Virus Corona
Sekeluarga Menggelandang Gunakan Becak Demi Bertahan Hidup di Solo, Imbas Kondisi Pandemi Corona
Kisah keluarga imbas pandemi corona kini menjadi nomaden atau manusia berpindah-pindan demi bisa bertahan diri.
WARTAKOTALIVE.COM, SOLO -- Kisah keluarga imbas pandemi corona kini menjadi nomaden atau manusia berpindah-pindan demi bisa bertahan diri.
Hal itu dialami keluarga Dul Rohmat (30), perantauan asal Kabupaten Grobogan di Kota Solo.
Bersama keluarga kecilnya, sang istri Isma (31), sulungnya Lis (12) dan anak balitanya, Dafa (13 bulan) terpaksa tinggal di atas sebuah becak.
• Karyawan Swasta Jadi Korban PHK di DKI Jakarta Akibat Pandemi Virus Corona Berjumlah 50.891 Orang
• Geger Pria Tewas Gantung Diri di Rumahnya, Diduga Korban PHK di Masa Pandemi Corona
Di atas becak tampak penuh dengan isi barang, mulai dari tumpukan baju di dalam tas, perkakas kecil hingga bantal.
Dul Rohmat sapaan akrabnya, mengisahkan perjalanan kehidupan yang teramat keras akhir-akhir ini selama 4 tahun menjadi perantau.
• Detik-detik Jelang Didi Kempot Tak Sadarkan Diri dan Meninggal Dunia, Sempat Berucap Allahu Akbar
• Ridwan Kamil Kutuk Video Prank Ferdian Paleka, Setuju Youtuber Tersebut Dihukum, Kabur Keluar Kota?
Karena pandemi Corona telah membuatnya harus 'angkat kaki' dari indekosnya karena sungkan tidak bisa membayarnya.
"Ini keluarga saya, ya beginilah keadaannya," kata dia ditemui TribunSolo.com, saat tengah berada di kawasan Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Rabu (6/5/2020).
Dul Rohmat adalah satu dari sekian orang miskin baru yang muncul semenjak pandemi Corona.
Ia yang mulanya berprofesi jadi kuli bangunan yang cukup menjanjikan karena bisa menghidupi istri dan dua buah hatinya meskipun masih ngontrak di indekos di kawasan Jagalan, Kecamatan Jebres.
• Akhir Pekan Ini PSSI Gelar Rapat Internal Bahas Masalah Liga 1 dan Liga 2 2020
Saat Corona datang hingga dua bulan ini, nasib tak jelas dengan kehidupan tak menentu, bahkan mau makan juga sulit.
"Dulu saya kuli bangunan di Solo Baru," ungkapnya.
"Semenjak ada musibah ini saya kena PHK dan tidak punya penghasilan lagi," jelas dia membeberkan.
• Sandiaga Uno Targetkan 50.000 Paket Sembako untuk Warga Terdampak Pandemi Covid-19
Lebih lanjut dia mengaku, hampir 2 bulan setelah tak berpenghasilan, ia tak mampu lagi membayar sewa bulanan kos.
Roda nasib berubah begitu cepat, ia dan keluarganya itu harus tetap hidup di tengah situasi sulit.