Virus Corona Jabodetabek

Sejumlah Penumpang KRL Dinyatakan Positif Covid-19, Wali Kota Bekasi: Apa Salahnya Disetop

Rahmat menuturkan pihaknya dalam waktu dekat ini akan kembali melakukan tes swab PCR terhadap penumpang KRL.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Warta Kota/Muhammad Azzam
Seorang calon penumpang KRL Commuter Line sedang diambil cairan dari lubang hidung oleh petugas medis dari RSUD Kota Bekasi, di Stasiun Bekasi, Selasa (5/5/2020) pagi ini. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Menyusul didapatinya enam penumpang KRL Commuter Line Bekasi-Jakarta positif corona seusai dilakukan test swab PCR secara acak selama dua kali, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menegaskan, pergerakan di KRL sangat riskan dalam melakukan penularan Covid-19.

“Bayangkan kalau posisi sehat sebagai carrier kemana pun saja dia pergi sebanyak itu dia akan bisa menyebarkan ke orang lain,” kata Rahmat yang akrab disapa Bang Pepen ini, pada Kamis (7/5/2020).

Kemudian dengan ditemukannya tiga orang positif, otomatis akan ada Orang Dalam Pantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) baru.

Tak hanya penumpang KRL di Bekasi, juga terjadi di penumpang KRL di Bogor. Potensi masih ada lebih banyak lagi penumpang KRL yang positif tak dipungkiri.

“Maka pak Bima Arya (Wali Kota Bogor) sedang menyiapkan konsepnya bersama Bodebek, saya pikir apa salahnya diberhentikan (KRL) karena memang melalui commuter pun kita ketemukan ada positif Covid-19,” tutur dia.

Rahmat menuturkan pihaknya dalam waktu dekat ini akan kembali melakukan tes swab PCR terhadap penumpang KRL.

Tak hanya di Stasiun Bekasi, tetapi di stasiun lain yang masih berada di wilayah Kota Bekasi seperti Bekasi Timur, dan Kranji.

“Saya kira mungkin 2-3 hari lagi kita akan melakukan lagi baik di stasiun maupun juga di cek poin-cek poin lainnya,” ucap Rahmat.

Khawatir

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan dirinya sangat mengkhawatirkan penyebaran virus corona tetap berlanjut jika KRL tetap beroperasi.

Sebab, kata Ade Yasin, di antara para penumpang kereta Jabodetabek ini sudah ada yang dinyatakan positif virus corona (Covid-19) berdasarkan rapid tes bahkan swab.

Seharusnya, kata dia, pemerintah melakukan penindakan lebih lanjut terkait hal ini.

“Kereta ini kan sudah dibuktikan dengan beberapa rapid dan swab malah dan hasilnya kan ada (positif). Sehingga ketika ada kejadian positif ini, harus ditindak lanjuti dengan cepat. Jangan dibiarkan begini,” kata Ade Yasin kepada wartawan, Kamis (7/5/2020) seperti dilansir TribunnewsBogor.com.

Ade Yasin juga khawatir Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 nantinya akan bertambah banyak apabila KRL tetap beroperasi.

“Saya khawatir OTG ini akan lebih banyak lagi. Jadi kita butuh kerja sama semua pihak, intinya kita butuh harmonisasi baik dari regulasi, juga pengetatan dari moda-moda transportasi ini harus sejalan,” ungkap Ade Yasin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved