Pendiri: Apa Sih yang Dilakukan PAN Sekarang untuk Bangsa dan Negara?

Selain Hanafi Rais, masih ada beberapa anggota DPR dari Fraksi PAN ingin mundur dari jabatan wakil rakyat di parlemen.

Tribunnews.com
Partai Amanat Nasional 

"Artinya, ada yang sangat prinsip yang membuat dia melepaskan semua jabatannya itu," ucap Putra.

Putra melihat, PAN saat ini sudah jauh berbeda dari sebelumnya.

Di mana tujuan didirikan partai ini oleh Amien Rais dan lainnya untuk memperjuangkan kepentintan rakyat dan bangsa, bukan kepentingan sekelompok orang.

 Andre Rosiade Desak Najwa Shihab Klarifikasi Dugaan Terlibat Proyek Kartu Prakerja

"Kalau partai sudah tidak bisa lagi untuk tempat kita memperjuangkan kepentingan rakyat, ya kita membutuhkan kendaraan baru," tutur Putra.

"Tapi selama masih ada harapan, selama masih bisa dikembalikan ke tujuan semula, tidak ada sebetulnya niat kita untuk mendirikan partai baru," sambungnya.

Sebelumnya, putra Amien Rais, Hanafi Rais, dikabarkan mundur dari Partai Amanat Nasional (PAN).

 2.160 Warga Jakarta Dapat Layanan Kesehatan Jiwa Imbas Pandemi Covid-19

Hal ini disampaikan dalam surat pengunduran diri Hanafi Rais tertanggal 5 Mei 2020, berbarengan dengan Rakernas I PAN secara daring.

Dalam surat yang ditandatangani Hanafi Rais dan bermeterai tersebut, dia menyatakan mundur dari kepengurusan partai dan juga anggota DPR periode 2019-2024.

Tribunnews telah mencoba mengonfirmasi hal ini kepada Hanafi Rais, namun belum mendapatkan respons.

 Ketua KPK Tegaskan Semua Informasi Dugaan Keberadaan Nurhadi dan Harun Masiku Dilacak dan Dikejar

Berikut ini isi surat pengunduran diri Hanafi Rais yang beredar tersebut:

Pasca-kongres Februari lalu, saya punya harapan dan berikhtiar agar PAN bisa menegakkan prinsip keadilan untuk menjaga keutuhan dan kebersamaan sesama kader.

Kita semua tahu bahwa PAN telah melewati proses kongres yang sarat dengan kekerasan dan mencoreng wajah partai sendiri.

Kita hendaknya sudah dan terus mentaubati apa yang telah terjadi jika ingin Allah ridha dengan partai ini.

Saya menilai PAN melewatkan momentum di atas untuk memperbaiki diri lebih bijaksana dalam berorganisasi dan bersikap.

Kecenderungan melakukan konformitas terhadap kekuasaan, sekalipun didahului dengan kritik-kritik, bukan sikap yang adil di saat banyak kader dan simpatisan menaruh harapan PAN menjadi antitesis dari pemegang kekuasaan.

Allahu 'aliimun bidzaatish shuduur. Allah Maha Tahu segala isi hati.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved