Kurdi juga diketahui mengidap glukoma, penyakit yang membuat aktor kelahiran Pekalongan itu kehilangan pengelihatannya.
Adi Kurdi pun diketahui telah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional sejak satu pekan lalu.
Tak lama lalu kabarnya beliau juga sempat mengalami serangan stroke, sebelumnya akhirnya Sang Aktor mengembuskan napas terakhir dalam usia 71 tahun.
Insan film kehilangan, pentingnya arti keluarga
Kepergian Adi Kurdi untuk selamanya, seperti diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya, juga disampaikan oleh penulis skenario Indonesia Harry Tjahjono.
Pemain film Gadis Penakluk (1980) itu meninggal pada Jumat (8/5/2020) pukul 11.30 WIB.
"Iya benar Adi Kurdi meninggal. Almarhum meninggal karena stroke dan pembengkakan otak," tuturnya.
Harry menambahkan bahwa jenazah almarhum Adi Kurdi akan dimakamkan di pemakaman keluarga Bengkel Teater WS Rendra di Cipayung, Jawa Barat.
Kepergian Adi Kurdi menggoreskan luka mendalam bagi dunia perfilman Indonesia.
Bagaimana tidak. Adi Kurdi telah menorehkan sejarah bahwa melalui film dia mampu memberi pesan tentang pentingnya arti keluarga.
Hal tersebut disampaikannya dalam serial drama Keluarga Cemara (1997).
Drama terkenal itupun telah diangkat ke layar lebar yang dirilis pada tahun 2019. Namun, Adi Kurdi tak main dalam film tersebut. Perannya sebagai abah digantikan Ringgo Agus Rahman.
Meski demikian peraih Piala Citra untuk Penulis Skenario Adaptasi Terbaik 2019 itu telah memberikan inspirasi kepada seniman muda dalam berbagai film yang dibintanginya.
Film yang telah diperankannya antara lain Gadis Penakluk (1980), Bukan Istri Pilihan (1981), Putri Seorang Jendral (1981), dan Bunga Bangsa (1982).

Biodata singkat Adi Kurdi
1. Adik Ipar WS Rendra
Adi Kurdi yang mempunyai nama lengkap Agustinus Adi Kurdi ini adalah adik ipar penyair kenamaan mendiang WS Rendra.
Adi Kurdi menikah dengan adik WS Rendra, Bernadetta Siti Restyratuti, di Gereja Albertus di Jetis, Yogyakarta.
DIa dikaruniai seorang anak perempuan bernama Maria Advena Victoria.
Namanya mencuri perhatian di kalangan sineas Indonesia berkat kemampuannya tampil di berbagai pementasan teater.
Salah satu pementasannya yang terkenal adalah Kisah Perjuangan Suku Naga.
Kala itu, ia menjadi pemeran utama dalam teater asuhan WS Rendra.
Kesuksesannya di jagat teater membuat Adi Kurdi dilirik dan diajak bermain dalam layar lebar.
2. Film pertama
D kancah perfilman, namanya dikenal publik berkat penampilannya dalam film layar lebar berjudul Gadis Penakluk (1980).
Berkat bermain dalam film tersebut, Adi Kurdi berhasil masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 1981.
Setelah itu, ia menjadi pemeran pendukung dalam film berjudul Putri Seorang Jendral hasil karya sutradara Wim Umboh.
Karirnya di dunia hiburan semakin cemerlang, hingga saat ini ia telah membintangi 17 film layar lebar di Tanah Air.

3. Dikenal dengan sebutan Abah
Tidak hanya itu, ia juga membintangi serial drama televisi terkenal, seperti Keluarga Cemara (1997), Ali Topan Anak Jalanan (1997), dan lainnya.
Bahkan, berkat perannya di serial Keluarga Cemara, Adi Kurdi terkenal dengan nama Abah, perannya di drama Keluarga Cemara.
Di film serial tersebut Adi Kurdi beradu akting dengan sejumlah artis seperti Novia Kolopaking,
Daftar karya Adi Kurdi
Film:
Gadis Penakluk (1980)
Bukan Istri Pilihan (1981)
Putri Seorang Jendral (1981)
Bunga Bangsa (1982)
RA Kartini (1982)
Hatiku Bukan Pualam (1985)
Opera Jakarta (1985)
Beri Aku Waktu (1986)
Oeroeg (1993)
Surat untuk Bidadari (1994)
Aku Ingin Menciummu Sekali Saja (2002)
3 Hari untuk Selamanya (2007)
Anak-Anak Borobudur (2007)
Ratu Kostmopolitan (2010)
Kapan Kawin ? (2015)
Bulan di Atas Kuburan (2015)
Triangle the Dark Side (2016)

Serial drama
Sebening Air Matanya (1993)
Keluarga Cemara (1997)
Ali Topan Anak Jalanan (1997)
Masalembo (2015)
Drama
Seindah Bunga Teratai (2014) (DAAI TV)
4. Banyak penghargaan
Pria yang lahir di Pekalongan, Jawa Tengah pada 22 September 1948 ini juga meraih sejumlah penghargaan bergengsi.
Ia pernah mendapat penghargaan Indonesian Movie Actors Award untuk Lifetime Achievement, Piala Maya untuk Aktor Pendukung Terpilih, nominasi Piala Citra untuk pemeran pendukung pria terbaik, dan Piala Citra untuk pemeran utama pria terbaik.