Kabar Tokoh

Dipo Alam Heran Ucapan Jokowi Sering Diluruskan Anak Buah, Terakhir Soal Damai dengan Corona

Dipo alam heran kenapa pernyataan-pernyataan Jokowi kerap menimbulkan perdebatan hingga harus diluruskan anak buahnya

Editor: Feryanto Hadi
Tribunnews.com
Dipo Alam 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Sekretaris Kabinet era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhohono, Dipo Alam, mengkritik keras sosok Presiden Joko Widodo.

Kali ini ia menyoroti seringnya ucapan Jokowi yang direvisi atau diluruskan oleh jajarannya sendiri.

Terakhir soal perkataan Jokowi tentang berdamai dengan Corona yang kemudian diluruskan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Bey Bey mengatakan, maksud berdamai dengan corona yang dikatakan Jokowi itu adalah menyesuaikan dengan kehidupan.

Rizal Ramli Sebut DPR Ngawur soal Usulan Cetak Uang di Tengah Pandemi:Picu Inflasi, Rontokkan Rupiah

Ruhut Sitompul Bela Sri Mulyani soal Bansos: Anies Jangankan Nyerang Balik, Ngeles Aja Nggak Sanggup

Penangkapan Dramatis Roy Kiyoshi, Kedua Orangtuanya Saksikan Anak Indigonya Digiring Polisi

"Bahwa Covid itu ada dan kita berusaha agar Covid segera hilang. Tapi kita tidak boleh menjadi tidak produktif karena Covid, menjadikan ada penyesuaian dalam kehidupan," ujar Bey

Terkait hal itu, Dipo alam heran kenapa pernyataan-pernyataan Jokowi kerap menimbulkan perdebatan hingga harus diluruskan anak buahnya.

"Sering pernyataannya yg tdk jelas seperti ini diceploskan; kemudian perlu diperjelas lagi artinya olh staffsnya. Apa pikiran dan hatinya selaras dengan rakyatnya??" tulis Dipo Alam di akun Twitter sambil menautkan link berita dengan judul "Istana Luruskan Maksud Jokowi Hidup Berdamai dengan Corona."

Sebelumnya, Jokowi meminta masyarakat berdamai dengan corona sampai vaksin ditemukan.

Jokowi bilang, hingga vaksin belum ditemukan maka tak ada acuan virus corona benar-benar berhenti menyebar.

Jenazah ABK Indonesia Dibuang ke Laut dari Kapal Ikan Cina, Fadli Zon:Pelanggaran HAM dan Penghinaan

Susi Pudjiastuti Nilai Kasus Perbudakan ABK Indonesia di Kapal China Mirip Kasus Benjina

Mengenang Tragedi Benjina, Praktik Sadis Perbudakan Nelayan, Ada Kuburan Massal di Lokasi Penyekapan

Pernyataan Jokowi ramai diperbincangkan. Tidak sedikit yang mengolok-olok presiden karena dianggap tidak konsisten.

Pasalnya, pernyataan itu berbeda dengan apa yang disampaikan Jokowi dalam pertemuan virtual KTT G20 pada Maret lalu

Saat itu Jokowi mengajak negara-negara anggota G20 untuk 'perang' melawan virus corona.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved