Viral Medsos

Saling Sindir Bupati Lumajang dan Bupati Boltim, Mendagri Tito Karnavian Diminta Lakukan Pembinaan

Saling sindir antara Bupati Lumajang dan Bupati Bolaang Mongondow disikapi Sekretaris Fraksi PPP sebagai sifat yang tidak terpuji dilihat masyarakat

Youtube
Bupati Lumajang dan Bupati Boltim saling sindir di medsos 

Bupati Boltim Sehan kemudian menanggapi video Thoriq. Sehan menilai dirinya merasa tidak boleh memberikan bantuan beras ke rakyatnya yang mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT), meskipun BLTnya belum tiba.

“Perlu diingat Bupati Lumajang, anda cuma kasih lima kilo, saya minimal 15 kilo dan beras premium,” ujar dia.

Selain itu, Sehan juga mengaku tidak memotong gaji PNS untuk bantuan tersebut. Sehan menilai Thoriq tidak tahu kondisi warga yang ada di Boltim.

Bupati Boltim Vs Bupati Lumajang, Fadli Zon: Keren Nih Bupati Boltim, Berani Ambil Sikap Pro Rakyat

“Anda tidak tahu, ratusan ribu (dikeluarkan) untuk mendapatkan uang Rp 600.000. Saya mencak-mencak di situ,” terang dia.

“Anda juga kasih sedikit, lalu kerja, kerja, kerja apa. Saya sudah 4 April udah mulai, anda baru mulai sekarang,” ucap dia.

Terkait video yang viral, Bupati Lumajang Thoriq Haq menjelaskan, polemik tersebut bermula dari pernyataan Bupati Boltim Sehan Salim Landjar yang dia nilai kurang pantas.

Pernyataan yang dimaksud, yaitu Sehan menyebut menteri bodoh. Seharusnya, kata-kata tersebut tidak muncul.

“Prinsipnya, boleh protes dengan menteri, tapi kalau sampai menyebut bodoh, goblok, perlu dikoreksi,” kata Thoriq saat dihubungi Kompas.com via telepon, Kamis (7/5/2020).

Thoriq menilai, di tengah pandemi Covid-19 ini, banyak masalah yang dihadapi oleh berbagai daerah. Namun, semua daerah sedang berupaya untuk memperbaikinya.

Jumat Pagi Asteroid 2020 HB6 dengan Kecepatan Tinggi Mendekati Bumi, Lapan: Tidak Berbahaya

“Kami juga berulang kali ada video conference dengan bupati, wali kota, gubernur, dan hampir semua kementerian,” terang dia.

Video conference untuk membahas serta mencari solusi masalah yang dihadapi.

Termasuk soal anggaran, seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikurangi karena pendapatan negara dan daerah sedang turun.

“Sekarang hotel tidak ada yang menginap, pariwisata tutup, semua sekarang pendapatan turun,” jelas dia.

Pekerjaan harian juga dalam kondisi tidak normal.

Meteor Jatuh, Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Sosok Pembawa Isu di Jaman Rasulullah SAW

Untuk itu, perlu cara yang luar biasa untuk mengatasi dampak pandemi. Kondisi itulah yang harus dipahami oleh semua kalangan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved