Didi Kempot Meninggal

Kisah Didi Kempot Menolak Uang Royalti saat Kaesang Pangarep Produksi Kaos Bergambar Lord Didi

Kaesang berkisah ketika ia bermaksud meminta izin karena perusahaan miliknya akan mencetak kaos bergambar Didi Kempot

Editor: Feryanto Hadi
Dokumentasi Aldo Sianturi
Mendiang Didi Kempot saat menerima penghargaan Lifetime Achievement Award di ajang penganugerahan bagi insan musik Indonesia bertajuk Billboard Indonesia Music Awards 2020 yang digelar pada 26 Februari 2020. Dibelakang Didi Kempot tampak pengamat musik yang juga Chief Operating Officer Billboard Indonesia Aldo Sianturi. 

Dia menjelaskan, kalau penyebab misalnya, penyebab kematian mendadak itu adalah salah satunya penyumbatan koroner.

Sedangkan kalau pencetus misalnya, dia sedang emosi atau sedang capek mendadak serangan jantung.

"Kalau saya melihat kegiatan almarhum (Didi Kempot) yang seabrek-abrek luar biasa itu, dengan aksi kemanusiannya yang luar biasa, kemungkinan kecapekan sebagai pencetus itu sangat mungkin," ungkap Antonia Anna.

Jadi sebelumnya, mungkin almarhum sudah ada pencetusnya, tapi tidak sempat dikendalikan, kontrol ke rumah sakit, dokter, atau sudah konsultasi tapi waktu itu belum berat.

"Kondisinya masih stabil, sehingga tidak perlu pengobatan dan lainnya. Atau kondisi stabil kemudian karena kecapekan menjadi tidak stabil. Jadi kecapekan menjadi sebagai pencetus," katanya.

Atau memang sebenarnya beberapa hari ini, almarhum sudah mulai ada gejala seperti serangan jantung dan sebelumnya sudah mengalami tidak enak badan.

‎Antonia Anna kembali menjelaskan, gejala serangan jantung itu sendiri ada yang tidak jelas dan ada yang jelas.

Gejala serangan jantung‎ yang tidak jelas itu misalnya, saat dicek EKG (elektrokardiogram) hasilnya masih normal, dicek enzim jantungnya masih normal.

Oleh sebab itu, kata Antonia Anna, untuk menyikapi hal seperti itu caranya, mempertajam seseorang ada kemungkinan serangan jantung atau tidak.

"Artinya harus waspada diri. Waspada itu harus introspeksi diri. Misalnya, saya ini merokok atau tidak, saya ini punya darah tinggi tidak, saya punya kencing manis tidak, kolesterol saya bagaimana? Saya olahraga atau tidak, saya stres atau tidak," katanya.

‎"Dan satu lagi faktor yang penting, saya ada faktor keturunan tidak. Jadi harus instropeksi, kebanyakan orang mengabaikan. Mereka merasa, ah saya masih muda, nggak mungkin, saya tidak ada keluhan jadi nggak mungkin," ucapnya.

 Maia Estianty kepada Didi Kempot: Semoga Perjalanmu ke Rumah Allah Menyenangkan

 Reza Rahadian Tak Bakal Lupa Kalimat Motivasi Didi Kempot tentang Bangkit dari Sakit Hati

 Kisah Hidup Didi Kempot, Ngamen di Jalanan Jakarta hingga Jadi The Godfather of Broken Heart

Padahal, lanjut ‎Antonia Anna, di dunia kedokteran ada istilah yang namanya silent kill‎er.

Dia mencontohkan, orang hipertensi atau darah tinggi sebagian besar tidak ada keluhan.

Begitu juga, orang yang kencing manis (diabetes) sebagian besar tidak ada keluhan.

‎"Keluhan itu baru mulai timbul apabila, tensi dan gulanya sudah tinggi sekali," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved